Raga memperhatikan Mara yang sedang mengunyah roti tanpa kedip. Napas pria itu tertarik dan berhembus teratur. Benar-benar lega setelah mengetahui jika Mara hanya keluar untuk mencari makanan karena kelaparan. Tanpa sadar Raga mendesah. Merasa begitu bersalah karena istrinya yang sedang hamil sampai harus kelaparan. Dia benar-benar seperti seorang pria brengs*k yang tidak bertanggung jawab pada wanita yang sudah ia nikahi. Mara meletakkan bungkus roti ke atas meja setelah memasukkan potongan terakhir ke dalam mulut. Mengunyah pelan sembari merasakan perutnya. Menelan, Mara kemudian meraih botol jus. Membuka tutup, lalu membawa tepi botol ke sela bibir. Mara meneguk beberapa kali isi di dalamnya. Membuka mulut setelah menelan cairan tersebut, Mara bernapas dengan lega lantaran tidak mera