Hari ini rasanya Davino ingin mati saja. Menghilang dan meninggalkan dunia. Ini gila. Pekerjaan yang seperti menghilangkan segala pikirannya. Sudah dua minggu proyek yang dikerjakannya belum juga selesai dan sepertinya laki-laki itu memang nyaris gila karena tidak tahu apa yang ada dipikirannya saat ini. Huftt.. "Maaf, pak. Ada seseorang yang tamu yang ingin menemui anda. Suara Fiya membantu mengalihkan Davino dari setumpuk berkas di atas mejanya. "Suruh ia masuk." Senyumnya seketika mengembang. Davino merasa bebannya akan terangkat sebentar lagi. Masih dengan senyum lebarnya, ia menyambut tamunya yang sudah duduk sofa dengan wajah datarnya. "Apa kabar, Pak Farel Govanda. CEO muda berbakat dari Govanda Group yang amat terkenal di Sulawesi," sapa laki-laki itu bermaksud menjaba