Episode 7 Bab 45

1938 Words
Menikmati matahari tenggelam adalah hal sederhana yang bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Namun, semuanya terasa berbeda ketika Aileen sedang bersama dengan Eros. Pemuda itu membuat Aileen sadar jika akan ada banyak hal buruk yang terjadi dalam hubungan mereka, tapi Eros membuat Aileen yakin jika mereka akan sanggup melewati semuanya. Melewati badai dalam hubungan asmara bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Selama ini, di sekitar Aileen ada banyak sekali hubungan percintaan yang kandas begitu saja. Salah satu contohnya adalah hubungan asmara Adeline. Ketika Aileen pulang ke rumah setelah dia menghabiskan waktu bersama dengan Eros di pandang rumput sambil menikmati matahari tenggelam, Adeline menghampiri Aileen dan menangis di pelukannya. Awalnya Aileen tidak mengerti kenapa adiknya tiba-tiba menangis seperti ini, tapi akhirnya, Aileen hanya bisa diam sambil terus memeluk adiknya. Aileen sadar kalau patah hati adalah hal yang begitu menyakitkan. Banyak orang yang meremehkan kisah cinta anak remaja karena berpikir jika kisah mereka adalah sebuah permainan di masa pertumbuhan. Padahal, kisah cinta seperti inilah yang penuh dengan rintangan. Orang berpikir kalau anak muda hanya jatuh cinta dengan sembarangan dan tidak benar-benar menggunakan hati mereka ketika sedang menjalin hubungan. Salah, itu adalah pemikiran yang sangat salah. Anak muda jatuh cinta dengan sepenuh hati tanpa memikirkan bagaimana resiko tentang patah hati. Mereka menyerahkan segalanya karena masih belum memiliki kendali dalam jatuh cinta. Kisah seperti inilah yang akan terasa paling menyakitkan ketika harus kandas di tengah jalan. “Bagaimana perasaanmu sekarang?” Tanya Aileen sambil mengulurkan segelas air dingin kepada Adeline yang tampak sedikit lebih baik setelah dia menceritakan segalanya kepada Aileen. Aileen menatap adiknya dengan tenang, dia tidak ingin menghakimi ataupun memberikan komentar yang terlalu menyudutkan adiknya. Dia hanya ingin menjadi seseorang yang akan selalu mendengarkan keluh kesah adiknya tanpa perlu banyak berbicara. “Sedikit lebih baik..” Kata Adeline sambil menerima uluran gelas dari Aileen. “Aku senang kalau kamu merasa lebih baik..” Kata Aileen sambil tersenyum. Aileen mengusap wajah Adeline yang penuh dengan air mata. Adiknya itu baru saja mendapatkan patah hati pertamanya. Dulu, saat seusia Adeline, Aileen sibuk belajar sampai dia melupakan pergaulannya. Aileen hanya dekat dengan Keizaro tanpa mau peduli jika ada banyak teman lelakinya yang tertarik padanya. Sebenarnya Aileen juga sadar jika dulu ada banyak orang yang ingin mendekatinya, tapi mereka memilih mundur ketika tahu Aileen bersahabat dengan Keizaro. Saat berada di sekolah menengah pertama, Aileen mendapatkan surat cinta pertamanya. Keizaro yang saat itu ikut membaca surat cintanya langsung marah dan mencari pemuda yang menuliskan surat itu. Keesokaan harinya, Aileen mendengar kabar jika pemuda itu pindah sekolah. Sampai saat ini Aileen masih tidak tahu hal apa yang Keizaro lakukan hingga membuat pemuda penulis surat itu pindah sekolah. Sejak saat itu Aileen tidak mendapatkan surat cinta lagi. Hanya sedikit pemuda yang berani berbicara dengan Aileen karena Keizaro selalu memelototi setiap orang yang mendekatinya. Selain itu, Aileen juga tidak memiliki waktu untuk menjalin hubungan asmara ketika dia masih remaja. Aileen disibukkan dengan persiapan kuliah. Sejak masih remaja, ayahnya juga meminta Aileen untuk belajar tentang pemerintahan. “Aileen, bolehkah aku tidur di sini malam ini? Aku tidak ingin menangis sendirian.. itu sangat menyakitkan..” Kata Adeline. Aileen tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. ‘Tentu saja. Tidurlah di sini sampai kamu merasa jauh lebih baik.. kalau perlu, apakah aku harus menemui pemuda yang mematahkan hatimu?” Tanya Aileen sambil tertawa pelan. “Apakah kamu akan mematahkan lengannya untukku? Jika kamu mau melakukan itu, kamu bisa menemuinya..” Kata Adeline. Aileen membelakkan matanya. Bagaimana mungkin Adeline bisa sekejam itu? Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Orang yang jatuh cinta sering kali melupakan segalanya saat dikecewakaan. Saat ini Adeline mungkin mengizinkan Aileen untuk mematahkan lengah kekasihnya, tapi ketika melihat pemuda itu kesakita, Adeline pasti akan menyesal. “Apakah boleh?” Tanya Aileen. “Jangan.. jangan melukainya..” Kata Adeline sambil merengek. Aileen tertawa pelan. Benar, bukan? Adeline tetap tidak akan tega menyakitinya. Begitulah sifat orang yang sedang jatuh cinta. “Dia berselingkuh dariku, aku sangat kecewa padanya. Tapi melihatnya terluka juga akan membuatku semakin bersedih.. jadi.. biarkan saja dia hidup seperti yang dia inginkan. Aku tidak ingin membalasnya, tapi juga tidak ingin kembali padanya..” Kata Adeline dengan pelan. “Benar, kamu memang tidak boleh membalasnya. Tapi ingat, Adeline.. jangan kembali kepada orang yang menghianatimu. Dia tidak akan berubah, justru dia akan semakin berulah..” Kata Aileen. Adeline menganggukkan kepalanya. Sepertinya adiknya itu memiliki prinsip yang teguh sekalipun hatinya sedang hancur. Bagi Aileen, memaafkan orang lain adalah hal yang wajib untuk dilakukan, tapi kembali berhubungan dengan seseorang yang berhianat adalah hal yang sangat bodoh. Adeline harus memaafkan kekasihnya sekalipun laki-laki itu menyakiti hatinya, tapi Adeline tidak boleh kembali bersamanya. “Bagaimana denganmu? Apakah kamu tidak akan kembali jika Eros menghianatimu?” Tanya Adeline. Aileen tersenyum sambil memutar bola matanya. Eros menghianatinya? Itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Eros rela membahayakan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan Aileen, pemuda itu tidak akan pernah menghianati dirinya. “Dia tidak akan melakukan itu..” Kata Aileen sambil tersenyum. “Kita hanya sedang berandai-andai saja..” Aileen kembali tersenyum lalu menggelengkan kepalanya dengan tegas. Aileen mempercayai Eros lebih dari apapun. Pemuda itu rela kehilangan segalanya untuk mempertahankan kisah cinta mereka, Eros tidak akan mungkin menghinati Aileen. Dari matanya saja Aileen bisa melihat cinta yang begitu besar. “Jangan memikirkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi..” Kata Aileen dengan tenang. Adeline tertawa. “Kalian baru saling mengenal selama 6 bulan terakhir. Bagaimana mungkin kamu begitu mempercayai dia? Aku dan kekasihku sudah saling mengenal sejak tiga tahun yang lalu dan dia menghianatiku..” Aileen melangkahkan kakinya ke arah meja kerja yang ada di sudut ruangan. Aileen mengulurkan tangannya dan mengambil dua lembar foto yang dia ambil sore tadi. Di dalam foto itu, Eros tampak menatap ke arahnya sambil tersenyum. Aileen memberikan lembar foto itu kepada Adeline. “Lihatlah tatapannya.. apakah kamu pernah melihat tatapan setulus ini?” Tanya Aileen. Adeline tidak menjawab. Adiknya itu hanya diam sambil memandang potret Eros yang tampak tersenyum diterangi oleh cahaya senja. Aileen tahu kalau di dunia ini ada banyak laki-laki yang jauh lebih kaya, lebih tampan, dan lebih berkuasa dibandingkan Eros. Eros hanyalah manusia biasa dengan ribuan kekurangan. Namun, hanya pemuda itu saja yang bisa membuat Aileen merasa tenang hanya dengan menatap matanya. Yang membuat Aileen merasa bahagia ketika melihatnya tersenyum. Juga membuat Aileen merasa jika harinya akan baik-baik saja setelah dia memeluk pemuda itu. “Ini bukan tentang seberapa lama kalian saling mengenal, tapi tentang seberapa dalam kalian saling menatap. Eros bisa melihatku ketika matanya tertutup, begitu juga dengan aku. Aku tahu kalau dia tidak akan menghianatiku, dan aku juga demikian. Apa yang bisa aku dapatkan dari dunia ini, Adeline? Aku sudah lelah dengan semuanya, aku butuh tempat untuk bersandar..” Kata Aileen dengan pelan. Aileen tersenyum ketika dia menatap potret Eros. Aileen tahu kalau dia tidak akan bisa memasang foto ini di dinding kamarnya. Namun, Aileen bisa menyimpan semua foto ini. Suatu saat, mungkin Aileen tidak bisa mengingat siapa orang yang pernah menghujani dirinya dengan kebahagiaan tanpa batas. Jika waktu itu tiba, Aileen hanya perlu membuka laci meja kerjanya lalu menatap foto ini. Aileen tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Bisa saja hal buruk terjadi sehingga ingatan Aileen tentang Eros menghilang begitu saja, tapi Aileen akan tetap menyimpan foto ini. Dengan begitu, sekalipun Aileen melupakan semua kenangannya, Aileen akan tetap menyimpan satu sosok penting dalam hidupnya. “Kisahmu akan jauh lebih sulit dari yang kamu bayangkan..” Kata Adeline. Aileen menganggukkan kepalanya. Dia mengerti jika di depan sana, ada ribuan masalah yang sedang menanti dirinya. Jika Aileen salah mengambil langkah, bisa saja semua kebahagiaannya hari ini berubah menjadi duka dan tangisan kesedihan. Oleh sebab itu, apapun yang terjadi Aileen harus tetap memegang tangan Eros. Kalaupun nanti mereka salah dalam mengambil langkah, biarlah mereka menghadapi kesalahan bersama-sama. “Aku tahu. Aku mungkin tidak akan sanggup untuk menghadapi masalah yang ada di depanku. Seluruh dunia tidak akan mengizinkan kisahku berlayar, Adeline. Tapi, aku berjanji untuk selalu memegang tangan Eros apapun yang terjadi. Jika sudah begitu, apa yang harus aku takutkan?” Tanya Aileen sambil tersenyum. “Papa mungkin sudah tahu kalau kamu dan Eros kembali bersama..” Kata Adeline. Aileen kembali menganggukkan kepalanya. Aileen sudah berjanji kepada Eros kalau apapun yang terjadi, mereka akan tetap menghadapinya sambil bergandengan tangan. Tidak ada yang bisa menghancurkan mereka jika tangan mereka masih bertautan. Jika ayahnya berusaha untuk membunuh Eros, maka dengan cara yang sama Aileen juga akan ikut terbunuh. Ingat, tangan mereka saling bergandengan. Ketika Eros jatuh, Aileen akan ikut. Ketika Eros mati, maka hal yang sama akan terjadi pada Aileen. “Kalau Papa tidak melakukan apapun, aku akan tetap diam. Aku tidak ingin mengusik kehidupan Papa, jadi kuharap Papa juga melakukan hal yang sama denganku..” Kata Aileen dengan tenang. Ah, bukankah beberapa menit yang lalu mereka sedang membicarakan tentang penghianatan kekasih Adeline? Kenapa sekarang mereka membahas tentang Eros? “Papa pasti sedang merencanakan sesuatu, Aileen. Dia tidak mungkin diam saja mengingat sekarang kamu sangat sering menemui Eros” “Aku menemuinya setiap hari..” Kata Aileen dengan santai. Aileen melangkahkan kakinya untuk mengembalikan foto Eros ke dalam laci kamarnya. Sekalipun orang tuanya mungkin sudah tahu kalau Aileen kembali menemui Eros, Aileen tetap harus menyembunyikan foto ini. Menunjukkan secara terang-terangan jika mereka sudah kembali bersama adalah hal yang tidak patut untuk dilakukan. “Jangan terkejut jika sebentar lagi kalian menghadapi masalah..” Kata Adeline. Aileen tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Semakin cepat datang, maka semakin cepat juga badai itu reda. Aileen harus menghadapi badai jika dia ingin melihat sinar matahari. “Jangan memikirkan aku, Adeline. Masalah itu akan tetap aku hadapi, tapi apapun yang terjadi.. jangan terlalu sering terlibat dengan masalahku. Aku tidak ingin kamu ikut terseret ke dalam—” “Aku adikmu. Kamu pasti akan melakukan hal yang sama jika aku mendapatkan masalah” Potong Adeline dengan cepat. Aileen tersenyum sambil memeluk Adeline dengan erat. Sekalipun Aileen memiliki seorang Kakak yang sangat menyebalkan, Aileen tetap beruntung karena dia memiliki adik yang sangat manis. Suatu saat nanti, jika Adeline diharuskan untuk menghadapi masalah besar, maka Aileen akan menjadi orang pertama yang maju untuk melindungi adiknya. Ya, seperti itulah gunanya saudara. “Kamu sedang patah hati, bukan? Katakan padaku apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu merasa lebih baik?” Tanya Aileen sambil tersenyum. Adeline mengetukkan jarinya ke pelipis. Dia berlaku layaknya orang yang sedang berpikir. “Apakah besok kamu akan bertemu dengan Eros?” Tanya Adeline sambil menatap Aileen dengan pandangan penasaran. Aileen menganggukkan kepalanya. Selama satu minggu ini, Aileen memang selalu menemui Eros setiap hari. Biasanya Aileen akan menemui Eros sejak pagi hingga malam, tapi jika dia sedang sibuk, mereka akan bertemu selama beberapa jam saja. “Apakah aku bisa ikut denganmu besok? Aku tidak ingin pergi ke sekolah. Tempat itu membuat suasana hatiku jadi kacau..” Kata Adeline. Aileen menghembuskan napasnya lalu mengangguk dengan pelan. Khusus besok, Aileen akan melakukan apapun yang Adeline inginkan. Selama Aileen dalam keadaan kacau, Adeline selalu menemaninya. Adiknya itu tidak pernah meninggalkannya, jadi sekarang Aileen akan melakukan hal yang sama. “Kenapa kamu ingin ikut? Dia adalah kekasihku. Apakah kamu juga terobsesi dengan orang-orang yang ada di sekitarku seperti yang dilakukan oleh Aruna?” Tanya Aileen sambil memicingkan matanya. “Apakah kamu sudah gila?! Aku memang ingin bertemu dengannya.. aku ingin meminta maaf atas apa yang terjadi dua bulan lalu. Aku tahu kalau kamu pasti sudah meminta maaf kepadanya atas perbuatan Papa, tapi aku belum. Aku juga berteman dengan Ethan, aku ingin mengunjungi dia sesekali..” Aileen tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dengan pelan. Iya, sebenarnya Aileen juga ingin melakukan hal yang sama. Kata Eros, Ethan memang sudah baik-baik saja. Dia pasti sedang bahagia di surga. Tapi, sebagai teman.. sepertinya tidak masalah jika mereka mengunjungi makam Ethan sesekali. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD