Adara bangun dari tempat tidur dengan tubuh yang terasa berat. Dia merasa seluruh tubuhnya terasa pegal karena ‘kagiatan’ mereka semalam. Membayangkan apa yang ia lakukan semalam, membuat pipi Adara memerah. Jika semalam saja mereka bisa sangat begitu b*******h, bagaimana saat mereka melakukan untuk pertama kali? Apalagi saat itu mereka dalam keadaan mabuk. Adara menggelengkan kepalanya, berusaha untuk tidak memikirkan hal bodoh itu. Adara menoleh dan melihat Sangga yang masih tertidur. Dia membelai kepala Sangga dan berjalan pipinya. Wajah Sangga saat tertidur sangatlah berbeda ketika dia bangun. Saat Sangga tertidur, dia terlihat seperti bayi kecil yang sangat tenang. Tapi saat dia bangun, Sangga seakan bisa meruntuhkan satu gunung merapi. Adara mendekati Sangga dan mencium bibir