Abim tersenyum sambil menatap layar ponselnya, setelah menerima pesan dari sebuah nomor baru. [Ini saya.] dia yakin itu adalah Reva. Abim lantas memberi nama pada nomer tesebut dengan tulisan Re', lalu muncullah foto profilnya, dengan wajah Revalia yang tampak sedang berbaring diatas bantal. Wajah polosnya dengan rambut yang agak berantakan. Pria itu betah menatapnya berlama-lama. Merasakan hatinya yang berdebar-debar kencang tak karuan. Dia lalu menyentuh layar ponsel dengan ujung jarinya, membayangkan jika saat ini dia tengah meyentuh wajah itu secara nyata. Perasaanku mulai kacau Re, Batinnya, lalu dia menghela napasnya dalam-dalam. Apa perasaanmu sama denganku? Gumamnya lagi. Kemudian seseorang menginterupsi lamunannya. "Kau siap Bi?" dokter Haidar muncul. "Ya, ... Tentu