“Euggghhh ... aduh ...” Titan membuka mata dengan meregangkan kedua tangannya. “Lah, kok aku malah ketiduran?!” Gadis manis itu bangun dengan badan terasa pegal karena terlalu lama tidur di sofa. Kedua matanya mencari-cari keberadaan Bosnya tapi tidak ditemukan. Ammar tidak ada di ruangan. Tapi di atas meja kerjanya masih ada semua barang-barang miliknya. Itu tandanya Bosnya masih berada di kantor. “Sudah bangun?” Titan melihat ke arah pintu ruang pribadi Ammar yang baru saja terbuka. “Om Duda abis apa?” “Mandi. Gerah sekali hari ini.” “Pulang yuk,” ajaknya saat melihat jam di tangan. “Papa Love pasti cariin Titan. Soalnya, nggak bilang tadi kalau mau kerja lembur.” “Tenang saja, saya sudah minta ijin ke Pak Ihsan.” “Benarkan?” tanyanya dengan mata berbinar. “Hmmm.” Ammar memberes