Episode 6 Bab 36

1852 Words
Eros sedang duduk bersama dengan Ethan di atas tangga jembatan ketika sebuah mobil terbang mendarat di depan mereka. Eros menatap seorang perempuan muda yang turun dari mobil itu sambil memegang payung di tangannya. Eros menatap ke sekelilingnya, ini masih pagi. Sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan, kenapa perempuan itu terlihat sangat takut sehingga dia memakai payung di pagi hari? “Siapa dia? Apakah dia ingin melakukan kegiatan amal di sini?” Tanya Ethan. Eros mengendikkan bahunya. Untuk sesaat, satu-satunya hal yang Eros lakukan adalah diam sambil terus menatap perempuan itu. Eros mengernyitkan dahinya, Eros rasa perempuan itu mendekat ke arahnya. Tunggu dulu, sepertinya Eros mengenali wajah perempuan itu. Semakin mendekat, Eros semakin yakin jika perempuan yang sedang berjalan sambil memegang payung itu adalah kakaknya Aileen, wanita yang mendorong Aileen di jembatan kaca beberapa hari yang lalu. Eros bangkit berdiri, begitu juga dengan Ethan. “Bukankah dia perempuan yang mendorong Aileen?” Tanya Ethan dengan pelan. Eros menganggukkan kepalanya. Iya, tidak salah lagi. Ethan bahkan juga mengenali perempuan itu. Ada apa? Kenapa perempuan itu bisa datang ke sini? “Eros dan Ethan? Apakah aku benar?” Tanya perempuan itu sambil membuka kaca mata hitam yang awalnya bertengger di hidungnya. Eros menatap perempuan yang berdiri di depannya dengan kernyitan di dahi. Untuk apa perempuan ini datang menemui Eros? “Tidak salah lagi, kalian memang Eros dan Ethan..” Kata perempuan itu sambil tertawa pelan. Eros menatap penampilan perempuan itu dari atas hingga ke bawah. Sebuah topi besar yang menutupi wajahnya, gaun panjang mencapai mata kaki, sepatu hak tinggi dan juga sarung tangan berenda. Ah, dia tampak seperti perempuan yang datang dari abad kuno. Kenapa dia menggunakan pakaian seperti itu untuk menemui orang tanpa kasta? Apakah dia ingin menunjukkan perbedaan nyata di antara mereka? Eros dan Ethan yang sedang berdiri menggunakan pakaian compang-camping tentu saja terlihat sangat mencolok jika dibandingkan dengan penampilan perempuan itu. “Ada urusan apa sehingga anda datang ke sini?” Tanya Eros dengan tenang. Eros tahu kalau dia sedang berhadapan dengan perempuan licik yang tega mencelakai saudaranya sendiri. Eros harus tetap tenang karena dia masih belum tahu bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi perempuan ini. “Jangan menggunakan bahasa formal. Kalian terlihat seperti pelayan jika berbicara seperti itu kepadaku..” Kata perempuan itu sambil tertawa. Eros mendengus dengan kesal. Orang kaya yang sangat sombong. Ya, itulah kesan kedua yang Eros dapatkan. Yang pertama, Eros tahu kalau perempuan ini sangat licik dan jahat, lalu sekarang dia juga jadi tahu kalau kakak kandung Aileen adalah perempuan sombong yang menyebalkan. Eros berusaha untuk tetap tenang. Bukankah dia sudah terbiasa mendengarkan hinaan seperti ini? “Aku sedang berbicara dengan seseorang yang menyukai adikku.. ah, mungkin aku bisa menyebutmu sebagai orang yang juga disukai oleh adikku. Jangan berbicara formal.. santai saja” Kata perempuan itu. Eros menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia berusaha untuk tidak terpengaruh dengan kalimat asal yang dikatakan oleh perempuan itu. “Baiklah, kita harus berkenalan terlebih dahulu. Aku tahu kalau nama kalian adalah Eros dan Ethan. Perkenalkan, namaku Aruna..” Kata perempuan itu sambil tersenyum. Baik Eros maupun Ethan tidak ada yang bereaksi. Mereka hanya diam sambil menatap Aruna dengan pandangan kebingungan. Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Eros tahu kalau Aruna datang ke sini bukan tanpa alasan. Pasti ada hal penting yang ingin dia lakukan. “Apa maumu?” Tanya Eros dengan tenang. “Ternyata kamu juga tidak suka basa-basi. Baiklah, aku sebenarnya juga tidak ingin berdiri di sini terlalu lama. Udara di sini tidak baik untuk kulitku..” Kata Aruna. Eros menatap Aruna dengan pandangan kesal. Tidak, Eros sama sekali tidak berusaha untuk menutupi kekesalannya pada perempuan ini. Seorang Kakak yang tega mendorong adiknya sendiri bukanlah orang yang pantas untuk dihormati. Apapun alasannya, perbuatan Aruna telah membahayakan nyawa Aileen. Dia tidak layak untuk dimaafkan. Sampai sekarang, jika Eros mengingat kejadian hari itu, dia masih sering merasa kesal. Eros tidak tahu apa yang terjadi jika dia terlambat satu detik saja. “Katakan padaku, apa hubunganmu dengan Aileen? Kalian terlihat saling menyukai, apakah kalian berpacaran?” Tanya Aruna sambil tersenyum mengejek. Eros menarik napasnya dengan kesal. Atas dasar apa Aruna mengajukan pertanyaan semacam itu? Apakah dia sudah kehilangan akal? “Siapa kamu sehingga berani bertanya seperti itu kepadaku?” Tanya Eros dengan tegas. Aruna terlihat menatap Eros dan Ethan dari atas hingga bawah. Dari tatapannya, perempuan itu sepertinya sedang berusaha untuk merendahkan Eros dan Ethan. Eros memejamkan matanya sejenak. Jujur saja Eros masih merasa sakit hati jika dia mendapatkan tatapan seperti itu. Baiklah, Eros harus menahan dirinya. Seseorang yang sedang berhadapan dengannya adalah seorang perempuan. Eros tidak bisa bertindak tidak sopan pada perempuan, apalagi Aruna adalah kakak kandung Aileen. Sekalipun Aruna adalah kakak yang buruk, Eros yakin jika Aileen akan tetap marah bila Eros berlaku tidak sopan pada kakaknya. “Itu bukan kalimat yang tepat untuk kamu katakan, Eros. Kamu bertanya siapa aku? Coba lihat penampilanku, lalu bandingkan dengan penampilanmu. Pertanyaan itu lebih cocok kukatakan kepadamu. Kami pikir kamu siapa?” Tanya Aruna sambil menatapnya dengan kesal. Eros tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan tenang. Ada satu hal yang langsung Eros mengerti begitu dia mendengar kalimat yang dikatakan oleh Aruna. Ya, perempuan itu sangat mudah terpancing emosi. Dia akan marah jika mendengar kalimat yang menyebalkan. Sepertinya itulah cara yang bisa Eros coba untuk mengusir Aruna dari hadapannya. Buat perempuan itu merasa sangat kesal, dan dia akan pergi dengan sendirinya.. “Aku Eros Kalandra. Aku orang tanpa kasta. Aku tidak memiliki kekayaan ataupun kekuasaan, tapi aku bisa membuat seorang wanita terhormat datang menemuiku..” Kata Eros dengan tenang. Aruna tampak terkejut dengan kalimat yang dikatakan oleh Eros. Ya, Eros sendiri merasa kesal dengan kalimat yang dia ucapkan, apalagi Aruna. Perempuan itu pasti sedang berusaha keras untuk menahan emosinya. “Sepertinya kamu memang sangat cocok dengan Aileen. Kalian berdua sama-sama tidak tahu diri. Lihatlah dirimu, Eros.. kamu manusia tanpa kasta.. bagaimana bisa kamu datang menemui adikku begitu saja?” Tanya Aruna sambil menatapnya dengan kesal, Eros mengendikkan bahunya. Dia membiarkan Aruna merendahkannya, tapi lihat saja apa yang akan Eros katakan sebentar lagi. Eros akan membuat perempuan kesal setengah mati. Eros berjanji jika Aruna tidak akan bisa tidur dengan tenang malam ini karena dia merasa sangat kesal dengan kalimat yang Eros katakan. “Benar, aku memang manusia tanpa kasta. Tapi lihatlah dirimu, kamu seorang Aporipse, kamu putri seorang Elysium. Aku yakin pendidikanmu pasti tinggi, kamu juga memiliki banyak uang. Tapi sayang sekali, kamu tidak memiliki otak. Kamu mendorong adikmu hingga membuat dia nyaris kehilangan nyawanya.. Perlakuanmu sungguh buruk, Aruna..” Kata Eros dengan tenang. “Jangan berani menyebut namaku seperti itu! Kamu bukan orang yang berasal dari kastaku, jadi jangan menyebut namaku dengan tidak sopan!” Kata Aruna sambil menunjuk ke arah Eros. Aros menganggukkan kepalanya dengan pelan. Dia membungkukkan badannya untuk memberikan hormat kepada Aruna. Ethan juga melakukan hal yang sama. “Maafkan aku, tapi kamu sendiri yang memperkenalkan namamu padaku. Kamu juga mendatangiku padahal aku tidak berasal dari kastamu. Aku tidak tahu kalau aku sepenting itu hingga membuatmu haru repot-repot datang ke sini..” Kata Eros sambil tersenyum. “Aku akan membalas perlakuanmu hari ini. Aku akan membuatmu kehilangan kekuatan untuk berbicara di depanku. Aku akan membuatmu memohon belas kasihanku tapi aku tidak akan mendengarkan permohonanku. Ingat ini baik-baik manusia tanpa kasta, kalian sangat menjijikkan. Jangan coba-coba masuk ke kota lagi.. orang seperti kalian seharusnya dimusnahkan dari bumi!” Kata Aruna dengan kesal. Eros tersenyum samar. Sepertinya Aruna memang memiliki sifat yang buruk. Dari cara bicaranya saja Eros sudah tahu kalau perempuan itu tidak pernah belaku baik kepada orang lain. “Hati-hati Ethan, seekor ular sedang mengeluarkan bisa yang beracun. Jangan sampai kita tergigit olehnya..” Kata Eros sambil memundurkan langkahnya. Aruna membalikkan tubuhnya lalu melangkah menjauh dari Eros dan Ethan. Perempuan itu tidak mengatakan apapun lagi karena kelihatannya dia sudah sangat kesal. Ethan tampak melambaikan tangannya ketika mobil Aruna mulai mengudara. Eros tertawa pelan. Dia masih tidak percaya jika Aruna Benedict baru saja datang mengunjunginya. Ya, sekalipun kalimat yang dikatakan oleh Aruna cukup menyakitkan, Eros tetap merasa senang karena dia masih bisa membalas kalimat perempuan itu. Aruna pasti pulang dengan hati yang sangat kesal. “Dia bukan perempuan sembarangan, Eros. Bagaimana bisa kamu membalas setiap kalimatnya dengan kalimat yang tidak kalah menyakitkan? Dia bisa saja membuatmu dalam masalah besar. Apakah kamu tidak takut dengannya?” Tanya Ethan beberapa saat setelah mobil Aruna tidak lagi terlihat oleh pandangan mereka. Eros menghembuskan napasnya dengan pelan. Selama ini Eros sudah terbiasa hidup dalam masalah, jadi kenapa Eros harus takut? Apapun masalah yang akan dia dapatkan setelah apa yang terjadi hari ini, Eros akan menghadapinya tanpa sedikitpun merasa gentar. Aruna memang pantas untuk mendapatkan kalimat yang menyakitkan karena sepertinya selama ini Aruna juga sering mengatakan hal menyakitkan kepada orang lain. “Aku takut, Ethan. Aku sangat takut jika Aruna kembali melukai Aileen..” Kata Eros dengan pelan. “Kamu mengkhawatirkan orang lain ketika hidupmu sendiri sedang dalam bahaya..” Kata Ethan dengan pelan. Eros menggelengkan kepalanya. Tidak, Aileen bukan orang lain. Perempuan itu.. tanpa sadar Aileen orang yang cukup berarti di dalam hati Eros. “Selama ini kita hidup berdampingan dengan masalah dan bahaya. Kenapa kamu harus khawatir jika kita harus kembali menghadapi semua itu?” Tanya Eros dengan tenang. “Aku tidak khawatir pada diriku, Eros. Aku hanya khawatir jika kamu akhirnya harus menelan kekecewaan. Aileen memang baik, dia menerima kita tanpa pernah memberikan tatapan penghinaan.. tapi seharusnya kamu sadar akan posisimu..” Kata Ethan. Eros tersenyum samar. Iya, Eros juga sadar akan posisinya. Eros tahu kalau dia hanyalah orang tanpa kasta yang tidak memiliki harta ataupun kekuasaan. Sejak menyadari perasaannya kepada Aileen, Eros sudah sadar pada posisinya. Oleh sebab itu Eros tidak berharap banyak. Eros hanya ingin menikmati perasaannya sendiri, dia tidak menuntut untuk mendapat balasan atas rasa cinta yang dimiliki. Ini adalah kisah cinta yang harus Eros rasakan sendirian. Kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tapi Eros sama sekali tidak peduli.. ini perasaannya, ini adalah miliknya sendiri. “Aku sadar akan posisiku, Ethan. Aku memang hanya orang tanpa kasta, tapi apa yang salah dengan kenyataan itu? Bukan aku yang ingin terlahir dalam keadaan seperti ini” Kata Eros. “Tidak ada yang ingin terlahir dalam keadaan ini, Eros. Kita menjalani hidup karena kita tidak memiliki pilihan lain..” Kata Ethan sambil tertawa pilu. Benar, apa yang dikatakan oleh Ethan memang benar. Hidup di kolong jembatan bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, tapi selama ini mereka berusaha untuk bertahan. Karena ketika tidak ada keadaan yang memihak, satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah tetap bertahan. Dunia ini memang kejam, tapi mereka tidak memiliki pilihan lain. “Aku juga tidak memiliki pilihan lain, Ethan. Seandainya aku bisa memilih, aku pasti akan lebih memilih jatuh cinta pada orang yang statusnya sejajar dengan kita. Jatuh cinta kepada Aileen sama seperti meletakkan bom waktu di dalam hatiku. Aku hanya menunggu hingga bom itu meledak, lalu hatiku akan hancur” Kata Eros. “Kamu akan sangat tersiksa saat hal itu benar-benar terjadi..” Kata Ethan. Eros menganggukkan kepalanya. Apapun yang terjadi, Eros harus tetap berusaha untuk bertahan. Bagaimanapun juga, Eros tidak memiliki jalan untuk kembali. Dia terlanjur jatuh cinta kepada Aileen. “Aku tahu kalau hal itu akan segera terjadi..”               
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD