Perdebatan dengan Ayah

999 Words

Dia tampak sangat marah. Urat-urat lehernya bertonjolan, kepalan tangannya yang kuat, seperti sudah siap untuk dilayangkan pada Mahesa. “Anak sialaan! Kau memang anak Sandra. Kau tidak pernah bisa menjadi anak yang berguna dalam hidupku. Kadang aku berpikir, kenapa ibumu yang murahan itu tidak membawamu saja saat dia pergi dari rumah!” hardik Leuwis yang berhasil membuat Mahesa tertohok begitu mendengar mulut Leuwis mengucap nama Sandra. Nama yang sejak dulu tidak ingin dia dengar. “Kau sama sepertinya. Selalu membangkang ucapanku. Sepertinya darah Sandra lebih mendominasi di dalam tubuhmu hingga kau sangat mirip dengannya,” lanjut Leuwis kemudian tersenyum sinis. Mahesa yang tidak suka mendengar dirinya disamakan dengan Sandra—ibu yang sudah tega meninggalkannya demi lelaki lain, la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD