Niara yang tersadar akan Kenan yang menciumnya seketika mendorong tubuh pria itu dengan keras. Sehingga bibir Kenan bisa terlepas dari bibirnya, napas Niara yang masih terengah-engah tidak membuat dia abai dengan tindakan Kenan yang gila. Secepat kilat, Niara menampar wajah Kenan. Bunyi tamparan itu begitu nyaring, dan dirasa cukup kuat. Karena wajah Kenan terlempar ke samping. "b******n!" Umpat Niara marah. Kenan memandang Niara sambil mengelap sudut bibirnya yang dirasa robek. Tidak percaya Niara bisa menampar dirinya sekeras itu. "Keluar lo dari sini!" Usir Niara sambil tangannya menunjuk pintu apartnya. Kenan malah berdecak. "Kita harus bicara, Ara." "Gue nggak mau, nggak ada yang perlu kita bicarain lagi." "Ada, saya masih suami kamu. Dan seharusnya kamu menuruti perkata