Kaisar memperhatikan wajah gadis yang tertidur di pangkuannya. Belva tidak bisa dikatakan cantik saja, karena wajahnya lebih seperti bule campuran. Tampangnya saja memperlihatkan kalau dia orang kaya. Gadis itu kelelahan, saat dia memanggilnya, ternyata Belva sudah terlelap. Karena tidak tega, dia mengangkat kepalanya agar berbantalkan pahanya. Gadis itu meringkuk di antara rak-rak buku. Melihat lagi pada tangan Belva yang masih membengkak, dia jadi sangat kesal. Melihatnya kepayahan hanya untuk membenahi rambutnya saja, membuatnya tak bisa menerimanya. "Sebenarnya, siapa kamu?" Kaisar sangat penasaran tentang Belva, kenapa gadis itu bisa tinggal bersama polisi b******n itu? Mengusap rambutnya, dia sangat benci gadis itu karena melihatnya bersama polisi itu. Dia pikir gadis cantik d