Chapter 14

1549 Words

Bab 14 Davi duduk termenung di ruang keluarga sudah berhari-hari dia terlihat agak aneh. Bahkan di rumah pun dia lebih banyak diam dan membuat keluarganya jengah. "Dav," papinya yang melihat Davi termenung, datang menghampiri dan duduk di dekatnya. "Kenapa Pih?" Davi langsung menegakkan tubuhnya. "Sampai kapan kamu sama Mami mau diam-diaman begitu?" Davi menghela nafas dalam. "Mami kamu memang salah, tapi kalau ikut-ikutan seperti dia yang ada kamu juga jadi berdosa." "Lalu harus bagaimana, Pih? Kan Papi tahu, Mami itu sudah kelewatan!" "Dav, jangan mengeraskan hatimu, cobalah untuk mengalah dulu. Kalau kamu sama-sama keras hati, yang ada Mami semakin menjadi." Davi mengangguk. "Iya, Pih, nanti Davi coba!" "Lalu, bagaimana kabar mereka sekarang?" "Mereka? Eh ... maksud Papi, Ele

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD