Mara berjalan memasuki toko pakaian bayi. Memutar kepala, wanita itu tersenyum melihat berbagai pakaian dengan bentuk lucu dan berbagai macam warna. Mungkin dia tidak akan melihat bayinya memakai pakaian yang akan ia pilihkan untuknya. Namun, setidaknya dia akan bisa membayangkan seperti apa kelak bayinya memakai pakaian yang ia pilih dengan tangannya sendiri. Ia beli dengan uang hasil keringatnya sendiri. “Silahkan, Kakak.” Menoleh, Mara tersenyum. Wanita itu menerima uluran tas belanja dari tangan pramuniaga toko. Wanita dengan perut yang mulai terlihat membesar tersebut mengambil beberapa baju bayi dengan warna kuning, merah muda, merah, peach, lilac, ungu. Semua Mara ambil. Berjalan ke rak lain, lalu kembali mengambil beberapa setelan celana panjang dan juga pendek, lalu memasukkan