DI KAMPUS

1200 Words
"Hai sayang!!" sapa Bagas pada Susan "Pagi sayang..! Aku kangen sama kamu semalam kamu kemana kok gak balas chat aku!?" tanya Susan yang menempel pada Bagas "Aku sibuk..! Kamu tahu-kan perusahaan papah sedang sangat banyak koleganya jadi aku bantuin papah!!" jawab Bagas "Ooh... Kalau gitu gak papa deh!! Semangat ya kerjanya!!" ucap Susan "Ia sayang!! Kan semuanya demi masa depan kita!!" ucap Bagas yang mau mencium bibir Susan tapi Susan berpaling "Bagas... ini di kampus!! Gimana kalau ada yang lihat!!" ucap Susan "Ia deh..!! Nanti aku bawa kamu ke rumah aku aja biar gak ada yang lihat!!" ucap Bagas "Dasar cewek gampangan!!" ucap Bagas dalam hati "Oh ia, Kamu sudah sarapan belum??" tanya Susan "Sudah tadi di rumah bareng mamah dan papah!!" jawab Bagas "Enak ya...!! Kalau aku belum!!" ucap Susan "Loh kenapa??" tanya Bagas "Mamah sama papah ribut lagi.. Di rumah sepi banget jadi gak selera makan" ucap Susan yang bersandar pada bahu Bagas "Mmm kalau gitu sarapan dulu gih!! Aku mau ke kelas dulu, ada yang harus aku kerjakan!!" ucap Bagas "Anterin!!" ucap Susan yang manja "Sayang, aku ada sedikit urusan sama anak-anak jadi kamu sarapannya sendiri aja ya!" ucap Bagas yang merayu "Ya sudah, kalau gitu aku pergi dulu ya dah!!" Susan meninggalkan Bagas "Nah gitu donk pergi!! capek gue di tempelin terus cewek manja kaya loe!!" ucap Bagas dalam hati Susan pergi ke kantin dan Bagas menghampiri kawan-kawan nya "Woy bro!! Semalam loe kemana??" tanya Roy "Biasa gue abis main!!" jawab Bagas "Loe main di atas ranjang lagi ya!?" tanya Tomy "Itu loe tahu..!!" ucap Bagas "Pantesan loe seger banget!! Sama siapa?? si cantik Susan bukan??" tanya Roy "Akh... Tuh cewek so jual mahal kalau gue ajak kaya gituan selalu menolak!! Banyak alasannya. Ya sudah mending gue cari di luaran sana!!" ucap Bagas "Ya kalau gak bisa puasin hasrat loe ngapain sih loe masih berhubungan sama dia!?" tanya Tomy "Gue gak bisa lepasin dia begitu saja!! Dia itu sangat bermanfaat bagi gue dan keluarga gue, tambang emas!!" ucap Bagas "Hadeh!! Bukannya loe lagi Deket sama saudara tirinya si siapa itu gue lupa namanya??" ucap Roy "Maksud loe si Sinta??" tanya Bagas "Ia itu... dia yang katanya anak selingkuhan papahnya si Susan itu!!" ucap Tomy "Gila beritanya nyampe tersebar di media!! Tapi si Sinta juga kagak kalah cantiknya sama si Susan!!" ucap Roy "Si Sinta itu sangat menggairahkan apa lagi saat di atas ranjang!!" ucap Bagas "Gila... loe udah pernah nyobain dia??" tanya Tomy "Ya pernah-lah!! Apa lagi dia itu selalu lemah lembut dan tak berdaya dengan gue!! Jadi gampang buat seret dia ke pelabuhan cinta, apalagi ke atas ranjang!!" ucap Bagas "Gila loe Gas!! Loe pacaran sama kakaknya terus tidurin adiknya!! gimana kalau si Susan tahu!?" tanya Roy "Ya gampanglah!! Tinggal gue rayu, dia kan klepek-klepek sama gue!" jawab Bagas yang berbangga hati "Loe jangan gitu bro!! Mau sampai kapan loe mainin mereka!?" tanya Roy "Ya, Kan gak ada larangannya buat laki-laki untuk poligami!! Gue ini-kan ganteng pasti banyak yang mau. Kalau mau Ama gue ya harus terima nasib!!" ucap Bagas Sementara itu Susan menjadi pusat perhatian di kampus karena berita masalah keluarganya... Di kantin banyak yang membicarakan nya... "Gila... Loe tau-kan topik terhangat hari ini!! Nyampe photo keluarganya juga di upload sama tim media. Gue sih kalau jadi si Susan pasti malu banget!! Secara ternyata ibunya itu pelakor!!" bisikan anak-anak terdengar jelas di telinga Susan "Siapa yang pelakor jelas-jelas w************n itu yang merebut papah dari mamah!!" ucap Susan dalam hati "Woy!! Loe kalau ngebacot yang benar!! Jelas-jelas yang w************n itu adalah wanita yang datang ke rumah gue dan ngemis-ngemis ke nyokap gue minta nyokap gue buat akuin anaknya!!" ucap Susan yang marah dan memukul meja "Tenang bro!! Kita-kita bicara sesuai bukti dan fakta. Dan ternyata anak simpanan bokap loe lebih tua tiga tahun di banding loe, dan menurut pernyataan yang bikin berita ternyata bokap loe udah beristri pas nikah sama nyokap loe. Berarti yang pelakor itu nyokap loe!!" ucap Aldi "Loe cowok doyan ngegosip juga ya!!" tunjuk Susan yang kesal "Ya elah San!! Kan udah jelas semuanya!! kalau loe gak terima ya sana protes ke bokap loe... Kagak usah marah-marah di sini!!" ucap Revi "Loe temen gue apa bukan sih Vi??" tanya Susan "Gue cuman bela pacar gue San!! Dan gue juga ngomong sesuai bukti. Loe gak usah ngegas gitu donk ngomongnya!" ucap Revi Susan yang sudah kesal dia pergi berlari dari kantin dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kantor pak Bram "Pah.... Papah sudah keterlaluan Susan jadi bahan omongan di kampus, semua orang membicarakan keluarga kita!!" teriak Susan yang begitu marah pada pak Bram yang sedang duduk di ruang kerjanya "Semua ini gara-gara mamah kamu, karena dia tidak mau menerima Sinta sebagai adikmu!!" jawab pak Bram yang membalas teriakan susan dengan penuh amarah "Apa maksud papah sudah jelas papah yang salah, kenapa papah harus selingkuh dan kenapa beredar gosip kalau mamah yang menjadi pelakornya, sudah jelas wanita simpanan papah itulah yang menjadi pelakor nya!" bentak Susan Plak.... sebuah tamparan mendarat di pipi manis Susan "Pah... papah tampar Susan?" tanya Susan yang menangis "Dengarkan baik-baik!! aku dan sari sudah berhubungan sebelum aku di jodohkan dengan ibumu, karena sari hanya gadis kampung bahkan aku tidak mendapatkan restu dari keluargaku, walaupun sudah jelas aku dan sari sudah memiliki Sinta, kami berdua tetap di pisahkan!!" bentak pak Bram "Apa maksud papah??" tanya Susan "Sari adalah wanita yang kucintai tapi tak bisa kunikahi karena tidak di restui oleh kakek dan nenekmu... Sinta adalah buah hati kami," jawab pak Bram "Pah... kenapa papah tega melakukan nya??" tanya Susan yang terus menangis "Itu kenyataan Susan.... lebih baik kamu bujuk mamahmu untuk menerima Sinta di rumah dan memperlakukan Sinta sebagai anaknya sendiri," ucap pak Bram "Pah... papah tidak peduli pada perasaan mamah dan Susan pah??" tanya Susan "Apa susahnya kalian menerima Sinta di rumah, dia juga putri papah," ucap pak Bram "Papah keterlaluan... Susan benci papah" ucap Susan yang berlari keluar dengan penuh amarah dan tangisan di pipinya terus mengalir "Papah benar benar keterlaluan aku harus bicara pada kakek supaya kakek mau membantu kami," ucap Susan yang memasuki mobilnya kemudahan mengendarainya menuju ke kediaman kakek dan neneknya *** Susan sampai di kediaman kedua orangtua Bu Hilda... "Selamat sore nona, apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam rumah pak Ahmad "Kakek apakah ada di rumah?" tanya Susan "Tuan besar masih belum kembali dari kantor," jawab satpam itu "Kalau begitu nenek, apakah nenek ada di rumah?" tanya Susan "Nyonya besar sedang ada di luar negri nona," jawab satpam itu "Lalu siapa yang ada di rumah?" tanya Susan "Hanya ada tuan Candra dan putrinya nona Lisna," jawab satpam itu "Kalau begitu saya akan masuk tolong parkir kan mobil saya di dalam," ucap Susan yang memberikan kunci mobilnya pada satpam itu "Baik nona," jawab satpam itu Susan menatap rumah mewah itu.. "Aku harus meminta bantuan pada kakek, aku yakin kakek pasti bisa membantuku. Aku berharap tidak mendapatkan masalah jika masuk ke rumah ini, walaupun aku kurang akrab dengan mereka, tapi aku tidak ada tempat lain lagi untuk mengadu," ucap Susan dalam hati Susan berjalan menuju pintu utama sambil melihat sekeliling rumah yang asing baginya tapi terlihat hangat berbeda dengan rumah yang ia tinggali bersama kedua orangtuanya, rumah Susan begitu dingin tanpa cinta..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD