Part 5

1880 Words
Saat ini dalah jam istirahat, Dara, Cantika, dan Ayu sedang berjalan menuju kantin. Setelah berkutat dengan pelajaran Fisika yang menguras otak mereka bertiga ingin mengisi kembali energi dengan makan jajanan kantin. " Kalian mau pesan apa, biar gue yang pesan kalian cari tempat duduk aja. " Tawar Dara membuat keduanya mengangguk dan segera menelusuri kantin mencari tempat duduk. Saat ini kantin cukup penuh apalagi ini adalah kantin utama, banyak yang ingin menghabiskan waktunya disana entah untuk mengisi perut atau hanya sekedar mengobrol. " Mbak pesen batagor satu mie ayam dua, minumnya seperti biasa es teh yah. " Ucap Dara pada mbak kantin langganannya. " Siap Neng Dara, nanti mbak bawain pesanannya. " " Makasih yah mbak. " Dara segera mencari teman-temannya setelah memesan pesanan mereka, tiba-tiba saja Dara berpapasan dengan Ersan dan teman-temannya. Kedua mata mereka saling bertemu dan terlihat Ersan yang tersenyum kecil lalu melewati Dara begitu saja. " Dasar aneh. " Benar Dara memperhatikan langkah cowok itu pergi meninggalkan kantin. " Ada apa Ra.? " Tanya Ayu ketika melihat Dara yang datang dengan tatapan tertuju pada pintu keluar kantin. " Ada cowok aneh. " Jawabnya pelan. " Nando.? " " Bukanlah, dia lebih aneh dari Nando. " Jawab Dara ketus. Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang, tanpa basa basi lagi mereka segera menyantap pesanan mereka sambil mengobrol ringan seputar keseharian mereka masing-masing. ** Malam yang di tunggu-tunggu oleh Nando dan Dara tiba, kini mereka tengah bersiap untuk pergi nobar bersama anak muda di lingkungan mereka tinggal. Warung mang Dika yang ada di luar jalan memang selalu di pakai untuk nobar bola kalau lagi musim bola, terkadang juga di pakai untuk nonton acara dangdut dan lain-lain. " Lama banget sih. " Keluh Nando yang sudah menunggu sejak tadi di luar. " Heheh gue dandan dulu. " Jawab Dara terkekeh. " Kita mau nonton bola bukan ajang fashion show. " " Biar cantik Do, ah lo nggak asyik." " Ya udah buruan, gue nggak mau ketinggalan. " " Emangnya gue mau ketinggalan, ya udah hayuk. " Dara segera naik ke atas motor Nando dan mereka pun langsung melesat menuju warung mang Dika. Setibanya disana mereka di sambut dengan sorakan pasangan terbaik se-RT 07, bukan hal baru mereka di katakan sebagai pasangan oleh orang-orang di kompleks. Sudah bosan juga Dara menjelaskan kepada mereka kalau dia dan Nando hanya berteman, tanpa mempedulikan ejekan mereka Dara dan Nando sudah duduk di kursi paling depan. Layar tancap di depan mereka sudah menampilkan para pemain Real Madrid dan Liverpool yang memasuki lapangan hijau, antusias mereka terlihat sangat jelas dan pemain favorit mereka yang muncul di layar semakin mengundang antusias mereka untuk melihat siapa yang akan menang di babak akhir final liga champions ini. " Kalian mau pesan apa.?" Tanya Mang Dika. " Es jeruk. " Jawab mereka kompak. " Makanannya.?" " Roti bakar." Lanjut mereka dengan kompak. " Memang pasangan yang serasi. " Sahut Mang Dika segera membuat pesanan mereka. Untuk saat ini baik Dara dan Nando tidak peduli apa yang orang lain katakan, fokus mereka hanya tertuju pada layar ketika pertandingan sudah di mulai. ** " Gooooooolllllllll. " Seru semua orang di warung mang Dika setelah menyaksikan kemenangan Real Madrid di tahun ini. Real Madrid berhasil meraih trofi ke-13 Liga Champions seusai menang 3-1 atas Liverpool, tiga gol kemenangan Real Madrid dicetak oleh Karim Benzema dan Bale yang benar-benar memukau malam ini. Real Madrid pun mengukuhkan rekor baru. Mereka menjadi tim pertama pada era Liga Champions yang mampu menjuarai turnamen tiga tahun beruntun. Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 12:00 malam, sudah waktunya bagi Dara dan Nando pulang, untungnya mereka sudah mendapat izin sehingga tidak masalah jika harus pulang malam. Orang-orang yang menonton di warung mang Dika masih ada yang tinggal untuk begadang dan ada juga yang pulang karena mengantuk. " Seru banget, nonton pertandingan bola memang yang terbaik. " Seru Dara sambil merenggangkan badannya yang terasa pegal setelah beberapa jam duduk di kursi. " Apalagi pas Bale nyetak gol pertama, wih keren banget. " Sambung Nando masih sangat b*******h untuk membahas soal pertandingan tadi. Mereka berdua pun langsung pulang sebelum mendapat omelan dari orang tua mereka, malam yang cerah dengan Bintang yang bertabur Indah di langit angkasa. " Do, lihat langitnya Indah yah." Nando mendongak melihat langit yang di maksud Dara, sekilas ia mengangguk setuju dan kembali melaju dengan suara motor yang mendonasi malam yang sunyi. ** Dara langsung loncat dari tempat tidurnya setelah mendengar jam beker yang berbunyi untuk ketiga kalinya, Dara baru sadar dua kali bunyi pertama sengaja ia skip karena masih mengantuk setelah semalam nobar bola bersama Nando. " Gue telat. " Jam sudah menunjukkan pukul 7:30 yang membuat Dara panik, tak ada yang datang membangunkannya dan ia baru ingat Nada yang biasanya datang untuk membangunkannya sedang tidak di rumah karena urusan kampus. Orang tua Dara mungkin sudah membangunkannya sejak tadi, hanya saja Dara yang tidak mengetahuinya karena keasyikan tidur. Dara melakukan persiapan dengan sangat cepat, untuk pertama kalinya ia berangkat sekolah dengan tampilan yang berantakan. Sambil berlari keluar rumah, Dara mendapati Nando yang juga baru keluar dari rumahnya. " Syukur lo sering terlambat, gue iku bareng lo. " Ucap Dara yang langsung naik di atas motor Nando tanpa seizinnya dulu. " Tumben lo telat. " " Udah nggak usah bacot, jalan aja cepat. " " Ngatur lagi." Seloroh Nando dan langsung menancap gas sebelum Dara siap hingga membuat gadis itu berdecak kesal. Setibanya di sekolah gerbang sudah di tutup oleh satpam, Dara memohon agar di bukakan pagar kepada satpam namun tak di gubris. Ini pertama kalinya Dara terlambat dan tidak di perbolehkan masuk, sementara Nando yang sudah langganan nampak biasa saja. " Ikut gue. " Ajak Nando namun di tolak oleh Dara karena mengira akan di bawa bolos. " Udah sini aja, lo mau sekolah kan. " Nando menarik tangan Dara untuk naik ke motornya lagi dan di turuti oleh gadis itu dengan pasrah. Nando memutari sekolah hingga tiba di belakang sekolah dan menyimpan motornya di salah satu rumah warga, Nando kemudian mengajak Dara untuk memanjat tembok sekolah dimana itu adalah salah satu akses Nando untuk masuk ke sekolah jika ia terlambat. " Awas lo ngintip daleman gue. " Ancam Dara ketika ia harus naik di pundak Dara untuk bisa menyampaikan ujung tembok. " Nggak minat gue. " Balas Nando cuek. Setelah Dara berhasil memanjat, tiba giliran Nando untuk ikut memanjat. Dan begitu keduanya berhasil masuk ke dalam sekolah, mereka dengan cepat menuju kelas berhubung kelas belum di mulai sehingga mereka tak dapat masalah karena datang sedikit terlambat. ** Siang ini listrik di sekolah mendadak padam dan membuat dua AC yang menempel di dinding tidak berfungsi, panas matahari di luar sana sangat menyengat sehingga berefek sampai ke dalam ruangan. Wali kelas ikut merasa panas dengan situasi saat ini sehingga mengakhiri kelas dengan cepat dari waktu yang seharusnya, semua murid merasa kepanasan sambil mengipas-ngipas dengan buku tulis mereka agar sedikit merasa lebih sejuk. Dari semua murid hanya ada satu orang yang terlihat biasa saja dan bahkan sampai tidur dengan sangat pulas, Dara melihat Nando tidur membuatnya ikut merasakan ngantuk. Sebenarnya semalam setelah mereka kembali dari nobar bola, keduanya masih asyik mengobrol di teras rumah sambil menikmati cimol yang mereka beli saat perjalanan pulang. Kini Nando tidak sendirian sebab Dara ikut tidur di di mejanya, melihat hal yang pertama kali terjadi di kelas seorang Dara si peringkat satu tidur dengan santainya. Ayu dan Cantika langsung mengabadikan momen tersebut, mereka sengaja mengambil gambar keduanya secara bersamaan dan di posting dengan caption yang aneh. " The couple of VI Ipa-1 , asyik tidur meskipun cuacanya panas, mereka benar-benar cocok. " Hanya dalam hitungan menit saja Dara dan Nando menjadi topik hangat di forum kelas, bahkan berita itu sudah tersebar hampir satu sekolah. Banyak yang mendukung keduanya jika berpacaran, namun tak sedikit juga yang menentang sebab ada beberapa murid perempuan dari kelas 1 hingga 3 yang mengidolakan sosok Nando begitu pun dengan Dara. Samar-samar Dara dan Nando mendengar di sekitar mereka yang sibuk membicarakan soal mereka, hal itu membuat keduanya kompak terbangun dan mendapati teman-teman kelasnya sedang menatap ke arah mereka sambil tersenyum lebar. " Apa yang kalian lihat.?" Tanya Nando heran. " Kalian berdua, lihat bangun tidur pun tetap kompak. " Balas salah satu teman kelasnya. " Nggak mungkin lah, gue sama Nando gak ada kompak sama sekali." Lontar Dara yang sudah bangkit dari kursinya dan menatap ke arah teman kelasnya dengan tajam. Nando mendorong kursinya ke belakang lalu berdiri tanpa sepatah katapun, hal itu menarik perhatian Dara dan yang lain karena Nando berjalan meninggalkan kelas seperti orang yang tidak peduli dengan situasi yang terjadi saat ini. " Ra, maaf yah." Sahut Cantika membuat Dara kebingungan. " Kenapa tiba-tiba minta maaf.?" Tanya Dara heran. " Aku sama Ayu nggak sengaja upload foto kalian, responnya lumayan banyak terus kalian jadi tranding di sekolah. " Cantika menunjukkan postingan satu jam yang lalu kepada Dara. Dara terlihat sangat terkejut dan tak bisa berkata-kata lagi, komentar dari mereka membuatnya ingin mual. Di jodohkan dengan Nando bukanlah hal yang membanggakan, jika itu Haru maka lain lagi ceritanya. ** Bel pulang sekolah baru saja berdering, semua murid bergegas meninggalkan kelas kecuali yang mendapat tugas piket. Dan hari ini yang piket adalah Dara, Nando, Michelle, dan Gio. Semua bekerja kecuali Nando yang asyik dengan ponselnya, tak ada yang berani menegur kecuali Dara. " Kita lagi piket loh, udahan main hp nya bantu kita biar cepat kelar. " Ucap Dara ketus. Nando tidak mendengarnya, ia sibuk dengan permainan game onlinenya saat ini. Nando benar-benar telah jatuh ke dunia nya sendiri tak peduli saat ini Dara sedang marah-marah di sampingnya, Dara sebal dan hendak merebut ponsel Nando namun tak berhasil karena cowok itu refleks dengan cepat dan menjaga jarak dari Dara agar ponselnya tidak di rebut. " Mau gue laporin Haru? " Lontar Nando seketika membuat Dara menyerah dan mengambil tugas Nando dalam piket hari ini. Setelah tugas piket mereka selesai, Michele dan Gio pamit undur diri duluan. Dara sempat melirik Nando yang masih asyik dengan ponselnya, bahkan sudah waktu nya untuk pulang cowok itu tetap tidak memperdulikan nya. Tiding… Dara mendapat satu pesan dari seseorang, ketika melihat nama orang itu di notifikasi bar sontak membuatnya langsung berteriak histeris dan membuat Nando bertanya ada apa. " Gue mau pulang duluan. " Seru Dara menarik ranselnya dan bergegas meninggalkan ruang kelas. " Katanya mau pulang bareng.? " Teriak Nando melirik Dara di pintu kelas. " Nggak jadi, pangeran gue udah jemput. " Balas Dara berlari dengan girang. " Pangeran kodok mana yang ingin menjemput cewek kaya dia. " Ucap Nando cukup penasaran. ** Dara terlihat menengok kanan kiri mencari sosok yang membuat jantungnya saat ini berdebar tak karuan, seseorang tiba-tiba menyentuh pundaknya dan refleks membuat Dara menoleh. " Kak Haru, aku kira bohong ngechat kalau ada di luar. " Seru Dara terlihat kegirangan. " Nggak mungkin lah, aku kebetulan lewat jadi sekalian aja jemput kamu. " " Mimpi apa gue semalam, kak Haru datang jemput gue. " Benak Dara seperti terbang di udara saking senangnya. " Sebelum pulang, mau mampir ke warung bakso nggak? Aku yang traktir. " Lontar Haru di balas anggukan mantap dari Dara. Sesaat mereka pergi meninggalkan pelataran sekolah, Nando baru saja melihat keduanya pergi setelah ia kembali dari mengambil motornya di belakang. " Oh jadi pangeran yang di maksud, kakak gue. " Ucap Nando dengan memasang wajah datar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD