Lima ? - Rumah Itu Luka.

1436 Words
Musim Gugur, Wincanberra - Gedung HC Group Ruangan Direktur Strategi dan Pemasaran~ Sepanjang jam kerja dengan sabar Michael Liuw menunggui Lea. Dia sangat menyukai Lea saat dia sedang serius mengerjakan sesuatu. Menurut Michael Liuw, Lea tampak semakin seksi dan cantik jika sedang serius bekerja. Kacamata anti radiasi yang di gunakan Lea menambah kesan seksi di wajahnya. “Jangan menatap Ku seperti itu. Aku tidak akan kabur” Ucap Lea tanpa menoleh pada Michael Liuw. Lea tau jika Michael Liuw menatapnya sejak tadi. Meskipun sudah terbiasa dengan tatapan m3sum kaum adam, namun Lea merasa tidak nyaman jika Michael Liuw yang melakukan itu. Mungkin karena Lea dan Michael Liuw sangat akrab sejak lama. Dan Michael Liuw tau segala sesuatu tentang Lea. Masa lalu dan kehidupannya yang hancur hingga saat ini. “Kau benar-benar semakin cantik. Aku ingin sekali Kau menemani Ku setiap hari” Ucap Michael Liuw yang membuat Lea tertawa meremehkan. “Ingin menjadikan ‘perempuan hadiah’ juga mantan p*****r sebagai kekasih adalah hal terbodoh yang pernah aku dengar Tuan Michael Liuw” Ucap Lea mengejek pria yang sedang duduk di sofa dan menunggunya itu. Wajah Michael Liuw tampak tersenyum tipis dan ikut tertawa dengan ucapan Lea. “Kau benar. Itu hal yang sangat bodoh dan tidak boleh ya?” Tanya Michael Liuw menatap lekat pada Lea. “Bagus kalau kau sadar” Ucap Lea yang masih sibuk memeriksa beberapa berkas terakhir di tangannya. Michael Liuw menatap lekat pada Lea. Jauh dari dalam hatinya dia tidak sekalipun memikirkan Lea serendah itu. Malah menurutnya Lea perempuan luar biasa yang sanggup bertahan hidup dan bangkit dari ke terpuruk kan. Dia tidak mau lagi di remehkan siapa pun. 30 menit kemudian tampak Lea sudah selesai dengan pekerjaannya. Dia menelepon Bone untuk mengambil berkas yang sudah dia periksa dan di tanda tangani. “Aku sudah selesai. Aku akan pulang dulu. Jika ada hal urgent kabari aku” Ucap Lea pada Bone. “Baik Nona” Bone mengangguk paham. Lea langsung keluar dari ruangannya bersama Michael Liuw. Keduanya menaiki mobil masing - masing. Lea lebih suka mengendarai mobilnya agar setelah urusan ranjangnya selesai, dia bisa melakukan hal lainnya. Tiba di rumah mewah milik Michael Liuw, tampak para pelayan yang sudah bersiap sedia menunggu Tuan Muda mereka tiba. Michael Liuw tinggal sendirian di rumah mewah itu. Dia menolak tinggal bersama sang Ayah dan istri barunya yang se-umuran Michael Liuw. Dia terlalu muak jika harus tinggal se-rumah dengan orang - orang itu. “Welcome my princess. Ayo masuk” Ucap Michael Liuw membukakan pintu mobil Lea. Dengan segera dia meraih tangan Lea dan membawanya masuk ke dalam rumah mewah itu. Para pelayan yang melihat kedatangan Lea hanya bisa menunduk hormat. Mereka semakin terpukau melihat Lea yang semakin cantik dan menarik. Dulu awal pertama Michael Liuw membawa Lea ke rumah itu, dia masih tampak kumal dan kurus. Kini Lea sudah sangat berbeda. Sangat berbeda 180 derajat dari sebelumnya. Michael Liuw mengajak Lea untuk membersihkan tubuh terlebih dahulu dan makan malam bersama. Salah satu hal yang selalu dia terapkan pada Lea. Lea harus menemaninya makan. Michael Liuw sebenarnya tidak peduli dengan kegiatan ranjang yang akan dia lakukan bersama Lea. Karena dia tau Lea tak pernah mengecewakannya. Dia lebih membutuhkan waktu Lea menemaninya berbincang karena dari Lea lah dia bisa merasakan ketulusan seseorang. Bukan seperti orang lain yang mendekati dan menemaninya hanya untuk mendapatkan sesuatu. Lea yang sejak awal tak pernah sedikit pun mencari kesempatan apa pun dari Michael Liuw. Malah Michael Liuw yang selalu menawarkan bantuan pada Lea. Seperti awal dulu mereka berkenalan. Michael Liuw yang menawarkan untuk mengajari Lea ilmu bela diri. Keduanya tampak menikmati makan malam yang di hidangkan para pelayan. “Enak? Coba ini” Michael Liuw menyuapi sepotong daging wagyu untuk Lea. “Hmmm. Enak” Jawab Lea singkat. “Makan yang banyak” Ucap Michael Liuw sambil merapikan anak rambut Lea. Dia lebih tertarik menatap wajah Lea sepuasnya dari pada makanan malamnya. “Kau tak makan?” Tanya Lea tanpa menoleh. “Sudah kenyang melihatmu” Ucap Michael Liuw yang berusaha menggombal. Namun sekeras apa pun gombalan Michael Liuw tak akan bisa meruntuhkan dinding batu karang di hati Lea. Perempuan itu sudah seperti tidak memiliki rasa lagi. Lea langsung menyuapi Michael Liuw sepotong daging. Dia tidak mau mendengar ocehan tak penting lagi dari Michael Liuw. “Enak sekali kalau Kau yang suapi” Ucap Michael Liuw yang terus mencoba menggombal. “Diam kau!” Ucap Lea terdengar kesal. Michael Liuw tertawa melihat ekspresi kesal Lea. Jarang sekali bisa membuat Lea berekspresi. Tentu Michael Liuw sangat senang meskipun Lea kesal padanya. Selesai makan mereka duduk di ruang televisi sambil menonton film thriller. Lea sangat menyukai genre film thriller dan horror. “Kau mau camilan?” Tanya Michael Liuw. “Tidak” Jawab Lea sambil menikmati red wine yang di sediakan Michael Liuw. Michael Liuw menarik wajah Lea dan mencium bibirnya. Perlahan dia menyesap bibir Lea hingga rasa wine itu juga turut masuk ke mulut Michael Liuw. “Wine-nya semakin nikmat jika berasal dari bibir mu” Ucap Michael Liuw sambil mengusap lembut bibir Lea. Michael Liuw berdiri dan langsung mengendong Lea ala bridal menuju kamar tidurnya. Di dalam kamar perlahan Michael Liuw menciumi se-inchi demi se-inchi tubuh Lea. Keduanya tampak sama-sama polos kini. Michael Liuw melesakkan perlahan miliknya yang sudah menegang ke dalam tubuh Lea. Rasanya masih tetap sama dan senikmat pertama kali Michael Liuw mencicipi tubuh Lea itu. “Kau masih tetap senikmat ini sayang” Ucap Michael Liuw memuji Lea. Lea sangat pintar menjaga tubuh dan miliknya yang selalu kencang dan rapat itu. Pantas saja semua pria tetap tergila-gila pada Lea. Di tambah wajah Lea yang tak berekspresi saat bercinta menambah rasa penasaran kaum Adam semakin tinggi. “Lea~” Erang Michael Liuw saat dia mencapai pelepasan pertamanya di dalam tubuh Lea. Michael Liuw mengeluarkan semua cairan itu di dalam tubuh Lea tanpa pengaman apa pun. Hanya Michael Liuw yang Lea ijin kan melakukannya tanpa pengaman. Bahkan dengan Arman Hudson saja Lea tetap menggunakan pengaman. “Sudah selesai?” Tanya Lea tanpa basa - basi. Ekspresi Lea tetap sama. Datar dan tak terlihat dia menikmati percintaan panasnya dengan Michael Liuw. “Ck! Bisakah kau tidak merusak perasaan nikmat ini? Cobalah diam sebentar jika bersama ku” Ucap Michael Liuw terdengar kesal. Dia ingin sekali melihat Lea bermanja setelah bercinta dengannya. Namun itu tidak mungkin. Lea tetap saja diam dan datar. “Baiklah” Ucap Lea lagi dengan datar tanpa ekspresi. “Ck! Kau ini! Ayo kita mandi bersama” Ucap Michael Liuw menuntun Lea masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi yang luas itu, Michael Liuw menyalakan air di dalam bath up dan membawa Lea berendam bersama di dalamnya. Michael Liuw duduk di belakang Lea dan memeluknya. Jika di lihat sekilas akan tampak seperti pasangan yang sangat romantis dan hangat. “Kau mau rumah mewah atau apartemen kelas atas? Aku punya dua aset yang tidak terpakai” Ucap Michael Liuw menawarkan. “Tidak perlu. Aku tidak butuh” Ucap Lea singkat. “Kenapa? Bukankah bagus memiliki rumah? Aku lihat sudah lama kau bekerja untuk HC. Tapi kenapa kau tidak bisa membeli tempat tinggal. Kau selalu saja tinggal berpindah dari satu hotel ke hotel lainnya. Atau malah tidur di kantor mu itu” Michael Liuw mengomentari cara hidup Lea yang aneh menurutnya. “Jangan mengomentari hidupku. Kau fokus saja dengan kehidupan mu. Untuk apa mengurusiku” “Habisnya sulit sekali menemui mu. Jika Kau ada rumah Aku bisa menunggu di rumah mu” Michael Liuw meletakkan dagunya pada bahu Lea. Dia merasa nyaman dengan posisi itu. “Kau bisa menungguku di kamarmu” “Ck! Kau selalu saja begini, Lea” “Aku tidak butuh rumah untuk saat ini. Tidak ada yang bisa Aku dapatkan meskipun memiliki kemewahan. Sama seperti mu Mike” Lea menoleh lalu menatap Michael Liuw dengan dalam. Michael Liuw bisa melihat rasa sedih – kecewa – kesepian – Lelah – amarah – dendam dimata indah Lea. Dia paham jika Lea benci rumah. Baginya rumah hanya akan memberikan kesepian dan kenangan buruk. Karena dulu saat dia tinggal bersama ibunya di sebuah rumah. Hanya kenangan buruk yang tercipta. Hingga dia di beri rumah tempat tinggal oleh rentenir, rumah itu hanyalah tempat dia melayani pria-p****************g yang sudah membayarnya. Dan sekarang dia hanya Direktur merangkap ‘perempuan hadiah’, jadi dia tidak mau lagi memiliki rumah yang hanya akan menjadi tempatnya melakukan kemesuman itu. “Jika Kau butuh tempat istirahat. Kemarilah. Rumah Ku selalu terbuka untukmu tanpa kau harus melayani p3n1s siapa pun” Ucap Michael Liuw. Mata keduanya saling bertatapan intens. Hingga Michael Liuw kembali memagut lembut bibir Lea. . . . Next ep 6 ?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD