Flashback

1339 Words
Ndut " ujar Candra " kamu ikut gak ? Aku mau silaturahmi kerumah lbu kosku dulu." " iya ikut ." Jawabku sambil berjalan mendekati Candra. "Buruan ganti baju." "Iya tugguin bentar." sepuluh menit kemudian aku keluar kamar dan siap untuk berangkat . "Mau kemana kalian kok dandan rapi ? " tanya ibunya Candra yang baru saja pulang dari pasar. "Kami mau silaturahmi ke rumah ibu kos saya dulu Buk," jawab Candra sambil memakai sepatu. "Yasudah hati-hati di jalan. Nanti pulangnya jangan malam-malam. " "Iya Buk." Jawab Candra sambil berpamitan dan mencium tangan ibunya , akupun mengukuti apa yang di lakukan Candra , kemudian kami pergi. Candra memboncengku dengan motornya. Sesampainya kami di rumah mantan ibu kosnya Candra, kami pun saling berbincang-bincang beberapa saat kemudian kami pamit untuk pulang. Sebelum pulang Candra mengajaku mampir ke rumah kos yang dulu dia tinggali. Kami berdiri di depan pintu rumah kos yang tampak menyeramkan . "Nah ini dulu rumah kos yang aku tempatin Ndut ." "Ih kok menyeramkan sekali rumah ini kayak rumah tak berpenghuni ." "Iya emang rumah ini angker, dan sepertinya rumah ini sudah lama gak di tinggalin lagi." "Ha , angker ? " tanyaku sambil menoleh ke Candra. "Iya di rumah ini ada hantu perempuannya." "Masa sih Bang ? Trus abang tinggal di sini gak takut ? " "Enggah, dulu itu aku dan ke tiga temanku yang bertahan paling lama tinggal di sini." "Enggak di ganggu sama hantunya?" "Ya di ganggu." Kami jalan sambil ngobrol , Candra mulai bercerita tentang pengalamannya ketika masih tinggal di rumah angker itu. *** Jadi waktu itu aku dan ketiga temanku Andre , Doni dan Angga nyewa sebuah rumah kos yang kami ketahui dari seorang teman, ada rumah kos dengan harga murah, kamipun mendatangi alamat rumah tersebut ketika kami sampai di alamat rumah yang kami tuju rumah itu ternyata rumah mewah besar dan bagus dengan halaman yang luas . Awalnya kami tidak yakin jika rumah mewah ini di gunakan untuk rumah kos dengan harga yang murah. Kamipun memdatangi rumah pemilik kos yang rumahnya tidak jauh dari rumah kos itu. Kami menanyakan tentang harga rumah kos tersebut, dan ternyata benar saja rumah kos mewah itu harganya sangat murah sekali . Kami ber empat pun akhirnya membayar sewa selama satu tahun dari uang hasil kami bekerja karena kami pikir kalau kami bayar bulanan itu akan membebani kami karena belum tentu kami tiap bulan memiliki uang. Saat pertama kami memasuki rumah kos itu tidak ada yang aneh, ada tiga orang di rumah ini, satu perempuan dan pasangan suami istri. Ke tiga temanku tinggal di lantai bawah sedangkan aku tinggal di kamar atas di lantai dua , yang tinggal di lantai dua ini hanya aku dan seorang perempuan. Namun tiga hari kemudian perempuan itu keluar dari rumah kos ini, dan beberapa hari kemudian di susul pasangan suami istri yang ada di lantai bawah juga tiba-tiba keluar dari rumah ini. Sekarang tinggal kami ber empat yang tinggal di sini. Di rumah ini setiap malam kamis selalu terdengar alunan piano . Awalnya kami kira yang mainin piano itu salah satu penghuni kos tapi ternyata bukan. Setiap malam kami ber empat itu selalu ngumpul di kamarnya Andre sambil ngobrol main gitar kadang sambil ngerjain tugas karena kami 1 prodi. "Gaes , kok ada suara piano , perasaan kan gak ada orang lain selain kita ber empat," tutur Andre. "Iya , siapa ya yang lagi mainin piano ? " tanya Doni. Kami ber empat berhenti mengobrol dan saling melempar pandang tampak raut kebingungan di wajah Andre , Doni dan Angga. Denting piano dengan alunan lagu melow terus berbunyi. " Heh siapa itu yang mainin piano? " tanya Angga . Aku menganggat bahuku sambil menyedot rokokku. " Biar aku lihat siapa yang mainin pianonya," kataku. Aku beranjak berdiri dan membuka pintu kamar . " eh Ndra , " ujar Angga ." Beneran kamu mau keluar liat siapa yang main piano malem-malem kayak gini ?" "Iya , kenapa emangnya ? " "Kalau yang main hantu gimana ? " "Yaelah hari gini masih aja percaya sama hantu," sanggah Doni. "Ndra tungguin aku ikut deh kedepan ." Sahut Andre. Sambil beranjak berdiri. Ya ayok , buruan " jawabku. Aku dan Andre berjalan ke ruang tamu dimana piano itu di letakkan. Sementara Angga dan Doni emnunggu kami di kamar. Ketika kami sampai di ruang tamu, disini tidak ada siapapun, suara denting piano pun berhenti berbunyi. "Gak ada orang Ndra . " "Iya , terus siapa yang mainin piano ? " "Ah mungkin tetangga sebelah , yuk ah balik aja, " ajak Andre sambil menepuk punggungku. Kamipun jalan kembali ke kamar. Tek, ku buka pintu kamar dan mendorongnya, pintu yang terbuka pun berdenyit. "Siapa yang main piano ? " tanya Angga penasaran. Aku menggelengkan kepalaku. "Gak ada orang mungkin tetangga sebelah," jawabku. Kami pun kembali melanjutkan obrolan yang sempat tertunda , beberapa saat kemudian suara denting piano itu kembali berbunyi. "Lah bunyi lagi itu suara pianonya, " ujar Angga sambil meraih air minum. Andre berhenti mengunyah makanannya. "Masa itu suara piano tetangga, kok jelas banget ya suaranya, " ucapnya terheran. Doni langsung melompat duduk di tengah-tengah kami. "Duh apaan sih kamu itu Don pencicilan " bentak Angga sambil nepuk p****t Doni . " Njir mrinding aku, " kata Doni. " Jangan-jangan itu setan ." "Setan apaan ? Kamu itu Don tatoan tapi penakut , malu sama tatoo mu itu. Udah lah cuekin aja," ujarku . Akhirnya kami gak memperdulikan suara piano itu . Kami ber empat tidur di kamarnya Andre . Keesok harinya kami pagi-pagi pergi ke kampus dan dari kami ber empat tidak ada yang membahas kejadian semalam . Hari ini aku pulang cepat karena kerjaku libur. Jadi setelah kuliah bisa langsung pulang ke kosan. Aku tinggal di kamar atas di lantai dua, di depan kamarku ini ada sebuah kotak biola yang di pajang di atas meja. Aku berjalan menaiki tangga menuju ke kamarku. Aku masuk ke kamar dan langsung pergi mandi , selesai mandi tiba-tiba kantuk menyerangku. Kurebahkan badan diatas tempat tidur tanpa menutup rapat pintu kamardan membiarkannya terbuka separoh. Doni yang pulang lebih awal di bandingkan dengan si Andre dan Angga. Setelah masuk rumah dan ingin masuk ke kamarnya, dia melihat ada seorang perempuan mengenakan gaun putih berjalan menaiki tangga , "siapa perempuan itu " gumamnya sambil terus memperhatikan perempuan yang sedang berjalan di tangga . Karena rasa penasarannya Andrepun mengikuti perempuan itu dengan langkah hati-hati dan berlahan-lahan Andre berjalan menaiki tangga, matanya terus tertuju pada sosok perempuan yang ia lihat. Sesampainya di lantai dua dia kehilangan jejak perempuan itu . " lah kemana perginya perempuan itu tadi ? " gumam Andre sambil menggaruk-garuk kepalanya, heran. Andre memutuskan untuk pergi kekamarku dan bermaksut menanyakan padaku tentang perempuan yang tadi dia lihat. Ketika sampai di depan kamarku, Andre menghentikan langkah kakinya , Andre mengintipku dari balik pintu , tampak sesosok perempuan yang ia lihat tadi di tangga sedang tidur di sampingku. Andre membalikan badannya dan berjalan berlahan-lahan kembali menuruni tangga dan menuju ke kamarnya . Bebererapa saat kemudian kamar Andre di ketuk-ketuk . Andre yang baru saja selesai mandi penasaran dengan orang yang ada di balik pintu kamarnya yang telah mengetuk-ngetuk kamarnya. "Siapa?" tanyanya sambil menggosok-gosokan kepala dengan handuk untuk mengeringkan rambutnya yang basah. "Angga buka woy , ngapain sih di dalem pintu pake di kunci segala," gerutu Angga. Andre berjalan kearah pintu, membuka kunci pintu kamarnya dan membuka pintunya pintu yang di tarik oleh Andre berdenyit. "Baru selesai mandi " kata Andre " ada apa Ga ? " "Udah makan belum ? Cari makan yuk ! " "Belum , eh si Doni mana ? Udah pulang belum tu anak ? " "Udah lagi mandi di kamarnya." "Candra mana ? " "Noh di kamar lagi tidur ." "Yaudah yuk cari makan , udah laper aku ini ." "Ya ayok , panggil si Doni sama Candra." "Candra udah tidur pules gak usah di panggil. " "Yaudah ayo berangkat kalau gitu." "Bentar , aku nutup pintu dulu. " Angga dan Andre berjalan keluar rumah ." Don buruan keluar ! Lama banget kayak cewek ." Ujar Angga sambil jalan keluar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD