19

1562 Words
Malam ini akhirnya Nando tidur dengan melihat ke arah Lula itu. Ia benar-benar sayang sekali, ia juga sangat tenang ketika ia melihat wajah Lula itu. Pada akhirnya ia pun tertidur dengan cukup tenang karena ia sekarang bersama dengan Lula. Entah jika malam ini ia tidur sendiri sudah dapat ia pastikan bahwa ia tidak bisa tidur kerena ia akan terus memikirkan tentang bagaimana hari esok akan berlangsung. Ia benar-benar tidak mengetahui itu. Pagi hari akhirnya datang juga, Nando tampak bangun terlebih dahulu daripada Lula. Ia kini mandi dan setelah itu ia akan mempersiapkan makan pagi hari. Namun sebelum itu kini ia tampak mendekati ke arah Lula yang masih tidur. Ia pun membuka lapisan di kaca agar Lula mendapatkan cahaya. "Lula, bangun La udah pagi. Harus mandi terus sekolah." ujar Nando. Kini Nando juga melakukan sembari mengusap lembut rambut Lula. Ia ingin memanfaatkan waktunya bersama dengan Lula karena memang ia tidak tahu apakah hari ini merupakan hari terakhirnya bersama dengan Lula atau tidak. "Lula, udah pagi La." ujar Nando dan sekarang akhirnya Lula pun tampak mengerjapkan matanya. Kini ia melihat ke arah sekitar dan ia langsung menemukan ada Nando di depannya. Ia pun sekarang merasa aneh dan ia merasa bahwa ini, saat ini dirinya masih berada di alam mimpi, ia masih tidur. "Hahaha masa di dalam mimpi masih bisa ngeliat Nando sih. Astaga Lula pikirannya Nando terus sih. Tapi ganteng banget Nando." ujar Lula itu. Nando sekarang tampak mengernyitkan dahinya dan ia pun kini sadar bahwa sekarang ini sepertinya Lula merasa bahwa dirinya sedang bermimpi. "Lula, bangun dong Lula. Nanti telat masuk sekolah loh." ujar Nando lagi. "Ihh ya ampun di dalam mimpi enak banget deh bisa di bangunin sama Nando bener-bener nice banget sih ini mimpi. Ga mau bangun pokoknya gua kalo Nando baik banget gini. Lucu banget sih." ujar Lula tersebut sembari ia kini menatap ke arah Nando. Nando kini menahan tawanya dan ia pun mengusap lembut rambut Lula dan mengatakan bahwa Lula tidak sedang mimpi. Sekarang ini Lula tampak berpikir bahwa itu tidak mungkin. Lagi pula ini kan kamarnya Nando. Ia pun tetap mengelak jika tidak mungkin ini bukan mimpi tapi tak lama kemudian Nando tampak mencium keningnya dan hal itu membuat Lula ingin bangkit tapi saat bangkit kepalanya terbentur oleh kepala Nando dan ini sakit. Berarti ini semua bukan mimpi? Ini adalah kenyataan. "Ini beneran kenyataan? Tapi kenapa aku bisa tidur disini? Ah aku tadi malem ga pulang Nando? Terus gimana dong pasti Bang Leon marah banget ini Nando. Gimana Nando?" tanya Lula yang langsung bertanya banyak sekali. Nando sekarang merasa sangat lucu sekali, ia saat ini menatap ke arah Lula yang mana sekarang ini Lula sedang sangat panik. Bahkan wajah Lula benar-benar terlihat sangat takut sekali sekarang ini. Entah lah yang pasti sekarang ini Nando merasa bahwa ia harus menjelaskan satu persatu kepada Lula. Ia pun kini mulai menjawab perkataan dari Lula tersebut pada saat ini. "Tadi malam gua udah bilang sama Abang Lo, Abang Lo yang nyuruh Lo buat nginep disini. Gua ga ngapa-ngapain kok tenang aja. Intinya tadi malam Lo ketiduran gitu. Nah sekarang mending Lo mandi karena udah jam segini, gua mau masak buat sarapan. Okay?" tanya Nando kepada Lula dan Lula pun kini mengangguk. Saat ini Nando tampak sudah pergi ke dapur sementara itu sekarang Lula tampak sudah mandi. Sekarang Nando hanya membuat sandwich saja karena ia tidak memiliki banyak waktu untuk membuat yang lain. Sekarang ini ia sudah selesai membuat dua buah sandwich juga. Nando kini sudah melihat Lula keluar dari kamar mandi, ia pun meminta Lula langsung bersama dengan Nando sekarang juga. Dan mereka berdua sekarang tampak makan bersama sekarang. Nando tadi juga tampak membuat dua gelas s**u untuk dirinya dan juga untuk Lula. Mereka sedang makan bersama sementara Lula masih sangat kaget pada saat ini juga. Rasanya benar-benar sekarang ini masih seperti mimpi saja bagi Lula. Mimpi yang ia pikir tidak akan pernah terealisasi tapi ternyata ia salah. Ia salah pada mimpinya tersebut. "Nando, sumpah aku masih ga nyangka kalo tadi malam aku tidur di kasur kamu. Kamu tau ga sih nyaman banget aku tidur bahkan tadi juga gila banget. Mana tadi aku malu-maluin babget karena sumpah Nando. Sumpah aku ngiranya kamu itu cumna ada di dalam mimpiku tadi. Ternyata ini bukan mimpi, ini merupakan kenyataan. Astaga masih kayak, gila banget gitu loh Nando. Ga nyangka aku Nando." ujar Lula tampak meminum s**u yang di buat oleh Nando tadi. Ia belum memakan sandwich yang dibuat oleh Nando. Karena sekarang ini ia masih meminum s**u yang tadi dituangkan oleh Nando itu. Ini s**u coklat dan ia sangat menyukai s**u coklat. Ia pun sekarang meminum setengah s**u tersebut. Sembari ia juga mengobrol dengan Nando. "Iya Lo tadi keliatan kayak orang gila La." ujar Nando kepada Lula yang mana membuat Lula sekarang merasa kesal kepada Nando. Ia pun sekarang cemberut dan ia memakan sandwich yang dibuat oleh Nando itu, katanya sih dibuat oleh Nando tapi saat ia memakannya kini ia melihat ke arah Nando. Ia terlihat sangat kaget sekali, sungguh sepertinya dari kemarin sampai pagi ini ia banyak dikejutkan oleh seorang Nando yang kini merupakan pacarnya. "Kenapa La? Ga suka sama sandwich bikinan gua? Ga enak ya? Padahal enak-enak aja menurut gua. Atau ini bukan makanan yang selera Lo gitu?" tanya Nando kepada Lula karena ia tadi memang tidak tanya kepada Lula, ia hanya membuat langsung saja makanan untuk Lula dan untuk dirinya itu. "Bukan.. bukan gitu, ini yang buat kamu? Seriusan? Kamu ga bohong ini?" tanya Lula kepada Nando tampak seperti memojokkan Nando sekarang ini. "Iya lah, ini buatan gua. Buatan siapa lagi emang. Kenapa?" tanya Nando. "Sumpah ini enak banget, aduh bahagia banget deh aku hari ini gila. Sumpah kamu kenapa baik banget sih Nando. Pingin teriak banget saking senengnya aku ih. Astaga." ujar Lula tampak sudah tersenyum sedari tadi juga. Nando pun tersenyum sembari mengacak lembut rambut Lula, setelah itu ia menyuruh Lula untuk menghabiskan makanannya lagi agar mereka tidak terlambat berangkat dan sampai di sekolah pada hari ini. Kini mereka masih menghabiskan sarapan mereka itu, Lula tak pernah berhenti tersenyum. Gua seneng ngeliat Lo seneng La, gua bahagia ngeliat Lo bahagia kayak gini La. Tapi gua sekarang juga jadi takut, gua takut nerima kenyataan kalo kemungkinan ini hari terakhir gua sama Lo. Gua takut nerima kenyataan kalo nanti gua kalah gua akan pergi dan nyerahin diri ke Alden yang mana bisa aja gua ga bisa ketemu sama Lo lagi. Gua sekarang jadi Nando yang penakut La, dan itu gara-gara Lo. Cuman dengan Lo gua kayak gini Lula. Batin Nando itu. Leon kini tampak menelfon Nando, ia bertanya apakah Nando dan Lula sudah bangun atau belum. Tentu Nando menjawab bahwa mereka sudah bangun dan bahkan mereka kini sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Leon pun tenang karena mereka berdua tidak kesiangan bangunnya pagi ini. Sekarang ini mereka sudah selesai makan, karena itu mereka langsung berangkat menuju ke sekolah mereka. Mereka tampak berjalan sembari bergandengan tangan sekarang ini. Mereka tampak terlihat bahagia tanpa mengetahui bahwa sebenarnya mereka sedari tadi diikuti oleh Alden. Ya, Alden tampak mengikuti mereka sebenarnya sedari tadi malam. Maka dari itu tadi pagi-pagi sekali ia langsung keisini untuk melihat mereka, ternyata Lula tidak pulang semalam. Ia pun mengikuti Nando dan Lula yang berangkat ke sekolah bersama-sama sembari bergandengan tangan layaknya pasangan yang sedang di mabuk asmara. Alden tampa menyeringai melihat hal itu. Puas-puasin dulu aja Lo berdua, karena setelah sepulang sekolah nanti kalian berdua ga akan bisa bersama lagi. Gua bakalan pastiin itu semua. Sorry Lula, tapi hati adik gua lebih penting bagi gua. Batin Alden tersebut sekarang. Nando dan Lula sudah sampai di sekolah, sebenarnya awalnya Nando tidak akan pergi ke sekolah tapi Rick dan yang lainnya meminta dirinya untuk pergi ke sekolah saja hari ini. Karena kemungkinan ini merupakan hari terakhirnya ke sekolah dan hari terakhirnya bersama dengan Lula. Jadi mereka tidak mau Nando merasa menyesal nantinya karena tidak melalui hari ini dengan baik. Nando pun akhirnya menyetujui teman-temannya tersebut. Meskipun ia dan teman-temannya sudah saling janji akan berjuang mati-matian saat tawuran nanti. Mereka akan berjuang untuk memenangkan tawuran nanti agar tidak perlu ada yang berkorban untuk Genk Lion juga. "Nando, besok aku mau dibuatin sandwich sama kamu lagi ya. Boleh kan Nando?" tanya Lula kepada Nando sembari melihat Nando dengan pandangan bahagia. Nando tampak tersenyum, ia bahkan tidak tahu apakah ia masih hidup besok tapi ia hanya mengangguk saja. Ia. Ingin Lula merasa tenang. Meskipun gua ga tau apa gua besok masih hidup atau gua tapi gua akan berjuang La. Gua ga mau pergi gitu aja apalagi sekarang gua masih punya Lo. Gua udah ada penguat sekarang ini La. Makasih udah mau hadir di hidup gua yang awalnya hitam aja La. Batin Nando tersebut sembari melihat ke Lula. Kini mereka berdua sudah sampai ke sekolah, saat di lobby mereka bertemu dengan Leon. Lula kini tampak memeluk Leon, rasanya tidak bersmaa dengan Leon dalam satu harian sampai tadi lagi iti membuat Lula merasa sedikit kehilangan. Sekarang ia tampak sangat senang bisa bersama dengan Leon lagi. Meskipun bersama Nando juga membuat ia bahagia sekali. Lula, Nando dan Leon sekarang ini sudah bersama-sama pergi ke kelas mereka. Saat sampai di kelas mereka langsung duduk dan Lula kini tampak banyak mengobrol dengan Leon. Ia menceritakan apa yang kemarin ia lakukan dengan Nando sampai tadi pagi juga. Ia juga menceritakan tentang tadi pagi yang ia dibangunkan oleh Nando sampai tadi pagi saat Lula dibuat kan makanan oleh Nando. Ia benar-benar bahagia sekali. Memang semua yang dirasakan atau dilakukan oleh Lula, ia selalu bercerita kepada Leon tanpa terkecuali. Maka dari itu ia sekarang menceritakan semua yang terjadi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD