Saya Bukan Ayahnya!

1759 Words

“Mau turun apa tidak Titania?!” “Pak Ammar nyebelin! Pokoknya Titan marah.” Titan menatap ke luar jendela tidak mau melihat ke arah Bosnya. Mood nya hari ini benar-benar berantakan. Dia yang awalnya sangat bersemangat berkeliling mall kini bahkan tidak mau turun dari mobil. Sepanjang perjalanan menuju ke Mall Ammar terus saja memberikan dia ceramah panjang kali lebar. Bukan hanya masalah dia datang terlambat saat bimbingan saja tapi soal Titan yang berencana menerima tawaran menjadi model. “Marahnya nanti saja. Sudah sampai mall yakin tidak mau masuk?” Titania mendengkus mendengar bujukan Om Dudanya. Mana bisa marah di pending? Dasar tidak peka! “Padahal saya berniat traktir kamu makan sepuasnya. Kalau tidak mau ya sudah. Lebih baik kita pulang saja.” Mendengar kata ‘Makan sepuasnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD