Episode 7 Bab 46

2039 Words
Seperti biasanya, hal yang Eros lakukan sepanjang hari adalah duduk di atas jembatan sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Dulu, Eros tidak pernah merasa kesepian sekalipun dia harus duduk di atas jembatan seharian penuh. Iya, dulu ada Ethan yang akan selalu menemani harinya dengan celotehan tidak berguna. Sekarang semuanya sudah berubah. Sudah dua bulan sejak kepergian Ethan. Eros masih sering memikirkan Ethan ketika dia akan tidur, tapi semakin hari Eros merasa semakin baik. Eros tidak lagi frustasi ketika dia mengingat bagaimana kematian Ethan. Sebaliknya, Eros malah bersyukur karena sekarang sahabatnya tidak perlu lagi menjalani kehidupan yang sengsara. Ethan hidup serba kekurangan karena dia lahir tanpa kasta. Eros harap, Ethan tidak lagi merasakan kekurangan apapun ketika dia di surga. Eros akan sangat bahagia jika dia diberikan waktu lebih lama bersama dengan sahabatnya, tapi juga bahagia ketika menyadari jika Ethan tidak lagi merasa kelaparan ketika dia akan tidur atau merasa sedih karena kehidupan mereka yang begitu memprihatinkan. Sekarang Ethan sudah bahagia. Sebagai sahabat, bukankah seharusnya Eros ikut bahagia? Kalau saja selama ini Ethan hidup berkecukupan, Eros akan menyesali kematian sahabatnya itu. Masalahnya, selama ini kematian selalu lebih baik dibandingkan harus menjalani kehidupan sebagai orang tanpa kasta. Eros menarik napasnya dengan pelan. Eros memang merasa kesepian, tapi mau bagaimana lagi? Tidak ada satupun hal yang bisa dia ubah. Beginilah jalan hidupnya. Eros tidak tahu sampai berapa lama lagi dia bisa bertahan menghadapi kehidupan yang tidak adil ini. Namun, Eros sadar jika sekarang dia sudah tidak sendirian lagi. Ada Aileen di sisinya sekalipun perempuan itu tidak bisa selalu bersamanya. “Sepertinya kamu sangat kesepian karena sahabatmu sudah mati. Aku turut berduka cita karena berita sedih ini..” Eros menolehkan kepalanya, dia menemukan Aruna yang sedang berjalan mendekatinya. Kapan perempuan ini datang? Kenapa Eros tidak mendengar suara mobil terbangnya? “Apa yang kamu lakukan di sini?” Tanya Eros sambil bangkit berdiri. Eros menatap sinis ke arah perempuan yang sedang sibuk dengan rokok yang ada di sela jarinya. Jadi seorang putri Elysium adalah perokok? Eros tidak mengira jika dia akan melihat hal seperti ini. “Kenapa kamu terlihat terkejut? Bukan hanya Aileen dan Adeline saja yang bisa datang ke sini.” Kata Aruna sambil mengendikkan bahunya. Eros mengernyitkan dahi. Sekalipun tidak mengenal Aruna dengan baik, Eros tahu kalau perempuan ini tidak seperti dua saudaranya yang lain. Eros harus berhati-hati dengan Aruna. Untuk seorang perempuan yang berani mendorong saudaranya sendiri dari jembatan yang ada di tengah jurang, Aruna termasuk orang yang perlu diwaspadai. Aruna jauh lebih berbahaya dari yang orang lain kira. “Kenapa kamu datang ke sini? Ini bukan tempat yang wajar untuk dikunjungi oleh perempuan seperti dirimu..” Kata Eros sambil tersenyum sinis. Eros muak dengan Aruna, dia adalah wanita yang tidak memiliki hati. Seburuk apapun sifat seseorang, berusaha membunuh saudaranya sendiri bukanlah hal yang wajar untuk dilakukan. Aruna seharusnya mendapatkan pemeriksaan psikis. “Benar, ini memang bukan tempat yang wajar untuk dikunjungi olehku. Tapi ini juga bukan tempat yang wajar untuk didatangi oleh Aileen dan Adeline. Tempat ini sangat menjijikkan” Kata Aruna. Eros mengepalkan kedua tangannya. Dia harus berusaha untuk menahan emosinya ketika dia berhadapan dengan perempuan menyebalkan seperti Aruna. Seharusnya sejak awal Eros tidak perlu menanggapi perempuan gila ini. “Kalau begitu segeralah pergi meninggalkan tempat menjijikkan ini..” Kata Eros sambil tersenyum. Aruna tertawa lalu menggelengkan kepalanya. Dia menatap Eros dengan tatapan menyebalkan. Astaga, bagaimana bisa Aileen dan Adeline berada di dalam rumah yang sama dengan perempuan menyebalkan ini? “Aku manusia tanpa kasta. Aku tidak keberatan jika harus masuk ke dalam penjara karena membunuhmu. Jadi, sebaiknya segera tinggalkan tempat ini..” Kata Eros dengan tenang. “Apakah kamu berusaha untuk mengancamku? Aku sama sekali tidak takut, Eros Kalandra..” Kata Aruna sambil tersenyum. Eros menghembuskan napasnya dengan pelan. Tidak ada pilihan lain, Eros harus mengikuti permainan perempuan ini. Aruna tidak akan pergi sebelum dia mendapatkan apa yang dia inginkan. “Baiklah, katakan apa yang kamu inginkan?” Tanya Eros. “Di sini tidak ada Aileen, aku juga tidak memiliki hubungan baik dengan Aileen. Tapi, aku tentu tidak akan membiarkan kamu masuk ke dalam keluargaku tanpa memberikan beberapa peringatan. Aku tahu kalau Aileen tidak akan mengatakan ini kepadamu. Adikku itu terlalu naif dengan mempercayakan hatinya kepadamu” Kata Aruna sambil tersenyum. Eros tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini. Aruna memang selalu datang dan mengatakan hal-hal yang sedikit tidak masuk akal. Namun, Eros tidak bisa meninggalkan Aruna begitu saja. Sekalipun malas, Eros harus tetap mendengarkan celotehan tidak jelas perempuan itu. “Ada apa?” Tanya Eros dengan cepat. “Tampaknya kamu tidak suka basa-basi..” Aruna tersenyum sambil duduk di samping Eros. Eros mengendikkan bahunya dengan santai. “Aku tidak suka berbicara denganmu. Baik basa-basi, maupun bicara serius” Kata Eros dengan santai. “Ah, kamu pria yang menyebalkan!” Eros menganggukkan kepalanya. Jika menjadi pria yang menyebalkan bisa membuat Aruna segera pergi dari hadapannya, maka Eros tidak keberatan untuk melakukannya. “Jadi begini, keluargaku bukanlah orang yang segan untuk membunuh orang lain. Di dunia pemerintahan, saling membunuh adalah hal yang wajar untuk dilakukan..” Kata Aruna. Eros menganggukkan kepalanya. Iya, Eros sudah menyaksikan semuanya dengan matanya sendiri. Eros tidak ragu dengan kalimat yang dikatakan oleh Aruna. “Aku sudah melihatnya dua kali. Yang pertama saat kamu ingin mendorong adikmu sendiri, yang kedua saat ayahmu membunuh Ethan” Kata Eros dengan santai. Masih ada rasa menyesal di hati Eros setiap kali dia mengingat kematian Ethan. Sering kali Eros berpikir jika saja malam itu Eros tidak meninggalkan Ethan, apakah pemuda itu akan selamat? Jika saja malam itu Eros memaksa Ethan untuk turun, apakah Ethan bisa tetap hidup? “Aku ikut prihatin dengan kematian Ethan..” Kata Aruna sambil menampilkan ekspresi layaknya seseorang yang sedang berduka. Eros tersenyum miring. Perempuan ini memiliki bakat untuk memainkan sebuah drama. Aruna seharusnya menjadi seorang akris. “Aktingmu cukup bagus..” Kata Eros dengan santai. “Aku tahu..” Jawan Aruna sambil tertawa. Perempuan itu menghentikan tawanya lalu menatap Eros dengan pandangan mengejek. Apa lagi yang ingin dilakukan oleh perempuan itu? “Tapi, bagaimana denganmu? Setelah tahu sifat keluargaku, kenapa kamu tidak mundur? Mendekati Aileen sama artinya dengan mendekatkan dirimu pada kematian..” Kata Aruna. Jika Aileen membawa Eros kepada kematian, Eros tidak akan merasa keberatan. Hidup di dunia jauh lebih menyedihkan dibandingkan dengan kematian. Di pemukiman ini, setiap pagi semua orang harus berusaha keras untuk mendapatkan sepotong roti. Semua orang akan berebut untuk menampung air hujan. Tempat ini membawa kesengsaraan yang jauh lebih menyedihkan dari kematian. “Pergilah, Aruna. Tidak ada gunanya kamu mengatakan hal seperti ini kepadaku..” Kata Eros dengan santai. “Benarkah?” Tanya Aruna. Eros tahu konsekuensi apa yang harus dia terima jika nekat mempertahankan kisah cintanya dengan Aileen. Eros dan Aileen telah saling berjanji satu sama lain. Mereka tidak akan menyerah sekalipun hidup mereka menjadi taruhannya. Untuk yang pertama kalinya, ada seseorang yang menatapnya dengan begitu tulus. Seseorang yang menganggap dirinya berharga ketika orang lain terus meyakinkan jika Eros hanyalah seonggok sampah yang tidak berguna. Aileen membawa Eros ke dunia yang selama ini hanya dia anggap sebagai mimpi. Perempuan mengenalkan Aileen pada kasih tanpa batas, pada rasa cinta yang tidak memerlukan syarat apapun. Eros mencintai Aileen, itu saja sudah cukup. Eros tidak pernah berharap Aileen membalas perasaannya. Namun, ketika dia tahu jika Aileen juga merasakan hal yang sama, mana mungkin Eros bisa berhenti? Mereka saling tersenyum, saling menatap, dan saling memeluk. Apa lagi yang Eros takutkan? Kalaupun dia harus mati, maka Eros akan melakukannya dengan senang hati. Setidaknya, selama dia hidup, Eros sudah pernah merasakan cinta yang begitu luar biasanya. Dia mencintai dan dicintai dengan begitu tulus. “Kenapa kamu mencintai Aileen? Apakah kamu mengincar kekayaaannya? Sekalipun masih muda, kamu tahu benar jika Aileen memiliki kekayaan yang tidak main-main. Apakah karena uang?” Tanya Aruna. Eros tertawa pelan. Sepertinya wanita ini tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Karena uang? Apakah di dunia ini hanya uang saja yang penting? Eros tahu kalau segalanya akan terasa lebih mudah jika seseorang memiliki banyak uang, tapi uang bukanlah segalanya. “Kamu belum pernah jatuh cinta?” Tanya Eros dengan tenang. Aruna menatapnya dengan pandangan terkejut. Sepertinya perempuan itu tidak menyangka jika Eros berani menanyakan hal semacam itu. Eros tertawa pelan. Dari ekspresinya saja Eros sudah bisa menduga jawaban apa yang ada di kepala Aruna. Perempuan ini terlalu naif untuk menyadari perasaannya sendiri. Kalaupun dia jatuh cinta, egonya pasti akan melawan kenyataan itu. Dia tidak akan jatuh cinta, perempuan seperti Aruna hanya akan terobsesi pada sesuatu dan dia pasti akan salah mengartikan obsesi itu sebagai jatuh cinta. “Aku jatuh cinta pada seorang yang cukup berkuasa. Kemungkinan besar, dalam sepuluh tahun ke depan dia akan menjadi Elysium. Keluarganya berkecimpung di dunia pemerintah. Dia bukan orang sembarangan..” Kata Aruna dengan santai. Eros tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Benar, bukan? Aruna terobsesi dengan kekayaan dan kekuasaan sehingga dia memilih seorang pria kaya yang berkuasa. Aruna tidak mencintai pria itu, dia hanya terobsesi dengan kekayaannya. “Adikku, Adeline juga sedang menjalin hubungan dengan putra seorang Elysium. Dia menyembunyikan hubungannya dari semua orang kecuali Aileen. Tapi aku sempat mendengar pembicaraan rahasia mereka. Aku dan Adeline memiliki selera yang sama, tapi kenapa Aileen berbeda? Kenapa dia jatuh cinta pada pria tanpa kasta sepertimu?” Tanya Aruna sambil menatap Eros dengan remeh. Eros tersenyum singkat. Kadang Eros juga menanyakan hal yang sama dalam hatinya. Ketika tidak ada satupun alasan untuk mencintai Eros, kenapa Aileen justru memilih Eros? “Baiklah, mari kita ganti pertanyaannya. Kamu mungkin tidak tahu alasan Aileen mencintaimu, tapi kamu pasti memiliki alasan untuk mencintai adikku. Katakan kepadaku, kenapa kamu mencintai Aileen? Apakah ini semua hanya permainan yang kamu ciptakan?” Tanya Aruna. Eros menghembuskan napasnya dengan pelan. Permainan ini cukup menarik untuk dicoba. Sepertinya tidak ada salahnya jika Eros sedikit bermain-main dengan perempuan gila yang sedang duduk di sampingnya “Aku tidak mencintai Aileen. Dia seorang relawan yang naif, dia terlalu baik dan aku memanfaatkan dirinya. Apakah salah jika aku berbuat demikian?” Tanya Eros sambil tersenyum. “Apa?” Aruna menatap Eros dengan pandangan tercengang. “Dia mengulurkan tangannya kepadaku, menganggap aku sebagai pria yang baik padahal sebelumnya aku adalah seorang pencuri. Pertemuan pertama kami dimulai ketika dia datang ke tempat ini seorang diri, aku mencopet dompetnya dan meninggalkannya begitu saja..” Kata Eros. Eros melihat ekspresi Aruna yang tampak terkejut dengan pengakuannya. Ya, memang inilah yang Eros inginkan. Aruna tidak akan diam jika Eros tidak mengatakan sesuatu yang mengejutkan. “Dia jatuh cinta kepadaku dan rela melakukan apapun untukku. Jadi, bukankah aku harus memanfaatkannya? Seperti yang kamu katakan, Aileen memiliki kekayaan yang luarbiasa, bagaimana jika aku memafaatkan dirinya?” Tanya Eros sambil menatap Aruna. Aruna menggelengkan kepalanya sambil memutar bola matanya. Perempuan itu tampak sangat senang ketika mendengarkan kalimat yang Eros katakan. “Jadi kamu tidak mencintainya?” Tanya Aruna. “Dia membuat sahabatku terbunuh. Bagaimana mungkin aku mencintai perempuan seperti itu? Aku membencinya, aku ingin membalas perbuatannya. Dia harus membayar nyawa Ethan yang melayang karena kesalahan yang dia buat..” Kata Eros dengan tenang. “Kamu haya memanfaatkan adikku?” “Benar. Aku memanfaatkan perempuan itu. Dia terlihat terlena dengan pengakuan cintaku. Dia tidak sadar bahwa aku hanya memanfaatkan dirinya saja..” Kata Eros sambil tersenyum. “Aku tidak menyangka jika kamu memiliki pikiran yang begitu jahat, Eros..” Kata Aruna. Eros menggelengkann kepalanya dengan pelan. Dia tertawa lalu menatap Aruna dengan pandangan geli. “Kamu pikir aku serius dengan kalimat yang aku katakan?” Tanya Eros. Aruna mengernyitkan dahinya, tampaknya dia tidak sadar jika sejak tadi Eros hanya mempermainkan dirinya saja. “Itu adalah kalimat yang ingin kamu dengar, tapi faktanya itu hanyalah kebohongan belaka. Aku mencintai Aileen. Sangat mencintainya. Bahkan jika dia tidak mencintaiku, aku akan tetap mencintainya..” Kata Eros dengan tenang. “Hah? Apa katamu? Astaga, jadi kamu berusaha mempermainkanku?” Tanya Aruna. Eros menganggukkan kepalanya dengan santai. Mau bagaimana lagi? Memang begitulah kenyataannya. “Baiklah kalau begitu. Perkenalkan, ini adalah kamera yang sejak tadi merekam pembicaraan kita. Aku akan memotong beberapa bagian lalu aku akan menunjukkan hasilnya kepada Aileen. Mari kita lihat bagaimana permainan ini akan berakhir..” Kata Aruna sambil menunjuk ke arah kamera sebesar kuku jari manusia. Eros menatapnya dengan pandangan terkejut. Astaga, apa yang dia lakukan? Aruna adalah perempuan yang sangat licik. Bermain-main dengannya adalah hal yang tidak patut untuk dilakukan. Eros terjebak di dalam permainan Aruna. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD