Yuri dan Chris bergegas ke ruang meeting sambil membawa laptop dan dokumen yang mungkin diperlukan. Jantung Yuri berdebar-debar sejak tadi, dan perasaannya tidak enak. Firasatnya mengatakan pihak lawan mengambil inisiatif tindakan. Sebelum berangkat, Yuri menyempatkan diri untuk mengirim pesan teks ke Chan, mengenai meeting mendadak ini. [Chan, aku dan Chris dipanggil meeting mendadak oleh Hans. Aku merasakan firasat buruk.] Yuri mengetik dengan cepat. [Kalian gunakan ruang meeting apa? Jika mereka minta data, berikan flashdisk yang kuberi padamu.] Chan membalas singkat. [Oke. Ruang Meeting Bali.] Yuri menyudahi pembicaraan. Yuri berjalan dengan langkah cepat di samping Chris. “Chris, kira-kira mereka mau apa? Agenda meeting kali ini membahas mengenai apa? Aku cemas