PENIKMAT GAIRAH SUAMI ORANGUpdated at Apr 20, 2025, 22:50
Kilatan cahaya remang dari lampu kamar hotel mewarnai kulit Aya yang bersinar di bawah sentuhan pria yang bukan suaminya. Nafasnya memburu, dad4nya naik turun dengan ritme yang semakin liar.
"Tidak seharusnya kita melakukan ini," bisiknya, meski tangannya sendiri justru semakin erat menggenggam tubuh Prasetyo —suami orang, pria yang seharusnya terlarang baginya.
Praesetyo tidak menjawab dengan kata-kata, hanya bibirnya yang menyapu leher Aya, meninggalkan jejak panas yang membuat wanita itu menggeliat. Jemari kasarnya merayap di sepanjang punggungnya, menelusuri setiap lekuk tubuh yang sudah lama ia idamkan.
"Kau tahu kita sudah terlalu jauh," suara Pras terdengar berat, penuh godaan yang lebih memabukkan dari anggur paling mahal.
Aya menggigit bibir, rasa bersalah mengintai di sudut pikirannya, tapi hasrat telah membutakannya. Malam ini, ia bukanlah wanita baik-baik. Malam ini, ia hanya wanita yang menginginkan pria di hadapannya—apapun risikonya.
Pakaian mereka berjatuhan satu per satu, menyisakan kulit yang bersentuhan tanpa penghalang. Panas, basah, penuh bisikan dan desahan yang tidak seharusnya terdengar di tempat ini.
Mereka bergerak dalam harmoni terlarang, tubuh saling menyatu di atas ranjang yang menjadi saksi dosa. Tidak ada lagi suami, tidak ada lagi istri, hanya Aya dan Pras dalam badai gairah yang menghapus batas antara benar dan salah.
Tapi saat semuanya berakhir, saat keringat mulai mendingin di kulit mereka, kenyataan datang menghantam. Pras menatap Aya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kita tidak boleh mengulanginya lagi," katanya.
Tapi Aya hanya tersenyum tipis, karena di dalam hatinya, ia tahu… ini baru permulaan.