chapter 22

1545 Words
Tampak senyuman yang mengembang pada bibir ferry saat ini , Langkah demi langkah kini membawanya menuju ke arah ruangan kantornya. “ pagi semuanya. “ Sapa ferry kepada beberapa karyawan yang sudah duduk di atas singgasana nya masing-masing. “ pagi pak. “ Jawab serentak karyawan tersebut. “ pagi dev , dasi yang bagus. “ Sapa ferry kepada devan dan kemudian memuji dasi yang sedang di kenakan oleh devan hingga membuat beberapa pasang mata menatap ferry dengan tatapan yang sulit untuk di artikan , Dan begitu juga dengan pandangan devan yang merasakan suatu yang berbeda saat ini terhadap ferry sang CEO yang mungkin sudah menjadi b***k cinta dari seorang zara. “ pagi juga pak , terimakasih. “ Jawab devan yang menatap ferry dengan tatapan seperti orang gagu karena melihat tingkah bos nya yang tiba-tiba saja bertingkah aneh. Semua pandangan masih saja terfokus pada gerak-gerik ferry yang tak seperti biasanya , suara pertanyaan banyak yang terlontarkan dari mulut mereka masing-masing. “ dev , pak bos kenapa ya? Aneh pagi ini. “ Tanya  ika heran saat mendekat ke arah devan. “ no coment kaa , aku sendir aja juga bingung banget. Perdana nih si bos ngomentari dasi yang tak pakai. “ Ungkap devan yang juga merasa keheranan , sama halnya dengan beberapa teman yang lain nya. “ coba lihat aja wajah nya sekarang dev , si bos senyum-senyum gak jelas sambil liatin ponselnya terus. “ Lanjut ucap ika yang melihat perilaku ferry dari arah dirinya sekarang berdiri , karena kantor ferry hanya di lapisi dengan kaca saja. Jadi apapun yang dilakukan nya pasti terlihat , jika ia tidak menutup tirai pada kaca tersebut. “ nah itu masalahnya , kaa. Kalau menurut ku sih , Si bos kayak orang lagi fall in love sih kaa. Menurut ku ya. “ Kata devan pada ika yang masih terlihat penasaran dengan sikap perilaku ferry yang tergolong aneh , walaupun pada dasar nya devan sendiri sudah begtiu tahu jika ferry sang CEO kebanggaan nya sedang jatuh cinta dengan seorang gadis biasa yang pada nyata nya devan sendiri pun terkejut saat melihat kenyataan itu. Seorang gadis yang biasa dan apa adanya , Mampu membuat ferry yang kaku dan bisa di bilang arogan jatuh hati kepada nya. Bahkan bagi devan , Gadis itu bukan termasuk kriteria gadis idaman seorang CEO yang sedang melejit karier nya. Dan pikir devan pun , Ferry tidak akan mudah untuk membuka hatinya untuk siapapun itu. Tqpi ternyata dugaan devan selama ini salah , hati ferry dapat luluh dengan gadia yang biasa saja bagi devan. Gadis yang pernag devan ikuti beberapa waktu lalu atas perintah sang bos yang sedang di mabuk oleh api cinta nya. “ sepertinya iya sih dev. “ Sahut ika sambil mengetuk-etukkan jati telunjuknya pada dagu. “ ayo balik kerja lagi , itu mood bisa berubah lagi kalau lihat kita ngegosip kaya gini. Apalagi topik nya dia. “ Ucap ika menepuk pundak devan dan kemudian hanya di tanggapi devan dengan kekehan nya saja. Dan kemudian mereka berdua kembali pada pekerjaan mereka masing-masing.   **✿❀ ❀✿**   Dalam waktu yang terbilang sebentar , Ferry selalu melihat handphone nya dan berharap ada notifikasi pesan dari zara tersemat pada layar ponsel nya. Namun ferry juga paham , Jika pasti nya saat ini zara masih berada di ruang kelas nya dan belajar. Hingga akhir nya ferry memutuskan untuk kembali berkutik dengan beberapa berkas yang harus ia cek dan kemudian ia tanda tangani. Lalu seketika ia teringat tentang rumah yang di datangi zara waktu itu. “ alister andrian. “ – “ untuk apa zara kesana? Tidak banyak yang tau tentang persembunyian nya. Apalagi rumah itu. “ Ucap ferry dengan menompangkan kedua tangan nya yang mengepal pada dagu. “ seperti nya aku harus mencari tahu tentang ini sendiri. “ Lanjut gumam ferry sendiri. Kemudian ia terkejutkan dengan ketukan pintu di depan kantornya. “  masuk. “ Ucap ferry yang tetap terlihat santai walaupun dalam pikiran masih bergeluming dengan permasalahan hidup nya. “ pagi bos , Ini surat perjanjian dari pihak perusahaan Dubai yang kemarin bos hadiri. Dan masih ada beberapa perusahaan yang mengirimkan email untuk melakukan kerjasama bos. “ Terang devan sambil memberikan berkas yang sudah di cetak nya dan ferry pun dengan segera membaca nya ulang dengan teliti. Dan sesudah nya ia pun langsung menandatangani surat perjanjian itu. “ kirim saja ke email saya dev. Saya akan periksa satu persatu. Dan ingat dev , tender untuk lusa segera siapkan sesuai perintah saya. “ Ucap ferry menjelaskan , Tak lupa ia juga mengingatkan devan tentang persaingan yang terlalu kejam di dalam bidang investasi. Ferry selalu mempunyai banyak taktik untuk memenangkan setiap tender , bahkan banyak perusahaan yang ingin merekrut ferry agar bergabung dengan perusahaan tersebut. Tapi inilah ferry , Dia tidak akan pernah melupakan sesuatu yang memberinya kesempatan untuk menjadi orang yang sangat berarti. Perusahaan nya saat ini begitu sangat berjasa bagi dirinya , karena perusahaan IPI lah nama ferry mulai melejit. “ baik pak bos. “ Ucap devan lantang. “ permisi. “ Lanjut ucap devan lalu meninggalkan ruangan kantor ferry dengan membawa berkas yang sudah di tanda tangani oleh ferry. Setelah kepergian devan , Pandangan ferry terarah pada layar ponsel nya yang menyala , tertera nama papa berry di layar ponsel ferry. “ papa telpon? Tumben. “ Gumam ferry lalu mengambil handphone nya lalu mengangkat panggilan telpon itu. “ iya paa. “ Ucap ferry saat menerima panggilan itu. “ ada yang ingi papa bicarakan dengan mu , fer. Pulang kerja langsung ke rumah ya. “ Ucap berry di balik telpon mereka. “ baik paa , ferry nanti pulang. “ Jawab ferry menanggapi permintaan berry , karena tak biasa nya bagi ferry jika berry bisa menghubungi nya. “ ya sudah fer , papa matiin telpon nya ya. “ Kata berry kemudian memutus sambungan telponnya. “ apa ada yang penting ya , tumbenan banget papa telpon. “ Gumam ferry penasaran dengan perihal apa yang akan di sampaikan oleh berry kepada dirinya.   *:..。o○ ○o。..:*   Jam pelajaran sudah zara lewati dengan begitu lelah nya. Ia sendiri tak memgerti mengapa badan nya begitu terasa letih saat ini. Tulang-tulang dalam tubuh nya serasa seperti melumer hingga tak berasa. Pandangan nya pun terkadang memudar , dan kepala nya juga terasa sakit bagai terhantam batu bata. “ kenapa raa? “ Tanya nadira yang ada di samping nya. “ gak tau nad , Pusing banget kepala ku. “ Ucap zara sambil memijit pelan pelipis dan juga kening nya. “ loe sakit raa? “- “ badan mu panas. “ Tanya nadira yang memegang kening zara serta badan zara , nadira terkejut saat mengetahui jika suhu badan zara mulai meninggi. “ ke rumah sakit ya , ayo tak anterin. “ Tawar nadira namun hanya di tanggapi gelengan kepala oleh zara. “ aku istirahat di kos aja lah nad , Ribet kalau di rumah sakit. Apalagi musim nya masih rentan penyakit gini nad. Ngeri aku tuh. “ Kata zara dengan ke khawatiran nya sendiri. “ yaudah , aku antar pulang ke kosan mu yak.. Mumpung aku bawa mobil nih. “ Kata nadira menawarkan , Ia sangat tak tega dengan keadaan zara saat ini. Mereka gadis perantauan , Tapi zara tak bisa bergantung sepenuh nya dengan berry dan sinta terus-terusan. Walaupun kedua orang tua angkat nya itu tak mempermasalahkan nya. Namun zara sangat sadar akan dirinya sendiri , Ia sangat merasa beruntung karena mempunyai orang tua pengganti seperti berry dan sinta yang tidak pernah membeda-bedakan antara dirinya dengan ferry. Apalagi sekarang ferry pun juga sudah menjadi bagian dari kehidupan indah nya. Dan sebisa mungkin zara enggan untuk merepotkan berry , sinta , maupun ferry hanya karena demam seperti saat ini saja. “ baiklah nad , terimakasih sebelumnya. “ Kata zara lirih , Kemudian nadira menolong untuk memapah zara agar memasuki mobil nya dan setelah nya nadira pun berjalan menuju ke kursi kemudi lalu dengan segera ia melajukan mobil nya untuk menuju ke kos zara. Di dalam mobil zara sudah terlihat begitu lemah , Hingga ia tak tersadar jika ada panggilan masuk dari ferry dalam handphone nya. Nadira yang merasa kasihan dengan keadaan zara saat ini , mencoba membantunya untuk menjawab telpon itu. “ hallo. “ Kata nadira saat menerima panggilan telpon dari handphone zara. “ kamu siapa? “ Jawab ferry dengan nada yang tinggi. “ aku nadira kak temen zara , zara sakit. Badan nya demam , Tapi dia gak mau di bawa ke rumah sakit. Dia mau nya pulang aja ke kos nya. “ Jelas nadira yang juga masih mencoba fokus dengan kemudinya. “ baik , terimakasih. “ Ucap ferry singkat lalu memutuskan sambungan telpon nya dengan sepihak. ⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆   Ferry yang mendapat kabar jika zara sedang dalam keadaan yang tidak sehat , akhirnya memutuskan untuk menemui nya. Ia tidak perduli dengan pekerjaan nya saat ini. Semua nya sudah ferry serah kan kepada devan agar di tangani nya. Jika dia masih tetap bekerja pun pastinya pikiran nya tidak akan bisa tenang karena tahu keadaan zara saat ini. Dengan langkah gusar ferry berjalan menuju arah luar kantor dan segera menuju ke bandara untuk mengambil penerbangan ke semarang saat ini juga. “ apa yang terjadi pada mu raa? Tidak biasanya kamu sakit seperti ini. “ Ucap ferry dengan melajukan mobilnya dengan begitu kencang.       。.。:∞♡*♥bersambung♥*♡∞:。.。  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD