Tak Dianggap Anak

1015 Words

Mahesa mendengus. “Kalau aku tidak mau, bagaimana?” tantang Mahesa, dagunya terangkat, ia sengaja mempermainkan Leuwis. Terdengar suara menggeram di seberang telpon, mungkin Leuwis merasa kesal dan marah begitu mendengar Mahesa yang malah menantangnya. “Jangan mencoba menguji kesabaranku! Aku hanya memintamu datang, itu saja!” “Tapi masalahnya aku tidak mau. Maaf, Pa. Banyak sekali pekerjaan yang harus kuselesaikan. Jadi aku tidak akan menuruti perintah Papa. Aku tidak akan datang ke sana. Sampai jumpa!” TUT! Entah keberanian darimana, ini pertama kalinya Mahesa begitu menantang Leuwis. Ia bahkan langsung memutuskan sambungan telpon mereka begitu saja ketika Leuwis masih ingin bicara. Hal yang sebenarnya tidak sopan dilakukan kepada orang yang lebih tua, tetapi Mahesa merasa tidak a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD