Awal Perjalanan.

1007 Words
Selesai makan kamipun bersantai sebentar kemudian membongkar tenda lalu packing dan pulang. Candra mengantarku pulang rumah . Setelah aku turun dia memutar motornya, " Bang gak mampir dulu?" tanyaku. Candra menoleh ke arahku," enggak Ndut langsung pulang aja capek aku mau lanjut tidur,"ujarnya sambil menyalakan mesin motor. " Oh yaudah hati-hati di jalan, " jawabku. Akupun masuk kerumah dan melepaskan sepatu di teras rumah. Pintu berdenyit saat ku dorong, suasana rumah sepi entah pada pergi kemana penghuni rumah ini. Aku langsung masuk ke kamar dan merebahkan badan diatas kasur . Pagi ini matahari mulai menampakan diri di timur pelupuk, hangatnya memeluk tubuh yang semalam di balut dingin yang menusuk. Segar pagi ini walau bukan tinggal di pedesaan yang masih asri, tapi masih terasa sekali sejuk udara semi alami , dan aku menikmati walau hanya di dampingi sepi. Duduk-duduk saja di depan rumah sambil melihat orang-orang saling menyapa ramah tamah . Kadang mereka tersenyum lewat bibir yang merekah . Aku beranjak dari tempat ku duduk dan berdiri mengamgkat kedua tanganku keatas lalu menghirup dalam-dalam udara yang segar belum tercemar " hah... indahnya pagi ini," gumamku. Dari kejauhan ku lihat Candra mengendarai motor menuju rumahku. Dia berhenti di depan halaman rumah. "Ngapain itu orang pagi-pagi kesini," gumamku lirih. Pandanganku terus tertuju padanya yang melangkah berlahan-lahan mendekat padaku. "Ngapain Bang pagi-pagi kesini ? " "Ibumu mana Wah ? " "Lagi keluar belanja memangnya kenapa ?" "Enggak mau nitip barang soalnya aku mau pulang kampung." "Ha ! Pulang kampung ? Kekalimantan ? " "Iya lah ." "Yah kok pulang sih Bang ? Terus aku temennya siapa ? " "Itu sama jangkrik-jangkrik di sawah." "Boleh ikut? " tanyaku sambil meringis. "Kamu mau ikut aku? Yang bener kamu Ndut ." "Iya , bosen ah di rumah gak ada temennya, gak ada kegiatan yang berfaedah, kan Bapakku juga di kalimantan sekalian main ngunjungin bapakku disana Bang. Kata mu rumahmu dekat dengan tempat kerja bapakku. Ayolah ajakin aku main kesana pliss, " ujarku memelas. "Ya aku sih ayok aja kalo kamu mau ikut, tapi minta ijin dulu sama ibumu di bolehin gak , ntar kalau gak ijin di kiranya aku bawa kabur ana orang lagi." "Iya-iya nanti bantuin ngomongnya ya , di kalimantan ada gunung gak Bang? " "Gak ada , adanya hutan belantara hutan di sini mah gak ada apa-apanya. " "Wih masa Bang ? " "He, em masih hutan rimba flora dan faunanya juga masih banyak ." "Bisa ngecamp di hutan Bang ? " "Ya bisa lah , aku kalau di Kalimantan masuk hutan bisa sampai 1 bulan baru pulang sampai di cariin tim SAR." "Sama siapa ? " "Sendirian , bawa dua carier gede, satu peralatan camp yang satu untuk logistik ." "Edan. Trus ngapain 1 bulan sendirian di dalam hutan ? " "Ngecamp aja pasang jerat terus berburu ." "Wih udah kayak di film into the will aja bang ." "He,em." "Ajakin aku kayak gitu dong Bang " "Ya ayok!" "Bener? " "Iya kalau di ijinin sama ibu kamu." "Okay- okay , abang berangkat kapan sih?" " 3 hari lagi." "Yaudah siap." "Siap-siap apa ijin aja belum , udah main siap aja ntar kalau gak di ijinin gigit jari kamu ." Ujar Candra sambil jalan masuk kerumah aku ngikutin dia jalan di belakangnya. Candra menyalakan tv , kami duduk ngobrol sambil melihat tv . "Tumben pagi-pagi udah kesini Ndra, " tegur lbuku yang tiba-tiba masuk entah sejak kapan datangnya. Candra menoleh " eh iya Buk , Buk mau nitip barangsaya dong Buk di sini. Soalnya saya mau pulang kampung, di kosan ada teman saya takut ilang barangnya ." "Ow boleh, mau ke Kalimantan kamu Ndra ? " "Iya Buk tiga hari lagi ." "Buk aku boleh ikut Bang Candra ke kalimantan gak Buk sekalian main ke tempatnya bapak, kan pumpung libur lama , boleh ya Buk ." kataku sambil memasang wajah melas. "Ya terserah kamu, sebelum kesana kabarin Bapak dulu. " "Boleh Buk ? " "Ya tergantung Bapakmu Wah kalau sama bapakmu boleh ya pergi sana . Nanti kamu tinggalnya di mana kalau main ke sana? " "Tinggal di rumah saya Buk," sahut Candra. "Gak ngerepotin kamu sama orang tuamu Ndra nanti Wahyunya ? " "Ya enggak lah Buk ." "Ya sudah . Ngomong dulu kamu sama bapakmu " Aku pun bergegas pergi kekamarku dan mengambil ponsel lalu menelfon Bapakku. Ku dengarkan suara dari ponsel yang sedang menyambungkan panggilan, berharap segera di angkat oleh Bapakku. Dari tadi hanya suara Tut...tut...tut... saja ." Astaga lama sekali ngangkatnya," gumamku. "Buk gak diangkat sama Bapak ! " "Ya sabar, mungkin Bapakmu sedang sibuk." Aku terus mengulangi panggilan telefon ke bapakku . Sampai akhirnya ada jawaban juga. "Asalamualaikum." "Waalaikum salam, pak sibuk pak ? " "Enggak, ada apa Wah ? " "Saya boleh gak pak main ke Kalimantan , pumpung liburan satu bulan, Bang Candra mau pulang kampung aku mau ikut main ketempatnya bang Candra sekalian ke tempat bapak ." "Lho ya boleh , kalau mau main ke tempatnya bapak kerja ." "Beneran pak , makasih pak. " Mendengar jawaban itu membuatku senang. "Iya mau berangkat kapan kamu ? " "3 hari lagi ." " Yaudah kamu nanti kabarin bapak kalau mau berangkat nanti bapak jemput kamu." "Iya pak ,siap ." "Ya sudah , bapak lanjut kerja lagi ya ." "Iya pak , hati-hati pak . Assalamualaikum ." "Waalaikum salam, " jawab Bapak sambil mematikan ponselnya. "Buk boleh Buk sama Bapak." "Yasudah kalau sama Bapakmu boleh . " "Makasih Buk, " ucapku sambil melempar senyum. "Candra udah sarapan? " "Belum Buk, " "Yaudah, bentar ya ibuk masakin dulu , enggak buru-buru mau pulang kan ?" "Wah santai Buk kalau dapet sarapan geratis , saya tungguin," jawab Candra sambil ketawa. *** Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba . Aku dan Candra pergi ke Kalimantan . Sesampainya Kalimantan kami langsung menuju ke rumahnya Candra saudaranya menjemput kami di bandara. Keluarganya Candra begitu ramah aku di sambut dengan hangat. Selama berada di rumahnya, Candra mengajaku berkeliling kota , aku sesekali ikut ibunya ke ladang dan ke kebun sawit . Mencoba hal-hal baru yang belum pernah aku lakuin sebelumnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD