Kepala Arya serasa akan meledak saat menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri adegan demi adegan tak pantas itu. Dadanya terasa panas karena emosi. Namun, di saat bersamaan, ada yang membara dalam dirinya. Membuat jiwa lelakinya terbakar dan ingin semakin dipanaskan. Arya tidak sanggup lagi melihatnya. Dengan cepat, pria itu menuruni tangga. Ia ingin pergi dari rumah itu. Pria itu sangat malas jika harus bertemu dengan istri dan kakaknya. Bertambah sakit hatinya jika ia bertengkar lagi dengan keduanya. Di tengah jalan, ia bertemu dengan Bi Ani. Pria itu lantas mendekat dan mengajak Bi Ani berbicara. Pria itu bersikap biasa saja seolah tidak pernah terjadi apa-apa. "Bi, tolong jangan katakan pada siapa pun kalau saya datang. Termasuk pada mama ya, Bi. Oh iya, kalau Laras atau Kak Satya