Fani membuka pintu kamarnya.
"Silakan masuk, Paman." Fani menyingkir dari hadapan pintu untuk memberi jalan pada Abi agar bisa masuk.
Abi melangkah masuk. Berdiri tegak untuk memperhatikan kamar itu. Ada ranjang, lemari pakaian, meja rias, meja kerja, televisi, satu set sofa, kulkas kecil, AC. Abi melangkah ke pintu balkon. Dibuka pintu balkon, lalu ia melangkah ke luar. Fani mengikuti suaminya melangkah ke luar. Abi menatap pemandangan di depannya. Terlihat jelas rumah Nini Rara dari sini, karena rumah mereka memang tidak terlalu jauh.
"Dingin." Fani memeluk dirinya sendiri yang diterpa angin malam.
"Ayo masuk." Abi memutar tubuh lalu melangkah masuk. Fani melongo sesaat kemudian mengikuti langkah Abi masuk ke dalam kamar. Abi menutup dan mengunci pintu.
"Kamu duluan ganti pakai
