bc

MELATI, WANITA MALAM SUAMIKU

book_age18+
76
FOLLOW
1K
READ
BE
blue collar
drama
bxg
actor
like
intro-logo
Blurb

Melati, seorang wanita malam yang baru saja pulang kerja dari klub malam dengan mengendarai mobil bututnya harus menyaksikan sebuah tragedi kecelakaan yang memilukan. Melati melihat dengan jelas sebuah mobil terjun dari atas menuju jurang. Jalanan itu begitu sepi dan Melati tergerak untuk segera menolong.

Rupanya ada sosok pria tampan yang masih bernafas dengan luka parah. Melati berinisiatif segera membawa pria itu ke rumahnya. Tepat setelah mereka berdua menjauh, mobil yang ditumpangi pria tadi meledak dan membakar semua bangkai mobil itu. Hampir saja Melati turut jadi korban jika telat sebentar saja.

Sebelumnya kehidupan Melati cukup damai meski pekerjaannya seperti itu, namun karena perbuatan terpujinya di malam itu malah membawa Melati pada hidup yang rumit. Kehidupannya dan statusnya kelak jadi tak sama lagi. Sosok pria misterius yang diselamatkannya adalah penyebabnya. Sebenarnya siapa pria itu sebenarnya?

chap-preview
Free preview
1
Melati melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam tangan berlapis emas hadiah dari salah satu tamunya yang paling royal. Waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi. Malam ini sepertinya sudah cukup dulu menemani beberapa tamu hidung belang di klub malam tempat ia mengabdi sebagai kupu -kupu malam. "Aku pulang dulu ya," ucap Melati memasukkan poselnya ke dalam tas lalu mematikan rokok yang sedang di sesapnya. Masih ada setengah batang lagi, akan tetapi kedua mata Melati rasanya sudah tak kuat lagi untuk melawan rasa kantuk. Padahal ia sudah meneguk beberapa sloki minuman haram yang memang disediakan untuk para kupu -kupu malam yang bekerja di sana. "Iya, Mel. Inget, Besok datang lebih awal. Om Irwan sudah booking dari jam lima sore. DP -nya besar lagi," ucap Rosi yang biasa dipanggil Mami. "Siap, Mi," ucap Melati yang sudah berdiri di depan Rosi dan pamit pulang. Rumah Melati cukup jauh dari klub malam yang ada di pusat kota itu. Dengan mobil sedan butut angkatan delapan puluhan peninggalan ayahnya, Melati merasa enjoy dan tak peduli dengan mobil mewah yang ada di sekeliling parkiran klub malam itu. "Hello, Boy ... Go home kita," sapa Melati pada mobil sedannya yang diberi nama Boy. Mobil sedan VW berwarna biru telor asin dengan kaca jendela tembus pandang tanpa kaca film membuat jarak pandang menjadi lebih tajam dan bening. Seperti biasa, Melati menyalakan musik dj ajib -ajib yang sedang viral sambil berjoget dan tetap fokis menyetir. Badannya bergoyang ke kanan dan ke kiri. Tubuhnya yang putih dan mulus, tak lagi suci. Sudah banyak noda dan luka di tubuhnya yang tetap ia rawat baik hingga semua noda dan luka itu tak lagi nyata dan nampak. Mobil Melati melesat dengan cepat menanjak menuju daerah tempat tinggalnya yang agak terpencil di ujung bukit. Kira -kira perjalanan dari klub menuju rumahnya sekitar satu jam. Tepat di pertengahan jalan yang menanjak, ada sebuah mobil menyalip mobilnya dan saat berada di tikungan yang tajam, mobil itu oleng dan berjalan tanpa kendali lalu masuk ke dalam jurang. Melati menghentikan mobilnya dan menatap ke arah mobil yang sudah terjungkal ke dalam jurang. Melati menarik napas dalam-dalam. Jalanan itu begitu sepi dan gelap tanpa penerangan lampu. Melati keluar dari mobilnya dan berlari ke arah mobil yang samar tak terlihat lagi wujudnya. Melati memberanikan diri untuk loncat ke pagar pembatas dan turun melalui jejak ban mobil tadi. Dengan bantuan penerangan senter dari ponselnya. Melati melihat wujud mobil yang ringsek dengan aroma bensin menyengat. Tangkinya pasti bocor, dan kalau ada konsleting kabel bisa memicu api dan membakar mobil ini. Dengan cepat, Melati membantu mengeluarkan lelaki yang duduk di kursi supir. Pintu mobil itu sudah rusak dan patah hingga Melati mudah mengeluarkan lelaki yang tak sadarkan diri itu lalu memyeretnya. Dengan susah payah Melati membawa lelaki itu sampai di atas jalan raya. Napas Melati rasanya semakin habis stoknya. Tak lama terdengar ledakan dan api langsung menyambar besar membakar mobil itu. Melati menelan air liurnya dan menatap ke segala arah. Ia takut bisa dituduh bersalah. Padahal ia tidak tahu apa -apa. Melati segera membawa lelaki itu ke mobil dan membawanya pulang ke rumah. Keesokan paginya, lelaki itu mulai sadar. Sejak dini hari, Melati malah mengurusi korban kecelakaan dan merelakan dirinya tidak tidur walaupun kedua matanya sudah tinggal lima watt lagi. Lelaki itu menatap langit -langit rumah Melati yang berwarna abu. Tatapannya kini berhenti pada Melati yang hanya memakai rok pendek dan tank top sambil mengepulkan asap rokok dari mulutnya. Jendela kamar itu dibuka lebar agar udara segar masuk dan asap rokok bisa keluar melalui ventilasi tersebut. "Aku di mana?" tanya lelaki itu lirih. Melati menoleh ke arah lelaki itu yang sudah membuka matanya dan menatap Melati lekat. Melati mematikan rokoknya dan berjalan menghampiri lelaki itu. "Sudah sadar?" tanya Melati lembut. Melati sangat hapal sekali. Lelaki ini pastilah orang kaya. Terlihat dari semua apa yang dipakainya bermerek. Mulai dari jam tangan, baju, celana, sepatu dan dompetnya. Sayangnya, Melati tak menemukan ponsel lelaki yang diketahui bernama Daniel Wiki. "Aku siapa?" tanya lelaki itu bingung. "Kamu? Maaf, Aku juga tidak kenal kamu. Aku cuma lihat kamu terkapar di jalan," jawab Melati berbohong. Sepertinya Melati memang harus menyembunyikan sebuah rahasia besar agar tidak ada yang curiga. Melati takut kalau saja ada orang yang melihatnya tadi malam. Melati meninggalkan Daniel sendiri di kamar dan menyembunyikan semua barang-barang Daniel agar tidak ditemukan. "Aku harus hati- hati. Bisa jadi masalah besar kalau aku menolongnya. Nanti aku yang dituduh telah menyabotase mobil itu," ucap Melati mengumpat. Melati sudah bisa menebak alur cerita ini. Sepertinya memang mobil itu disabotase oleh seseorang. Sementara di rumah Keluarga Daniel "Selamat pagi," ucap seorang polisi dengan surat tugas di tangannya. "Pagi ... Ada apa?" tanya Sinta begitu terkejut. "Mobil suami anda mengalami kecelakaan. Mobil itu masuk jurang dan terbakar," jelas polisi itu dengan suara lantang dan begitu meyakinkan. "Apa? Mas Daniel. Bagaimana keadaan suami saya, Pak?" tanya Sinta begitu panik dan bingung. "Mari Bu, Ikut kami ke Rumah Sakit," ajak Polisi itu pada Sinta. Sinta mengangguk pasrah. Ia tak bisa menahan air mata yang terus jaruh dnegan deras di pipinya. Rasanya tak sanggup mendengar kenyataan pahit ini.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
204.8K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
282.3K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
148.8K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
145.9K
bc

TERNODA

read
190.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook