Teror Paling Manis

1601 Words

Setelah lelah keliling mall dan bermain timezone Titan mengajak Ammar untuk segera pulang ke rumah. Perutnya sangat penuh dengan berbagai macam makanan membuatnya kesusahan berjalan menuju parkiran mobil. “Pak Ihsan suka apa?” “Suka sama Titan dong pastinya.” “Maksud saya makanan bukan orang?” “Hmmm, ya lagian Om Duda kalau tanya kurang jelas,” jawab Titan. “Papa tuh suka segala macam makanan. Nggak pilih-pilih sama kayak Titan.” “Bisa lebih spesifik lagi Titania?” “Memangnya mau apa? tanya-tanya makanan kesukaan Papa.” “Saya mau mengucapkan terima kasih karena telah membantu proses perceraian dengan cepat.” Titan mengulum senyum akhirnya Ammar membahas masalah perceraiannya. Kemarin dia sudah bertanya pada Papanya namun hanya dijawab seperlunya saja. “Sudah officially menduda don

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD