Pernikahan Sederhana

1027 Words
"Memangnya kamu berpikir apa? Apa kamu pikir itu hanya alasannya semata karena aku tidak mau orang-orang tau aku sudah menikahi wanita yang tidak bisa berjalan?" tanya Nick tidak senang. "Apalagi alasan yang masuk akal untuk itu?" "Aku akan mengumumkan pada orang-orang tentang pernikahanku, jika memang itu bisa membuatmu puas. Karena memang aku sedang sangat sibuk dan melakukan pernikahan mewah hanya menghabiskan waktu saja. Jika ingin pengakuan, maka aku akan membuat pengumuman. Bukankah itu sudah cukup?" tanya Nick menatap tajam ke arah Matthew. "Baiklah, kita lihat saja nanti. Aku harap itu bukan hanya sebuah omong kosong," jawab Matthew meragukan Nick. "Sudah, Matt. Kalau hanya ingin membuat keributan, lebih baik kamu masuk saja. Sana antar adikmu ke kamarnya," ucap Robert menengahi dan meminta Matthew menggentarkan Bellova. Matthew pun langsung beranjak dan mendorong kursi roda Bellova, meninggalkan Nick dengan orang tua mereka saja. Karena yang lainnya langsung ikut masuk bersamanya, Robert menyatakan rasa tidak enaknya atas sikap Matthew. "Tidak usah di pikirkan, Tuan Robert. Kalau begitu saya permisi dulu," pamit Nick beranjak dari duduknya. "Iya, Tuan Nick. Sekali lagi terima kasih, ayo saya antarkan keluar!" ajak Robert ikut beranjak. Mereka pun keluar, sementara Megan menyusul anak-anaknya. Nick masuk ke mobil begitu, setelah berpamitan mobil meninggalkan pekarangan rumah keluarga Robert yang lumayan besar. Robert sendiri langsung masuk kembali ke dalam rumahnya. "Kamu yakin akan menikahi pria itu? Dia pasti melakukan itu hanya karena terpaksa, apa kamu akan bahagia dengan itu?" tanya Matthew saat dia dan Bellova di kamar. "Memangnya aku punya pilihan lain, Kak. Setidaknya dengan menikah, dia akan bertanggung jawab atas hidupku. Aku tidak ingin menyusahkan keluargaku seumur hidup, dia pasti akan memperlakukanku dengan baik mengingat apa yang sudah aku lakukan. Jadi Kakak tidak perlu cemas," sahut Bellova meyakinkan. "Kami ini keluargamu, Bell. Kami tidak akan menganggapmu beban, kamu adalah tanggung jawab kami. Kakak hanya ingin kamu bahagia," ucap Matthew tulus. Bellova meraih tangan kakaknya, dia tau jika Matthew memang menyayanginya. Berbeda dengan Papanya, yang menyayanginya hanya demi pandangan orang lain. Bellova bisa merasakan, tulus dan tidaknya seseorang menyayanginya. "Jika memang sudah waktunya, aku yakin kebahagiaan itu akan datang, Kak. Aku tau Kakak hanya mengkhawatirkanku, tapi percayalah aku bisa mengatasinya. Aku tidak mau Kakak terlalu cemas, aku sudah dewasa sekarang." Bellova tersenyum, agar meyakinkan kakaknya jika dia sudah bisa mengatasi semuanya sendiri. "Ya sudah, kalau memang itu keputusanmu. Tapi ingat, jika dia melakukan hal buruk kamu bilang pada Kakak. Karena Kakak akan melindungimu," ucap Matthew penuh kasih sayang seorang kakak. "Siap, Komandan. Sudah jangan terlalu khawatir, aku bisa menjaga diri kok." "Ya sudah, ayo Kakak bantu kamu naik ke tempat tidur. Kamu istirahat saja supaya segera pulih." Matthew membantu sang adik naik ke atas tempat tidur, lalu berpamitan keluar dari kamar Bellova. Setibanya di luar kamar, Matthew bersandar di pintu. Dia sebenarnya belum bisa melepaskan Bellova, apalagi ada pria yang sudah jelas tidak menyayanginya. Tapi dia tidak bisa berbuat apapun, karena itu sudah menjadi keputusan sang adik. *** Seminggu kemudian, setelah persiapan singkat akhirnya acara pernikahan diadakan. Atas permintaan Robert pernikahan diadakan dirumahnya, meskipun tidak diadakan dengan mewah tapi cukup banyak kenalan yang diundang untuk menghadiri acara itu. Kedua orang tua Nick yang awalnya menolak, akhirnya menerima pernikahan itu. Apalagi Nick menekankan jika bukan karena Bellova mungkin dia tidak sudah tidak ada lagi di dunia ini. Jika tidak dialah yang akan cacat seperti Bellova saat ini, itu yang menjadi alasan kedua orang tua Nick akhirnya merestui. Dan akhirnya ikut datang ke acara pernikahan putra mereka "Silahkan masuk, semua sudah kami persiapkan. Tidak mewah tapi cukup banyak kenalan yang akan hadir, mereka ingin ikut merasakan kebahagiaan hari ini. Saya harap kalian tidak keberatan," ucap Robert. "Tidak apa-apa, Tuan Robert. Tapi kami tidak bisa membawa banyak orang, semua ini terlalu mendadak membuat kami kebingungan. Yang terpenting adalah acaranya terlaksana dengan baik," sahut Markus berusaha bersikap ramah. Markus Sayersz Anderson adalah nama dari ayah Nick, dahulu beliau adalah pengusaha sukses yang akhirnya mewariskan semuanya untuk putranya. Dan memutuskan menikmati hari tuan bersama sang istri yang selama ini tidak terlalu diperhatikan karena kesibukannya. Sedangkan putri mereka Evelyn, lebih menyukai petualangan dan sangat jarang berada di rumah. Selesai kuliah dia tidak mau mengelola perusahaan apapun milik keluarga, dia lebih suka traveling keliling dunia. Untungnya Nick mendukung sang adik, dengan memberikan fasilitas yang dibutuhkan terutama materi. "Ayo saya perkenalkan dengan beberapa anggota keluarga besar kami," ucap Robert. Mereka pun diperkenalkan dengan beberapa anggota keluarga, Nick berusaha bersikap seramah mungkin. Agar meyakinkan jika dia menikahi Bellova dengan ketulusan, meskipun sebenarnya tidak seperti itu. Pernikahan itu tidak lain hanya karena Nick ingin membalas budi, dia sendiri tidak tau bagaimana menjalani kehidupan pernikahan bersama Bellova kelak. Bagaimanapun dia pernah menjalin hubungan dengan Sahara dan dia sudah menyakiti wanita itu. Acara pun dimulai, akhirnya Bellova dipertemukan dengan Nick. Bellova terlihat cantik, meskipun dia harus keluar dengan menggunakan kursi roda. Namun tidak mengurangi kecantikannya, dengan gaun simpel agar tidak menyulitkannya. "Kamu terlihat cantik, kursi roda ini tidak bisa mengurangi kecantikanmu yang sesungguhnya. Semoga kamu dan Nick bisa hidup bahagia," ucap Catline ibu Nick. "Terima kasih," jawab Bellova singkat karena dia sendiri tidak tau harus bagaimana mengekspresikan perasaannya saat ini. Selesai acara prosesi pernikahan, mereka dijamu untuk menikmati hidangan. Tapi Nick tiba-tiba merasa selera makannya menghilang, dia hanya menyantap sedikit makanan demi menghormati Robert. Ada sesuatu yang mengganjal hatinya, tapi dia sendiri tidak tau apa itu. Selesai acara jamuan, Nick meminta ijin berpamitan dan membawa Bellova. Sesuai perjanjian mereka yang akan langsung membawa Bellova ke rumah Nick, agar Nick bisa bertanggung jawab sepenuhnya pada Bellova. Termasuk menyiapkan perawat khusus untuk mengurusinya saat di rumah Nick. "Kami titip Bellova, tolong jaga dan rawat dia dengan baik. Jangan sakiti dia, jika memang kamu kesulitan mengurusinya kamu bisa kembalikan dia ke sini. Kami hanya menginginkan dia bisa hidup bahagia," ucap Megan haru. "Baiklah, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk merawatnya. Tapi seperti yang Anda tau, saya cukup sibuk. Jadi mungkin semua akan dibantu orang lain, tapi percayalah dia tidak akan merasakan kekurangan apapun. Saya akan penuhi semua yang dia butuhkan," jawab Nick meyakinkan. "Apa kamu pikir adikku hanya butuh itu, dia butuh seseorang yang memberinya perhatian dan support setiap saat. Jangan berpikir jika semua cukup hanya dengan materi," sahut Matthew tidak senang dengan jawaban Nick.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD