Lelaki Hidung Belang

1576 Words

Perempuan itu pun melangkah lebih mendekat ke arah gadis yang masih stay di sofa yang begitu empuk. Sorot matanya begitu tajam menatapnya, entah mengapa yang tadinya tidak mendapatkan respons apa pun, kini dia sangat tertarik dengan pembahasan gadis itu. “Akan, dinikahi,” sahutnya dengan santai. Mulutnya ternganga, dahinya mengerut dengan jawaban gadis itu dengan santai. “Apa? Menikah? Imel, kamu jangan bercanda!” Tanpa dipungkiri pun, tadi dia sudah mendapatkan tawaran untuk menikah dengannya. Gadis itu beranjak dari duduknya, kini dia menatap tajam sorot mata sahabatnya itu dengan intens. “Anissa, apa kamu tidak ingin menikah lagi? Sekelas Pak Refal, itu pilah-pilih banget memilih pasangan hidup. Tapi, saat aku melihat Pak Refal bersamamu, sepertinya dia mulai menyukaimu. Apa, kau t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD