Sayangnya, aku tidak tahu di mana GPS itu berada. Kalau aku tahu, tidak mungkin aku bisa ketahuan pergi ke rumah Ibu yang padahal sudah sembunyi-sembunyi. Entahlah, aku sungguh bingung dengan semua yang Mas Ardan lakukan. Dia begitu takut aku pergi padahal dia sudah pergi jauh melanglang buana sampai punya selingkuhan bernama Selly. Dia sampai memakaikan GPS yang aku sendiri tidak tahu di mana alat itu dia pasang.
Alhasil, aku dan Axel pun mengorek-ngorek, mencari letak benda kecil itu berada. Sambil tetap di area parkiran. Kami pikir itu yang terbaik karena Mas Ardan akan kesulitan mencari kami.
Di dompet, tidak ada barang itu. Aku sangat yakin karena tidak ada yang mencurigakan di dompetku. “Tidak ada alat itu, Axel. Apa jangan-jangan dia berbohong?” tanyaku.
Axel pun menggelengkan
