13

1158 Words

Perempuan itu mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri. "Namaku Sinta. Kamu siapa?" ucap Sinta sekaligus bertanya pada perempuan yang ada di depannya. Sinta juga membantu perempuan yang tak sengaja hampir ditabraknya untuk berdiri. "Melati," jawab Melati dengan senyum ramah. "Namanya bagus banget kayak orangnya cantik," puji Sinta pada Melati. "Nama Mbak Sinta juga bagus kayak orangnya yang anggun," puji Melati pada Sinta. Keduanya nampak tertawa bersama. Rasanya tindakan mereka benar -benar sangat konyol sekali. Akhirnya kedua perempuan itu memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe di sekitar Supermarket yang akan dituju Melati. Sinta juga mengabari suaminya untuk segera bertemu dengannya di salah satu Kafe itu. Takdir memang tak bisa ditolak. Mau seperti apa rasanya kehidupan tet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD