Part 42

1436 Words

Perdebatan dengan istri ternyata tidak juga membuat Naresh sadar betapa cintanya Daiva terhadapnya. Daiva yang rela menjadi tameng dari semua ucapan-ucapan ibunya yang jahat. Namun, dibalas angin kosong oleh Naresh. Pria itu justru datang lagi ke apartemen Sekar pagi-pagi buat. Jam tujuh pagi, Naresh sudah tiba di depan pintu apartemen Sekar. Berdiri selayaknya seorang pria yang menjemput pacarnya. Penampilannya yang rapi dengan wangi parfum menyengat membuat Sekar senang melihatnya, tetapi menimbulkan pertanyaan untuk Daiva tadi pagi. “Kamu datang selalu pagi, padahal hari ini aku bilang nggak ada pekerjaan di kantor,” kata Sekar sambil menarik masuk Naresh. Pintu apartemen akhirnya tertutup rapat. Di dalam sana, Naresh menatap tajam Sekar dengan tangan yang mulai meraba bagian tubu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD