bc

The Guardian

book_age16+
196
FOLLOW
1K
READ
drama
tragedy
comedy
Writing Challenge
humorous
mystery
scary
city
supernatural
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Raja Neraka Ifrid telah dibangkitkan kembali dari segel yang membelenggunya ribuan tahun yang lalu. Ia meminta pengikutnya mencari Vincent beserta keluarganya yang masih tersisa. Sayangnya Vincent telah meninggal ribuan tahun yang lalu dan hanya tersisa keturunannya yang kini tinggal di Bumi.

Persatuan Paranormal Nusantara telah mengendus bangkitnya Ifrid dan berencana untuk menyegelnya kembali. Walaupun mereka memiliki kesaktian yang luar biasa, tetap saja sang Raja sulit dikalahkan. Varis yang diketahui memiliki khodam yang dahulu pernah menyegel Ifrid, justru lebih memilih menjadi chef dan manusia normal. Ia telah memutuskan untuk tidak akan menyentuh dunia itu lagi, dunia yang banyak merenggut masa lalunya.

Ketika seorang wanita tiba-tiba melamar pekerjaan di toko kue miliknya, seketika organisasi hitam serta iblis banyak mengincar tempat itu. Untuk melindungi semua karyawannya, akhirnya Varis terpaksa mengaktifkan kembali semua khodamnya untuk melawan Ifrid beserta pengikutnya.

"Jangan sakiti wanita, jika tak ingin aku musnahkan, tangan kotormu itu tak pantas sedikit pun menyentuh para wanita yang berharga."

chap-preview
Free preview
Hari yang sial
Pegunungan Jaya Wijaya, Puncak Jaya. Sekitar enam orang berjubah hitam terlihat sedang melakukan ritual. Purnama di puncak Jaya terlihat indah malam itu, tetapi enam orang berjubah itu malah membuat keadaan di sana terasa mistis. Salah satu dari mereka menyalakan obor serta menaruh sesajen di atas sebuah batu berbentuk segitiga yang berukuran sebesar mobil pickup, sedikit ukiran batu itu bertuliskan huruf sansakerta yang sulit diterjemahkan, lalu mereka membentuk sebuah lingkaran mengelilingi batu itu kemudian melakukan sebuah gerakan yang diyakini itu adalah ritual pemanggilan arwah atau iblis. Satu orang berjalan mendekati batu tersebut sembari memegang sebuah kitab, sementara lima lainnya berbaris rapi dibelakang orang itu. Suasana semakin mencekam saat orang yang berjalan perlahan itu berhenti lalu mengucapkan sebuah mantra. Sulit dicerna apa yang ia bacakan tetapi saat ia berkata bangkitlah, tiba-tiba cahaya merah perlahan mulai muncul dari dalam batu dan menerangi area tersebut, kobaran api cukup besar yang perlahan membentuk sebuah wujud. "Inilah yang aku tunggu, pemberi kekuatan abadi," ucap orang yang baru saja mendekati batu itu. Api itu membentuk sebuah wujud menyeramkan, sesosok iblis dengan dua tanduk membentuk huruf V dengan mata merah menyala dan memiliki dua sayap kelelawar dikedua sisi punggungnya. Gigi taring menyeruak keluar dari mulutnya menambah kesan seram pada wajahnya, kulit dilapisi oleh api sepenuhnya dan jari-jari berkuku panjang semakin memperjelas jika ia adalah iblis yang kuat. "Akhirnya aku bisa bebas dari segel yang telah lama membelengguku ini," ucap makhluk itu setelah ia keluar dari dalam batu. Lalu ia melihat ke arah orang-orang berjubah itu dengan tatapan penuh kebencian. Tak ada satu orang pun yang berani menatap balik makhluk itu, tetapi satu orang yang tadi berada di depan batu menyuruh semua orang berlutut seraya berkata. "Hormat kami pada raja iblis terkuat penguasa neraka, ijinkan kami memiliki sedikit ilmu dari yang mulia," ucap orang tersebut seraya menjulurkan kedua tangannya ke atas seperti orang yang sedang memohon. "Siapa kalian berani-beraninya berkata seperti itu padaku? apa kalian yang telah membebaskan aku dari segel ini?" tanya makhluk itu yang masih terlihat memperhatikan seluruh tubuhnya. "Benar sekali yang mulia, kami adalah pengikutmu. Sudah lama kami menunggu saat seperti ini, akhirnya dengan ilmu yang diturunkan turun temurun, kami bisa membebaskan dirimu." Mendengar pernyataan itu membuat makhluk itu bereaksi. "Apa maksudmu? apa kau berpikir aku tak bisa bebas dari segel ini? apa kau pikir aku adalah makhluk lemah? apa kau meremehkan aku?" ucap Makhluk itu dengan nada tinggi dan terlihat marah. Tentu saja reaksi itu membuat sebagian orang merasa bergidik, mereka berpikir bahwa makhluk itu akan menyerang mereka dan membunuh mereka di sana. "Tidak yang mulia, justru kami kemari untuk memujamu dan meminta kehadiranmu agar cepat keluar dari dalam batu itu," ucap orang itu yang terlihat tak gentar sedikit pun. "Dengar ini, aku adalah Ifrid. Iblis terkuat penguasa neraka, aku tak butuh bantua manusia, justru manusialah yang seharusnya membutuhkanku. Sejak jutaan tahun lalu dan sejak penciptaan manusia pertama kali, aku tidak pernah sudi makhluk lemah seperti manusia menjadi tuanku, dan aku tidak sudi sujud kepada manusia. Karena mereka aku harus menerima hukuman dari Tuhan, untuk menebus semua kesalahan kalian di masa lalu, kalian harus sujud di bawah kakiku, akulah Ifrid sang penguasa satu dari 7 iblis terkuat penguasa neraka." Iblis bernama Ifrid itu akhirnya mau mengampuni semua orang di sana dan menjadikan mereka sebagai pengikutnya. "Aku akan memberikan sedikit ilmuku pada kalian, tetapi satu syarat yang harus kalian penuhi. Bawa seseorang dari keluarga Vincent, seorang yang telah menyegelku di sini, aku akan mencabik seluruh kulit dan menghabiskan seluruh keluarganya." Ifrid meminta kepada para pengikutnya itu untuk segera menemukan orang yang ia maksud. Tentu saja para pengikutnya itu merasa kebingungan dengan nama itu. Sebenarnya siapa yang di maksud oleh tuan mereka itu. "Maaf tuan, maksud anda siapa itu Vincent? Karena banyak orang yang memiliki nama tersebut?" tanya orang itu lagi. "Hai, bukankah kalian ini manusia yang katanya lebih pintar dari iblis? lalu mengapa aku harus memberitahu kepadamu? gunakan otakmu itu untuk menemukan orang yang aku maksud, sebagai hadiah kalian akan mendapatkan kekuatanku," ucap Ifrid yang kemudian menghilang dari hadapan mereka. "Dia menghilang." "Hei apa yang dia maksud? apa kau tau siapa Vincent?" tanya salah seorang dari mereka. "Sepertinya ini berhubungan dengan sejarah, atau seseorang yang pernah menyegelnya," ucap salah seorang lainnya. "Itu artinya sangat sulit menemukannya bukan? Karena kalian tahu sendiri, Ifrid sudah ribuan tahun tersegel di sana," ucap salah seorang dari lainnya. "Tidak, kita akan mencarinya." Kantor marketing perusahaan konstruksi di bawah naungan Aksa group yang berlokasi di salah satu kota besar di sana. Siang itu salah satu staff marketing bernama Varis sedang melakukan aktivitas seperti biasa di depan komputer. "Wah luar biasa, paha Lisa emang paling mantap. Walaupun belahan dadanya berukuran kecil tapi tidak apa-apa, yang terpenting paha mulusnya selalu terekspos," ucap orang itu yang ternyata sedang menonton video clip girlband Blackpink. Seorang yang memiliki tubuh gempal keluar dari ruangannya dan berteriak cukup kencang. "Varis! cepat kemari, dasar sialan apa yang sudah kau lakukan pada pekerjaanmu?" suara itu sangat keras sehingga semua orang yang berada di ruangan itu tersentak. "Mampus kau Varis, lagi-lagi kau kena marah, padahal sudah aku ingatkan dia berkali-kali tapi dia tetap saja tidak fokus," ucap salah seorang pria yang duduk agak jauh dari Varis, sepertinya pria itu sangat mengenal Varis. "Sial mau apalagi si gendut itu, padahal aku sudah menyelesaikan semua laporanku dengan benar." Varis yang mendengar teriakan itu kemudian berdiri seakan ia telah terbiasa dengan peristiwa semacam itu. Orang bertubuh gempal yang barusan berteriak itu adalah bos di perusahaan tempat Varis bekerja. Semenjak kepergian wanita yang ia cintai, pekerjaannya tidak pernah ada yang selasai. Walaupun Varis selalu merasa jika pekerjaannya telah diselesaikan, sebenarnya pekerjaan yang ia kerjakan adalah yang paling buruk diantara semua temannya. "Apa maksudnya ini? bagaimana bisa bulan lalu tak mencapai target, dan laporan palsu yang kau buat ini? apa maksudmu?" ucap orang itu yang emosinya tak bisa terbendung lagi. Varis cukup kebingungan menjawabnya, sebenarnya ia hanya mengerjai sang bos, karena bosnya itu selalu memotong gaji Varis setiap bulan dengan alasan yang tak masuk akal. "Hahaha, bos tenang dulu ya, itu aku lakukan untuk menyenangkan hatimu," ucapnya seraya mengusap pundak bosnya itu. "Apa yang kau lakukan? hentikan usapanmu itu, karena sekarang kau aku pecat!" kata-kata petaka itu keluar dari mulut bosnya, membuat Varis seketika melotot. "Apa? apa kau serius? aku mohon jangan pecat aku, aku membutuhkan uang, aku tak memiliki keahlian apapun di luar sana, aku tak ingin jadi gelandangan. Kasihanilah aku, aku ini seorang yang sebatang kara dan sudah menjomblo sangat lama, sekarang kau akan memecatku, apa kau tak punya hati?" ucap Varis mencoba meyakinkan bosnya agar tidak memecatnya dengan ekspresi menangis penuh kebohongan itu. "Ah, aku sudah tahu semua ektingmu, kau hanya berpura-pura, sekarang juga pergi dari kantorku atau aku panggilkan security." "Ayolah bos pikir ulang," ucap Varis masih berusaha untuk meyakinkan bosnya agar tidak memecat dirinya. "Security!" Tak lama kemudian dua orang security masuk dan menyeret Varis keluar kantor dengan terpaksa. Sampai di luar kantor Varis seperti berceloteh sendiri. "Hei kalian ini kan temanku, kenapa kalian malah menyeretku keluar gedung ini?" tanya Varis pada Security itu. "Maaf Varis tapi kami juga tak mau dipecat, urusan uang itu tak ada yang namanya teman," ucap salah satu Security itu. "Sial kalian, awas saja ya, takkan ku berikan link film Lisa terbaru, kalian takkan pernah melihat paha Lisa yang sangat mulus itu," ucap Varis sembari meninggalkan tempat itu. Tetapi ia kembali lagi dengan ekspresi sedikit datar. "Ah ia aku lupa, apa kalian punya uang dua puluh ribu? pinjami aku, aku ingin makan," ucap Varis. "Kau bilang takkan butuh kami lagi tadi, ini aku beri tak usah dikembalikan," ucap Security itu. "Ya ampun kalian perhitungan sekali kepada teman," ucap Varis yang saat ini benar-benar pergi meninggalkan kantor itu. Varis meninggalkan kantornya seraya berceloteh sepanjang jalan dan memaki-maki bosnya itu. "Dasar si gendut, jika ingin memecat itu seharusnya baik-baik, tidak seperti ini. Ah, dasar sial!" kata terakhir Varis tanpa sadar ia lontarkan begitu kencang sampai membuat orang yang sedang mencuci mobilnya bereaksi. "Hei apa kau memanggilku?" "Oh iya benar, selamat siang." "Oh iya, selamat siang juga." Varis berjalan dengan mengenakan kemeja merahnya itu, dasinya terlihat berantakan karena baru saja berselisih dengan para Security. Ia melewati sebuah gang yang menuju ke sebuah persimpangan jalan kecil, di mana ujung dari gang tersebut terdapat sebuah rumah yang begitu menyeramkan. "Eh, aku baru tahu jika diujung gang ini ada rumah tua, tapi auranya seperti sangat kuat, apa ada makhluk yang bersarang di sana?" ucap Varis penasaran, lalu ia menengok ka kanan dan ke kiri, hanya tampak lapangan kosong dan ternyata hanya rumah itu satu-satunya di sana. "Jangan paksa aku menggunakan kemampuanku lagi, aku sudah berjanji takkan memakai kemampuanku lagi, kemampuan ini sudah banyak membawa sial dikehidupanku," ucap Varis yang langsung bergegas meninggalkan rumah itu menuju ke kontrakan miliknya. Sesampainya di sana, semua barang Varis dikeluarkan dari sana oleh pemilik kontrakan. Di depan kontrakan miliknya seorang ibu-ibu tengah berdiri menanti Varis. "Nah kebetulan sekali, aku mengusirmu karena akan ada aktris yang mengontrak di sini, dan juga dua bulan kau menunggak kan, jadi aku akan mengusirmu," ucap ibu itu dengan sangat halus tapi menyakitkan. "Apalagi ini? cobaan apalagi ini! sial, sial. Hari ini sangat sial, dikeluarkan dari kantor dan sekarang dikeluarkan dari kontrakan, lalu apalagi?" ucap Varis berteriak sangat kencang. "Apa yang kau lakukan? kau pikir teriakanmu bisa mengubah semuanya? lebih baik kau segera pergi dan bawa semua barangmu ini." "Jahat sekali." Varis tak dapat berbuat apapun akhirnya ia pergi dari sana menggunakan motor bututnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
403.5K
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

Bridesmaid on Duty

read
164.2K
bc

Unpredictable Marriage

read
281.7K
bc

Chandani's Last Love

read
1.4M
bc

Rujuk

read
925.5K
bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
450.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook