Ruangan itu sangat gelap sekali. Hanya ada suara jangkrik dan hembusan napas Ridho yang beberapa kali terdengar sangat kasar.
Yoan melipat kedua tangannya di atas perut sambil sesekali menoleh ke arah samping. Namun semua terlihat hitam. Wajah Ridho pun tak nampak. Hanya wangi aroma parfum Ridho yang bisa dirasakan Yoan bahwa Ridho masih ada di sampingnya.
Yoan merubah posisi tidurnya dan kini berbaring menyamping. Wajahnya sengaja bersandar pada lengan Ridho. Yoan benar -benar takut. Sekaligus ia ingin tahu, seberapa garang dosennya ini. Yoan harus bisa menaklukkan Ridho baik di rumah dan di Kampus.
Tangannya dengan sengaja memegang ujung kemeja Ridho dan Yoan mulai memjamkan kedua matanya.
Degup jantung Ridho semakin berdetak keras. Wangi aroma stroberi dari rambut Yoan membuat nalur
