Bukan hanya Raga yang langsung memutar kepala ke arah masuk ballroom, tapi juga nyaris semua orang yang sudah berada di dalam tempat tersebut. Tak terkecuali. Bola mata Raga bergerak begitu melihat sosok perempuan cantik dengan dres malam sepanjang betis berwarna gold. Rambutnya terurai. Wajahnya terlihat putih dan segar dengan warna lipstik merah menyala. D*da pria itu bergerak cepat tanpa sang pemilik sadari. Dia masih mengingat perkataan Mara saat mereka bertemu dengan beberapa karyawannya di Mall. “Dia akan datang di acara minggu depan.” Raga pikir, Mara mengatakan itu tanpa tendensi apapun. Karena memang suaminya sudah pasti akan datang. Dirinya. Namun, apa yang dilihatnya saat ini? Wanita itu berjalan dengan menggandeng lengan seorang pria. Dokter Danar. Napas pria itu semakin mem