Suamiku Menghilang Setiap Malam Bab 17 : Diruqyah “Maaf, Sayang, Mas nggak bisa kalau tidur di sana. Kasihan anak-anak kalau ditinggal,” jawabnya dengan senyum yang memudar. “Ya sudah kalau begitu, Mas tidurlah, aku juga mau lanjut tidur,” ujarku. Mas Gilhan hanya mengangkat alisnya. “Oh iya, besok ... aku masih mau di rumah Mama, Mas, soalnya .... “ Aku berusaha mengarang kebohongan. “Soalnya apa, Sayang? Jadi, besok kamu masih belum mau pulang?” Mas Gilhan terlihat kecewa. “Hmm ... besok Mama ngajakin bikin kue soalnya ... kakak-kakakku dan anak-anaknya pada mau datang, jadi ... kami ada acara makan-makan gitu deh .... “ Aku memaksakan senyum. “Oh, begitu. Jadi, Mas jemput sore aja sepulang dari kantor, ya.” Dia menampakkan wajah penuh harap. “Hmm ... nanti deh, Mas, nanti aku c