chapter 37

1574 Words

Ujian dadakan itu emang paling menyebalkan. Untungnya dosen masih mengizinkan mahasiswa untuk membuka buku atau pun ponsel. Tapi tetap saja, mencatat satu jawaban saja butuh waktu lama. Setelah hampir satu jam Adara mengerjakan tugas, dosen pun menyuruh semua mahasiswa untuk mengumpulkan tugas. Adara hanya pasrah dan mengumpulkan tugas yang dosen berikan.  Kepala Adara sudah sangat sakit dengan ujian dan tiba-tiba saja dia mendapatkan surat panggilan dari rektor. Adara tahu ini pasti menyangkut tentang kehamilannya. Adara pun mendengus pelan dan berjalan ke ruang rektor.   Di dalam ruangan Adara hanya duduk diam dan mendengarkan setiap perkataan rektor. Dia merasa sangat terganggu dengan hebohnya berita tentang kehamilan Adara. Padahal di kampus ini bukan hanya Adara, tapi hanya kehamil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD