Jessica

1609 Words
Dari arah demo masakan itu yang semula sepi kemudian tiba-tiba menjadi ramai ketika seorang wanita good looking datang dan mulai memasak. Dia adalah Jessica anastasia, seorang mahasiswa jurusan tata boga semester akhir yang memiliki cita-cita menjadi seorang chef terkenal. Jessica adalah putri dari seorang pengusaha penambangan batu bara yang kaya raya dan orang terkaya nomor satu di negaranya. Sebenarnya ayah Jessica ingin menjadikan anaknya sebagai penerus usahanya ini, karena ia adalah anak satu-satunya di keluarga itu. Tetapi tekad Jessica sudah bulat, ia ingin menjadi seorang chef, karena menurutnya memasak adalah sesuatu yang tak bisa dibandingkan dengan apa pun. "Aku akan membuktikan pada ayah, jika masakan yang kubuat akan viral bahkan masakanku bisa membuat orang lain bahagia," ucap Jessica yang saat ini mengikat kepalanya dengan kain tipis panjang bertuliskan semangat. Jessica mulai membuat sebuah adonan dari tepung, kepiawaiannya dalam mencampurkan bahan terlihat menawan seperti seorang profesional, bahkan orang yang melihatnya dibuat terpukau dengan kelincahan tangannya itu. Didukung dengan parasnya yang cantik serta tubuhnya bak pramugari, membuat perhatian semua orang teralihkan kepadanya. Tempat demo masakan yang awalnya sepi tiba-tiba menjadi sangat ramai, bahkan ketika Varis menuju ke sana pun ia rela menerobos segerombolan orang agar dapat melihat Jessica dari depan. "Wah mantap sekali, wajahnya yang cantik serta bentuk tubuhnya yang indah membuat jantungku seketika berdegup sangat kencang, perpaduan antara kebahagiaan dan cinta ada di depan mataku, kisi-kisi tentang bidadari kini benar-benar nampak di depan mataku, ditambah dengan dadanya yang besar membuat ia semakin terlihat menarik di mataku," ucap Varis dengan tatapan mesumnya itu, Varis memang seperti itu, ia adalah seorang yang m***m dan penuh dengan pikiran kotor, walaupun sebenarnya dia itu adalah orang yang memprioritaskan wanita di atas segalanya. Varis hanya memperhatikan bentuk tubuh Jessica, ia bahkan tidak peduli apa yang sedang dimasak, bahkan tujuannya untuk makan gratis saja sudah berubah. Jessica si tukang masak yang aduhai sudah mengelapkan pikirannya. Dalam pikirannya hanyalah jessica, dan bukan makanan. Banyak orang yang memiliki pemikiran sama seperti Varis, apalagi kaum laki-laki, bahkan beberapa orang harus dimarahi oleh istri mereka, karena menatap Jessica penuh nafsu. Disamping itu Jessica benar-benar memiliki skill mengolah bahan makanan yang baik, bahkan ketika ia menuangkan adonannya di atas loyang sangatlah sempurna. "Inilah ciri khas Jessica, dia benar-benar hebat dalam memainkan dan mencampur bahan makanan," ucap seorang laki-laki yang sebelumnya berjaga di stand milik Jessica itu. "Kau benar, dialah yang terbaik di antara kita, tetapi," ucap salah satu laki-laki yang juga sebelumnya berada di sana. Dua laki-laki dan satu wanita, mereka adalah kelompok pecinta masakan, dengan seorang kapten mereka yang bernama Jessica Anastasia. Siang itu masakan mereka telah selesai dan siap di santap. "Ini dia, masakan terbaik yang aku ciptakan penuh keahlian, dengan skill memasak level tinggi, satu gigitan dapat merubah perasaan kalian dalam sekejap, aku namakan masakan ini dengan nama, perkedel ngegas, dengan perpaduan kentang serta dibalut dengan telur segar pilihan, dan ditaburi keju membuat perkedel ini sulit untuk dilupakan," ucap Jessica mempromosikan masakannya itu, ia sangat percaya diri ketika memperkenalkan masakannya. Semua orang lagi-lagi dibuat takjub, karena cara penyajian yang cukup menggoda. Seketika perkedel yang dibuat Jessica kini habis diambil oleh pengunjung yang ada di sana, saking cepatnya sampai tidak menyisakan satu pun untuk Varis. Bagaimana tidak, bahkan ada yang mengambil tiga buah sekaligus. "Hei jangan berebut, aku tidak kebagian nih, aduh orang-orang ini sangat rakus sekali," ucap Varis yang kini hanya bisa mengeluh. "Ini yang aku tunggu, seperti biasa, masakannya selalu ludes," ucap seorang laki-laki bernama Anton, teman Jessica. "Kau benar, tetapi aku merasa khawatir," ucap seorang laki-laki lainnya bernama Ali. "Anton! Ali! hari ini aku takkan gagal lagi, mereka pasti menyukai masakanku," ucap Jessica penuh percaya diri sembari menyilangkan kedua tangannya di atas perut. Sesaat setelah makanan itu terambil, segera mereka memakannya dengan penuh semangat. Mungkin ini akan menjadi makanan terenak yang akan mereka rasakan hari itu, makanan luar biasa dari seorang wanita bak bidadari. Tetapi, ketika mereka memakannya saat itu juga mereka semua memuntahkan makanan itu, ekspresi wajah yang tak dapat dibohongi itu seakan berkata, apakah ini makanan atau sampah? dalam sekejap mereka mencari minuman dan hujatan mulai keluar dari mulut para pengunjung demo masakan itu. "Hah! apa-apaan ini? kau bilang ini makanan? apa kalian ingin membunuh kami? bahkan kucing sekali pun akan mati jika memakan masakanmu!" salah satu komentar pedas terdengar keras di telinga Jessica, dan membuat ia tertegun untuk sesaat. Komentar pedas mulai membanjiri dan terdengar oleh dirinya, bukan hanya satu dua orang, tetapi hampir semua orang yang memakan masakannya berkomentar dengan hujatan yang sama, walaupun sebagian lainnya memilih diam dan pergi dari sana. "Jika tak bisa memasak sebaiknya jangan memasak," ucap ibu-ibu yang kecewa dengan masakan Jessica. "Hei apa yang kalian lakukan?" tanya Anton yang merasa terganggu dengan yang dilakukan para pengunjung. "Ini rasakan sendiri masakan sampah temanmu." Pengunjung melemparkan makanan itu ke atas meja. Anton mengambil makanan itu dan mulai merasakannya. Dan memang benar, makanan itu sangat tidak enak, bahkan anton sampai mengeluarkan ekspresi tak sedap ketika memakannya. "Sial, ini memang tidak enak, Jessica memang tidak bisa memasak, aku harus bagaimana ini," ucap Anton yang diam-diam membuang makanannya itu. Lalu seorang ibu-ibu penuh emosi melontarkan kata-kata yang sangat menyakitkan dan tak layak didengar. "Iya benar, memasak itu pakai tangan, bukan memamerkan bentuk tubuh, kau lebih cocok jadi wanita penghibur daripada memasak masakan yang tak layak dimakan ini!" ucap salah satu ibu-ibu yang juga kesal karena merasa suaminya tergoda oleh tubuh indah Jessica. "Aku katakan padamu ya, lebih baik kau menjadi youtuber dan mengumbar kesaksianmu di sana, kan lumayan bisa dapat uang, daripada harus memasak seperti ini, membuat kami mati tahu," ucap seorang laki-laki yang tidak sopan mengatakan itu. Dua teman Jessica yang sudah tak tahan mendengar perkataan itu mulai tersulut emosi, tetapi Jessica menghalangi temannya itu. Jessica benar-benar tak peduli dengan semua perkataan yang orang lain lontarkan padanya. "Tidak usah terbawa emosi, mau bagaimanapun itu adalah penilaian mereka untukku, agar aku lebih giat lagi belajar," ucap Jessica menegarkan hatinya sendiri. "Tapi mereka tak pantas berkata seperti itu, lihat sekarang, bahkan mereka melemparkan kembali makanan itu ke atas meja, dan beberapa mengenai wajahmu," ucap temannya itu. Tiba-tiba Varis yang menyaksikan sendiri kejadian itu langsung mendekat dan mengambil beberapa makanan yang telah dilemparkan oleh para pengunjung itu, lalu dengan cepat memakan semua perkedel itu dengan cepat. Tentu saja membuat Anton terkejut dan membuka mulutnya lebat-lebar seakan tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Varis. Bukan hanya Anton, Ali dan juga jessica merasa terkejut, karena orang itu tiba-tiba memasukkan semua makanan itu kedalam mulutnya. "Apa yang dia lakukan? apa dia gila?" "Tuan kau bisa mati jika memakannya, itu bukan makanan tuan," ucap Anton dengan nada pelan sehingga tak terdengar oleh Jessica. "Enaaaakk!" teriakan keras terdengar dari mulut Varis. Ucapan yang tak disangka-sangka itu mengalihkan perhatian pengunjung yang sudah bubar dari sana. Bukan hanya itu, bahkan dua teman Jessica dan dirinya sendiri semakin terkejut dan membuka mata dengan lebar. "Orang gila, apa yang dia katakan," ucap Anton perlahan. "Perkedel dengan adukan sekitar 120 kali dalam satu menit, yang digoreng dengan suhu 100 derajat selsius, didalamnya terdapat kentang segar pilihan yang direbus selama satu jam dan dibalut dengan telur ayam pilihan, tetapi garam yang kau masukan terlalu banyak, membuat perkedel ini menjadi sedikit gagal," ucap Varis yang sangat detail menyebutkan semua bahan yang tercampur di sana. "Bagaimana dia tahu," ucap Jessica menutup mulutnya. "Nona manis, masakanmu yang terbaik di seluruh semesta ini, seperti air yang mengalir, tubuhmu sangat indah membasuh seluruh mataku dan hatiku, eh maaf maksudku masakanmu," ucap Varis dengan sedikit kebohongan tentang rasa masakan Jessica. Varis terlihat mengeluarkan air matanya, pertanda jika ia sangat tersiksa dengan masakan Jessica. Tetapi Jessica mengartikan dengan artian lain. Jessica mengira Varis sangat menyukai masakannya dan menangis terharu karena masakan yang ia buat. "Dia sampai menangis merasakan kelezatan masakanku," ucap Jessica yang juga menangis, karena baru kali ini ada yang memujinya karena masakannya. "Dia tersiksa, bukan terharu, apa kau bodoh," ucap Anton sangat pelan. Ali sangat terkagum-kagum melihat Varis yang mampu membuat Jessica menangis bahagia. Selama ini Jessica tak pernah melakukan itu. "Pria yang luar biasa, aku sangat kagum padanya," ucap Ali yang tertegun dan tak dapat berbicara apapun. "Boleh aku minta bahan masakan yang kau buat tadi?" tanya Varis kepada Jessica. "Untuk apa? apa kau ingin menjadikan resep masakanku sebagai koleksi hidangan di rumahmu?" tanya Jessica menyapu air mata kebahagiaannya itu sembari mengukir senyum manis di bibirnya. "Benar, aku akan mencoba resep yang kau buat," ucap Varis. Tanpa di sangka, Varis membuat perkedel yang sebelumnya dibuat oleh Jessica, terapi dengan tangannya sendiri dan sedikit resep modifikasi dari dirinya. Ketika ia memasak, aroma harum menyelimuti seluruh stasiun itu dan mengalihkan kembali perhatian pengunjung. "Wangi ini? apa dia seorang profesional?" ucap Anton menyaksikan sendiri skill memasak Varis. "Tidak mungkin, dia memasukkan telur dengan tekhnik legendaris itu," ucap Ali menyaksikan Varis menuang satu persatu adonan ke dalam loyang. Jessica tak berhenti menyaksikan kepiawaian Varis, dan sangat tercengang dengan skill memasaknya. "Apakah dia seorang chef terkenal? dia memiliki skill luar biasa, bahkan aku saja tak mampu melakukannya," ucap Jessica yang melihat kepiawaian Varis. Seketika masakan yang Varis buat telah selesai. Wangi dari masakannya benar-benar menjadi obat penawar dari masakan beracunnya Jessica. Kini semua pengunjung kembali berkumpul dan tergoda dengan hidangan yang Varis sajikan. "Perkedel yang dibuat dengan rasa cinta dan kasih sayang disetiap adukannya, rasakan damage yang kuat dari perkedel ini yang membuat kalian terbang sampai ke surga," ucap Varis lalu menyodorkan seluruh masakannya. Ajaib, dengan cepat perkedel itu ludes dimakan, walaupun sebelumnya mereka merasa kesal, kini ekspresi kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Perkedel super enak yang dibuat Varis membuat mereka menangis terharu. "Apa ini? apa ini makanan surga? aku sampai tak bisa berdiri dibuatnya," ucap salah satu orang yang memakan perkedel buatan Varis. "Aku melihat cahaya, cahaya yang cerah menyiram wajahku, perkedel ini benar-benar enak," ucap salah seorang pengunjung lainnya. "Ya tuhan, apa ini bentuk kebahagiaan yang tercipta dari sebuah masakan? aku merasa hidup kembali," seorang sampai mengeluarkan air matanya karena merasa makanan yang ia makan adalah makanan terenak. Jessica dan teman-temannya dibuat tercengang dengan apa yang dilakukan Varis, sampai akhirnya Varis menyodorkan masakannya. "Silakan dicoba," ucap Varis sembari tersenyum.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD