Hari Pertama

1689 Words

Sinar matahari menyelinap masuk dari pori-pori kamar bernuansa putih yang beralaskan karpet merah dari kelopak bunga dan masih tampak segar. Gadis bermata biru itu berusaha untuk membuka matanya berulang dan cepat, demi tersadar dari tidur nyenyak nan menyenangkan. Dawai asmara di hatinya kembali menyala, tatkala melihat sarapan lengkap yang telah tersaji di sudut kamar dan dilengkapi dengan topping coklat kegemarannya. Dress berwarna biru toska dalam ukuran pendek pun, tampak tergeletak di atas sofa berwarna merah polos. Tampaknya Hans sudah menjadi pelayan yang profesional pagi ini. "Sttt ... ," desis gadis itu, seraya meluruskan kedua kakinya. 'Perih sekali,' gumamnya, tapi tetap tersenyum dan bahagia. Manik mata berwarna biru itu mendongak dan kembali memperhatikan sekitar.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD