14

1605 Words
Maaf La, Abang sepengecut itu dan setakut itu buat hubungi kamu. Maaf sayang tapi Abang bener-bener ga bisa hubungi kamu karena gua takut rindu ini semakin menyiksa dan menuntut untuk temu. Batin Leon tersebut saat ini. Setelah itu, Leon tampak melihat ke handphonenya dimana ada foto Lola. Ia benar-benar sangat menyayangi Lola, sayangnya kepada Lula dan Lola sama saja. Hanya saja sekarang ini ia tidak bisa bersama dengan Lola juga. Ia sekarang ini melihat ke handphonenya lagi sampai akhirnya ia pun tertidur. Pagi hari akhirnya tiba juga, sekarang ini Leon terbangun, Lula juga sudah bangun bahkan ia sudah siap ke sekolah padahal Leon sama sekali belum. Leon pun langsung mandi dan berganti baju sekarang, setelah itu baru ia pergi ke ruang makan untuk makan. Sekarang mereka sedang makan juga. Setelah sudah selesai makan, Leon dan Lula pun berpamitan untuk pergi ke sekolah. Mereka pun sekarang berjalan menuju ke sekolah mereka berdua. "Ah iya La, nanti Abang mau ke toko buku. Kamu mau ikut? Atau nanti kamu pulang bareng Nando?" tanya Leon kepada Lula tersebut sekarang ini. "Nanti ya bang, Lula belum tahu sih nanti Lula ikut atau ga yang pasti sih Lula mau tanya dulu sama Nando. Nanti kalo udah, Lula bilang." ujar Lula itu. "Okay sayang." jawab Leon kepada Lula. Mereka masih berjalan saja dan saat berjalan sembari bercerita itu, lagi-lagi sekarang ini mereka bertubrukan dengan seseorang. Saat ini mereka jatuh bersamaan di jalanan kota itu. Mereka pun sekarang berdiri sendiri-sendiri dan saling meminta maaf satu sama lain. "Ah sorry, eh kayak kenal suaranya." ujar Lula yang mendengar suara itu. "Eh Lula, Leon. Makanya kok kayak tahu. Astaga, kenapa kita tiap ketemu selalu tabrakan terus ya. Sorry ya sekali lagi, gua soalnya keburu-buru tadi. Jadi ga liat jalan deh." ujar Alden kepada mereka berdua, mereka berdua pun mengangguk dan mengatakan tidak apa-apa. Sekarang ini Alden sudah berpamitan pada mereka karena dirinya memang sedang terburu-buru sekarang ini. Setelah Alden pergi, Lula dan Leon melanjutkan perjalanannya. Kenapa dia selalu muncul? Sebenarnya siapa dia? Karena entah kenapa gua ga yakin aja kalo pertemuan dari kemarin gua, Lula sama dia itu hanya kebetulan aja. Ini semua kayak udah di rencanakan sebelumnya. Tapi gua juga ga tahu sih, mungkin cuman perasaan gua aja kali ya. Tapi ya udah lah sekarang gua mending jagain Lula, gua ga mau kehilangan Lula. Gua ga mau kalo gua harus kehilangan Lola sekaligus Lula juga. Berat banget. Batin Leon. Sekarang mereka sudah sampai di sekolah dan sekarang mereka ada di kelas. Lula sedang menunggu Nando yang sampai sekarang masih belum datang. Ya memang ini masih sekitar tiga puluh menit lagi sebelum bel masuk berbunyi makanya Nando belum berangkat karena Nando suka berangkat di jam-jam dekat dengan bel masuk. Lula pun sekarang melihat ke handphone. "Hari ini Nando ga berangkat ya La." ujar Ben kepada Lula tersebut itu. Lula pun sekarang terkejut, padahal tadi malam ia tidak ada masalah. Nando juga pulang dalam keadaan baik karena tadi malam Nando tampak mengirim dirinya chat tadi malam. Entah kenapa hari ini Nando tidak berangkat ya? Nando juga belum mengabari Lula sama sekali, ia pun bertanya lagi ke Ben. "Why Ben? Because Nando don't say anything with me in this morning." ujar Lula bertanya kepada Ben. Ia benar-benar khawatir dengan Nando saat ini. "I don't know why La. Dia cuman nyampein pesen tadi. That's it." ujar Ben. "Okay Ben, thanks for your information." ujar Lula kepada Ben tersebut. Setelah itu Lula pun mendekati Abangnya dengan raut wajah yang khawatir. Hal itu membuat Leon saat ini bertanya kepada Lula ada apa dengan Lula itu. Karena jelas saja terlihat bahwa sekarang ini Lula tidak baik-baik saja. Namun entah lah ia juga tidak mengetahui bagaimana adiknya bisa seperti itu. Maka darinitu ia sekarang memutuskan untuk langsung bertanya saja kepada Lula. "Kamu kenapa sayang? Ada apa kok kamu kayak khawatir gitu?" tanya Leon kepada Lula. Sekarang ini Lula tampak duduk di dekat abangnya itu. Lula masih diam saja sekarang, ia sangat bingung harus mengatakan apa sekarang ini pada abangnya. Tapi akhirnya ia juga mengatakan ke Leon. "Nando ga datang pagi ini Bang. Tadi Ben ngasih tau Lula. Tapi Nando belum hubungi Lula. Padahal tadi Nando masih baik-baik aja, ga tau deh sekarang Nando gimana dan dimana sih." ujar Lula kepada Leon tersebut itu. "Mungkin emang Nando lagi main atau emang dia lagi bolos sama temen Genknya La. Kamu ga perlu khawatir kan Nando itu kuat. Genk nya pun juga Genk yang kuat bukan Genk sembarangan. Kalo pun Nando belum ngirim kamu chat atau kabar mungkin emang dia lagi belum bisa. Udah ya kamu fokus aja pelajaran sekarang. Nah jadi sekarang ini lebih baik kamu tenang. Okay sayang?" tanya Leon kepada Lula dan sekarang Lula tampak paham. "Nah berarti nanti kamu ikut Abang aja ya pulang nanti kita ke toko buku bareng-bareng ya. Yuk lah kita sekarang sekolah, tuh kan bel masuk udah bunyi. Sekarang kamu duduk di kursi kamu ya sayang. Yang tenang, Nando baik-baik aja." ujar Leon kepada Lula agar Leon tetap tenang sekarang ini. Mereka pun melaksanakan pembelajaran pada saat ini. Sementara itu sekarang ini Nando sedang ada di basecamp Genk Lion. Ia bersama dengan Rick dan juga beberapa temannya. Saat ini Nando bersama dengan Rick sedang makan bersama. Mereka memang belum makan sedari tadi pagi. Nando sekarang tidak berangkat karena dirinya saat ini ingin membahas apa yang akan mereka lakukan tiga hari lagi saat melawan Genk Alden itu. Ia tidak ingin kalah maka dari itu ia menggunakan waktunya untuk sekolah disini. Ia lebih baik kehilangan waktu bersama Lula disini dan pad saat ini dairpada besok. Ia tidak mau jika ia akan kehilangan waktu selamanya bersama Lula. "Gua dapat chat dari Ben, katanya cewek Lo ga bisa tenang di kelasnya. Dia sekarang ini khawatir banget. Jadi mending Lo chat dia deh, kasih kabar ke dia. Gua tau Lo kayak gini juga buat dia, tapi ga ada salahnya buat Lo chat sebentar dan bilang kalo Lo ada disini dan Lo baik-baik aja." ujar Rick tersebut. "Okay Rick, gua bakalan chat dia. Thanks." ujar Nando kepada Rick itu. Rick benar, ia memang harus mengabari Lula karena Lula pasti sangat khawatir kepada dirinya. Sekarang ini tampak Nando masih makan dan ia juga smebari mengaktifkan handphonenya karena tadi memang dirinya mematikan handphone tersebut. Sekarang ia melihat ada beberapa chat dari Lula dan juga ada dari Leon juga. Ia pun sekarang mengirim pesan kepada Lula untuk tidak perlu khawatir karena dia sekarang baik-baik saja dan ia hanya ingin bolos saja karena ia merasa bosan. Setelah itu ia tampak menaruh handphone kembali. Nando pun menghabiskan makanannya itu sekarang. Sementara itu Lula yang berada di kelas tampak merasakan bahwa sekarang handphonenya berdering. Ia pun kini membuka handphonenya secara sembunyi-sembunyi karena guru juga masih ada di depan kelas. Saat ia membuka, ia tampak senang karena itu chat dari orang yang sangat ia sayang. Itu chat dari orang yang ia tunggu sedari tadi, siapa lagi jika bukan chat dari Nando. Akhirnya Nando sudah mengabari dirinya sekarang ini. Nando bilang bawah Nando sekarang hanya membolos dan tidak apa-apa. Lagi pula Nando ada di basecamp Genk Lion sekarang ini. Jadi Lula tidak perlu khawatir. Nando hanya sedang bosan dengan sekolah maka ia sekarang pergi. Lagi pula hal ini sebenarnya sudah biasa terjadi, hanya saja memamg Lula yang belum terbiasa setelah ia dan Nando berpacaran. Lula tidak terbiasa Nando pergi tanpa bilang dan juga tanpa pamit seperti yang terjadi sekarang ini. Maka dari itu ia mulai memahami Nando pada saat ini juga. Leon melihat Lula, Lula tampak habis melihat pesan yang membuat Lula senang. Leon yakin bahwa Nando sudah mengabari dirinya. Ia pun ikut lega sekarang ini. Besok ia harus memperingkatkan pada Nando agar Nando tidak lagi membuat Lula khawatir drngan apa yang akan Nando lakukan tersebut. Pembelajaran hari itu berlangsung seperti biasa, sampai akhirnya pembelajaran pun sudah selesai sekarang. Lula tampak sudah keluar dari sekolah bersama dengan Leon. Tujuan mereka masih sama seperti apa yang di bicarakan mereka tadi itu, mereka masih ingin pergi ke toko buku disana. "Kamu mau makan dulu atau beli apa gitu ka La?" tanya Leon menawari. "Enggak deh Bang, nanti aja Bang. Cari buku aja dulu sekarang hehehe. Tenang aja nanti kalo Lula lapar, Lula langsung bilang kok." jawab Lula dan akhirnya mereka berjalan menuju ke toko buku. Hingga akhirnya dalam sepuluh menit mereka sampai di toko buku. Sekarang mereka pun masuk. Harum buku langsung tercium saat mereka masuk ke dalam toko buku ini. Mereka pun mulai masuk dan menelusuri, Lula hanya ikut Leon saja karena ia sama sekali tidak tahu apa yang akan di beli oleh Leon sekarang. "Abang mau beli apa sih sebenarnya?" tanya Lula kepada Leon tersebut. "Buku La, mau beli buku pelajaran sama ensiklopedia aja sih. Cuman masih bingung sekarang. Kamu kalo mau beli boleh kok, kamu pilih aja mau beli yang mana sayang. Atau kamu mau beli selain buku juga boleh." ujar Leon kepada Lula karena memang di toko buku ini tidak hanya menjual buku saja tapi juga berbagai peralatan sekolah, peralatan music, instrumen dan yang lain. Banyak sekali yang di jual di dalam toko ini. Maka dari itu Leon datang. "Okay deh Bang, Lula mau ke tempat bolpen dan yang lain-lain ya sekarang. Nanti kalo mau liat Lula ada disana Bang hehehe." ujar Lula itu. Leon pun tampak mengangguk dan sekarang mereka berdua berpisah meskipun masih berada di satu toko yang sama pada saat ini. Kini mereka tampak mencari-cari apa yang ingin mereka beli di tempat yang luas ini. Sementara itu sedari tadi Alden tampak berada di dalam toko buku juga. Ia sedari tadi memang mengikuti kedua kakak beradik itu. Entah kenapa ia hanya ingin mengikuti saja, ia ingin tahu seperti apa cewek yang sudah di pilih oleh Nando itu. Cewek yang sudah berani mengambil Nando dari adiknya. Ya iya tahu bahwa Nando dan Mentari tidak ada hubungan, tapi itu bisa diusahakan jika cewek bernama Lula itu tidak datang, atau sekarang hilang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD