“Hai, Titan. Lama tak jumpa kita.”
“Hai, juga Dino. Iya nih lama tak berjumpa. Kamunya sibuk sekali.”
Titan menyambut kedatangan Dino dan temannya dengan sangat ramah sekali hingga melupakan keberadaan Ammar di sebelahnya.
“Maaf ya girls, aku bawa temanku ke sini.”
“Tidak masalah, Dino. Justru bagus Titan nggak perlu melakukan promosi untuk cafe nya,” jawab Namira.
“Jadi, ini cafe punya Titan?” tanya Fatir sahabat Dino. “Aku sudah beberapa kali ke sini.”
“Bukan punya Titan tapi punya Mama dan Papa, hehe.”
“Alah, kamu suka sekali merendah,” saut Dino.
Setelah berbasa-basi cukup lama. Namira dan Dino pindah ke meja sebelah untuk membahas pekerjaan mereka di kantor. Sementara fatir masih tetap satu meja dengan Titan dan yang lainnya.
Ellyana yang biasanya malas berbincang dengan oran
