Merindukan rumah

1028 Words

Belva memperhatikan saat Bian sibuk menghitung uang. Dia mendekat hanya untuk melihatnya. Tapi sedikitpun tidak boleh menyentuhnya. "Kamu orang kaya, pasti bukan pertama kalinya buatmu melihat uang sebanyak ini. Kenapa kamu terlihat takjub?" Bian merasa senang karena ada yang menemaninya menghitung uang. Meskipun gadis itu tidak membantunya. Belva mengangguk. "Papa juga membawa uang sebanyak ini, tapi semuanya dibagi untuk pekerjanya. Saat mereka gajian!" "Oh, karena papamu harus menggaji para pekerja di rumah?" Bian memahami maksud perkataan Belva. "Ehem, papaku bilang, uang tidak membuatmu bahagia, tapi dengan uang banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk bisa bahagia. Ada sekitar dua puluh pekerja di rumah, dari pelayan, koki sampai asistennya, mereka semua orang-orang yang bisa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD