Pagi hari nya Lula ber angkat sekolah dengan sangat semangat karena nanti di sekolah ia akan ber temu dengan Nando. Leon pun sampai ter heran- heran ketika melihat Lula yang benar- benar ber semangat sekolah.
"Ayo dong Bang cepetan. Biar cepet sampe ke sekolah nya." ujar Lula.
"Iya La, sabar dong kamu kenapa sih seneng banget gitu. Ia tampak penasaran dengan apa yang terjadi saat ini" ujar Leon kepada Lula.
"Heheheh ga papa Bang. Seneng aja pokok nya Lula mah." ujar Lula.
Mereka pun berangkat di antar oleh Papa mereka. Setelah sampai di depan sekolah, mereka pun langsung menyalami Papa mereka dan turun dari mobil. Kini mereka tampak melihat ke sekitar sekolah mereka itu.
Saat ini Lula dan Leon pun sudah masuk ke dalam kelas mereka. Di sana masih belum banyak siswa yang datang. Namun Lula sudah melihat bahwa Nando sudah datang. Entah mengapa, hal itu membuat Lula sangat senang.
Langsung saja saat itu Lula pergi ke tempat Nando ber ada dan memutus kan untuk menyapa serta mengobrol dengan nya.
"Morning Nando" ujar Lula kepada Nando.
"Morning" ujar Nando yang membuat Lula sangat ter kejut sekaligus senang. Pasal nya ini merupa kan per tama kali nya sapaan Lula dan ucapan selamat pagi Lula di jawab oleh Nando.Tentu nya Lula ber semangat sekali.
"Astaga ya ampun, I'm so happy to hear that. Nando, kenapa ga dari dulu kamu kayak gini sih. Astaga I'm really happy" ujar Lula sangat senang.
Sementara Nando masih diam saja, namun diam- diam dia juga melirik Lula yang sedang ter senyum bahagia itu. Entah mengapa melihat senyum dari Lula, diri nya juga merasa bahagia. Bel masuk pun ber bunyi. Lula pun akhir nya kembali ke bangku nya dengan perasaan sangat senang.
"Why happend with you Lula? Come on telling me Lula, why?" tanya Leon kepada Lula yang ter tawa bahagia itu.
"I'm so happy. No.. No... No.. I'm really really happy. Because Nando tadi mau ngobrol sama Lula bang. Astaga mimpi apa deh Lula semalam ya ampun" ujar Lula dengan sangat senang, sementara Leon malah menjadi khawatir dan takut jika nanti Lula dan Nando semakin dekat. Karena Leon tahu seberapa bahaya nya kehidupan Nando itu. Dan ia yakin jika kehidupan Nando yang bahaya itu nanti nya akan menarik Lula ke dalam nya.
Tapi di sisi lain, Leon juga tidak bisa mencegah Lula untuk mendekati Nando karena ter lihat jelas sekali bahwa Nando ini memberi kan kebahagiaan yang besar untuk Lula. Bah kan hanya dengan satu sapaan kecil saja.
Kelas Lula pun saat ini sedang belajar. Mereka semua pun fokus untuk belajar, sampai akhir nya bel istirahat pun ber bunyi. Kali ini Leon akan pergi ke ruangan ektrakurikuler basket, karena memang akan ada rapat di sana. Sementara Lula pun sekarang memutus kan untuk mengikuti Nando.
Ia tidak tahu kemana Nando akan pergi, namun Lula tetap mengikuti nya. Lagi pula, Nando juga tidak memarahi dan menyuruh Lula untuk pergi. Nando memang ter lihat selalu sendiri dan tidak memiliki teman. Namun di SMP nya di sana tidak ada yang berani kepada Nando, meski pun itu adalah kakak kelas sekali pun. Mereka takut kepada Nando karena aura Nando seperti aura kegelapan. Aura yang tak bisa di sentuh oleh siapa pun itu.
"Nando kamu mau kemana?" tanya Lula kepada nya.
".... " tidak ada jawaban dari Nando, namun ia masih ber jalan. Sampai akhir nya mereka pun sampai juga di taman belakang sekolah yang sangat sepi sekali. Lula saat ini bingung kenapa Nando membawa dirinya kesini.
"Kamu ke sini mau ngapain Nando?" tanya Lula yang masih bingung.
"Ngerokok" ujar Nando yang akhir nya menjawab pertanyaan dari Lula ter sebut namun malah membuat Lula ter kejut akan jawaban dari Nando itu.
"Ehhh, kamu mau ngerokok?" tanya Lula dengan ter kejut pada saaf ini.
"Ya, ga suka pergi aja" ujar Nando kepada Lula. Namun karena Lula memang sangat menyukai Nando, akhir nya ia pun tidak pergi dan masih tetap stay duduk di dekat Nando sembari masih memegang bekal nya.
"Engga. Aku mau di sini nemenin Nando. Nando aku bawa sandwich loh, kamu mau?" tanya Lula dengan penuh harap semoga Nando mau menerima nya. Dan dengan satu anggukan dari Nando itu tentu nya membuat binar di mata Lula semakin ber cahaya. Lula sangat senang sekali dengan hal itu.
Nando pun sudah mulai menghidup kan rokok nya. Ia ber usaha sebisa mungkin agar asap rokok itu tidak menuju ke Lula. Sementara Lula saat ini sedang membuka bekal nya dan memberi kan satu potong sandwich kepada Nando, sementara ia pun juga mengambil satu potong yang lain nya. Mereka ber dua pun memakan sandwich ter sebut ber sama- sama. Masih dengan Nando yang merokok juga. Lula saat ini melihat ke arah Nano tersebut.
"Nando, can i ask you about something?" tanya Lula ber harap jika Nando memboleh kan nya. Karena sampai saat ini ia masih memikir kan mengapa Nando ber ubah kepada Lula. Bukan nya tidak bersyukur, hanya saja ini aneh.
"Yes" ujar Nando yang membuat Lula pun senang. Akhir nya, Lula menghadap ke arah Nando yang mana ia masih menatap ke depan.
"Why? Kenapa kamu berubah baik gini sama aku? Padahal awal nya kan kamu ga ter sentuh sama sekali. Ya walau pun sampai sekarang aku juga ga bisa nyentuh kamu hehehe" ujar Lula dengan penuh penasaran kepada Nando ter sebut. Ia masih menunggu jawaban dari Nando pada saat ini.
Awal nya Nando hanya diam, dan suasana saat itu sempat ter selimuti keterdiaman antara Lula dan juga Nando. Lula pun berpikiran bahwa ia salah ber tanya dan saat ini Nando sedang marah kepada nya. Maka dari itu ia pun ingin meralat pertanyaan nya. Ia segera mengatakan kepada Nando saat ini.
"Ehh Nando kamu ga perlu jawab kok kalo kamu... " ujar Lula namun di potong oleh Nando. Lula saat ini takut jika Nando akan marah kepada nya.
"I do answer you" ujar Nando membuat Lula ter senyum sembari menatap ke arah Nando. Ia pun menunggu jawaban dari Nando tersebut.
"Karena lo bilang lo ga akan pergi" jawab Nando sembari ia menengok dan menatap ke arah Lula. Saat ini mereka ber dua pun saling ber tatapan. Lula tidak pernah berpikiran bahwa Nando akan menjawab dengan jawaban.
"Jadi gua harap lo ga akan pergi ninggalin gua" ujar Nando kepada Lula. Lula pun hanya diam ter paku karena sejujur nya saat ini Lula juga sedang tenggelam dalam mata dari Nando ter sebut. Ia tidak pernah menyangka bahwa hari ini akan tiba. Hari yang cukup bahagia untuk Lula saat ini.
"Mak-mmaksud-nya?" tanya Lula ter bata- bata karena ia masih belum percaya akan semua ini. Rasa nya ini semua benar-benar tidak ia duga.
"Your dream come true maybe? Lo sekarang bisa pegang tangan gua, pipi gua. Dan kalo lo lakuin itu sekarang arti nya lo milik gua. Dan gua harap lo ga akan pergi" ujar Nando yang tentu saja saat itu juga Lula tidak hanya memegang tangan atau pipi Nando, namun ia memeluk nya dengan erat. Ia tidak pernah menyangka bahwa hal ini akan terjadi. Ia sangat senang saat ini.
"Makasih Nando, I'm happy with you" ujar Lula dengan begitu jujur.
Gua juga happy punya lo, La. Gua harap lo ga kayak yang lain nya, yang ninggalin gua. Batin Nando. Mereka pun ber pelukan sangat erat.
Hari-hari selanjutnya Nando tetap bersama dengan Lula. Teman-teman mereka pun terkejut ketika mengetahui bahwa Nando dekat dengan Lula. Sementara Leon khawatir, jika nantinya Lula hanya akan dipermainkan saja oleh Nando. Maka dari itu lah hari ini Leon memiliki janji untuk bertemu dengan Nando. Mereka akan bertemu di taman sekolah mereka.
"Maksud lo apa?" tanya Leon langsung kepada Nando tanpa sapaan terlebih dahulu. Leon tampak benar-benar terlihat kesal pada saat ini.
"Pardon me? Gua ga ngerti maksud lo? Lo tanya apa?" tanya Nando dengan dingin. Ia juga bingung karena tiba-tiba terjadi hal seperti ini juga.
"Maksud lo apa deketin Lula? Kalo lo cuman mau deketin dia terus lo mainin dia. Mending lo berhenti sekarang aja. Atau kalo lo ga berhenti sekarang. I kill you if you make Lula tears. And I kill you of you give Lula pain. Understand me? Gua ga takut meskipun lo anak Genk Lion sekalipun. Tapi kalo lo udah nyakiti adik gua, lo bakalan berurusan sama gua" ujar Leon.
"Lo tenang aja. Lo ga tau apa-apa. Lula aman sama gua" ujar Nando.
"Kalo gitu buktiin aja jangan cuman omong doang dude." ujar Leon.
Setelah itu, tak lama kemudian Lula datang kepada mereka berdua itu.
"Ihh kalian Lula cariin ke mana-mana ternyata kalian ada disini ya. Lagi ngobrolin apa nih heheheh" ujar Lula pada mereka mencairkan suasana.
"Ga papa kok La, tadi Abang sama Nando cuman ngobrol biasa aja. Kalo gitu abang ke perpustakaan dulu ya. Ada yang mau di pinjam. Kamu baik-baik disini ya, jagain adik gua. Ingat kata gua tadi." ujar Leon kepada mereka.
Saat ini hanya tinggal Nando dan Lula saja disana. Mereka berdua pun duduk di kursi taman. Saat ini Lula masih melihat Nando dengan pandangan sukanya itu. Ia tidak bisa berhenti menatap Nando walaupun itu satu menit.
"Udah makan?" tanya Nando secara tiba-tiba kepada Lula yang membuat Lula menjadi terkejut. Entah hari ini sudah berapa kali ia akan terkejut.
"Oh iya, ehhehee udah kok Nando. Kamu udah makan apa belum?" tanya Lula kepadanya. Kini Lula sembari memperlihatkan senyuman manis nya itu.
"Udah" jawab Nando kepada Lula dengan begitu singkat saat ini.
"Oh iya Nando hehehe" ujar Lula. Setelah itu tak lama kemudian ada satu cowok yang mendekati Nando dengan tergesa-gesa. Lula jadi ikut panik.
"Ndo gawat, Genk Tiger nyerang markas kita sekarang. Kita gimana ini?" ujar Andrew yang memang merupakan anak genk Lion. Nando terlihat biasa saja mendengarnya karena ia sudah tau bahwa kejadian ini akan terjadi.
"La, lo nanti pulang sama Leon ya. Gua harus pergi sekarang. Ingat, pulang sama Leon dan jangan kemana-mana lagi." ujar Nando kepada Lula.
"Tapi kamu mau kemana Nando? Kenapa mau pergi? Apa ada masalah? Kamu ga bakalan kenapa-napa, ya Kan?" tanya Lula dengan khawatir.
"Gua ga papa. Gua pergi dulu" ujar Nando dengan singkat lalu ia pergi bersama dengan Andrew meninggalkan Lula sendirian di taman sekolah itu.
Kini Lula masih melihat nke arah Nando tersebut, ia benar-benar khawatir karena melihat Nandonyant terburu-buru bersama teman nya itu.