Nyaris Menikah

1040 Words

Part 25 Aku duduk sambil bertopang dagu menghadap ke jalan raya yang sangat ramai. Kendaraan roda dua dan empat berseliweran dengan cepat, seolah-olah mengejekku yang sedang tertancap di sini. Menatap nanar pada pemilik bengkel yang sedang bekerja menambal ban motor kesayangan. Gerakannya yang sedikit lambat membuatku senewen. Beberapa pesan masuk ke ponsel, yang kubalas hanya pesan dari Lista. Istriku tersebut seakan tidak sabar menunggu martabak pesanannya tiba, hingga harus berulang kali menanyakannya. Lima belas menit kemudian aku sudah sampai di rumah. Lista langsung melonjak gembira menyambut kotak martabak kesukaannya. Kami duduk berdua di kursi ruang tamu, menikmati secangkir teh hangat dan sekotak martabak. Maksudnya aku yang minum teh, dan Lista yang makan kudapan manis ters

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD