Raga yang sedang berdiri dengan p*ntat menyandar tepi meja, langsung meluruskan tubuh begitu mendengar suara ketukan. Sepasang mata pria itu memperhatikan satu-satunya akses keluar masuk ruang kerjanya. Raga tersenyum lebar begitu melihat siapa yang berjalan masuk. “Kunci pintunya,” perintah Raga. Mara mengernyit. Sebelah tangan wanita itu mendorong pelan daun pintu hingga kembali tertutup. Tidak. Mara tidak melakukan perintah sang atasan. Wanita itu berjalan cepat menghampiri sosok yang berdiri di depan meja kerjanya. “Aku memintamu mengunci pintu,” keluh Raga melihat Mara tidak mengunci pintu. “Untuk apa dikunci?’ tanya Mara ketika langkahnya nyaris tiba di depan sang atasan sekaligus suaminya. Mara terhuyung ke depan ketika Raga meraih sebelah tangannya, lalu menariknya. Tidak keras