Pagi-pagi Yuri terbangun dan menyadari dirinya berada di dalam pelukan Chan. Sekejap wajahnya merona karena malu sekaligus senang. Pelan-pelan Yuri menyelinap keluar dari pelukan Chan dan pergi mandi. Dia tidak ingin terlambat ke kantor. Yuri melangkah tanpa suara. Dia tidak ingin membangunkan Chan yang masih tertidur lelap. Kamar mandi itu begitu bagus seperti kamar mandi hotel. Ada ruang shower yang dilapisi kaca transparan berbentuk kotak. Di bagian luarnya ada wastafel, lemari handuk, dan juga kakus duduk. Yuri masuk dan mengagumi interiornya. Yang paling Yuri sukai adalah tombol pengatur suhu air panas dan dingin di dalam ruang shower. Dia suka dengan air hangat yang mengucur dan memberi efek pijat ke tubuhnya yang penat. Yuri menikmati kucuran air yang mengalir membasahi kep