Chapter | 10

1905 Words

***      Satu malam itu takkan pernah pudar dari rakitan memori otaknya. Sebuah pesta ulang tahun, hadiah-hadiah yang telah menelantarkan pikiran ke dalam buaian mimpi, perlindungan dan festival pada Minggu lalu di usia ke sembilan belas tahun Nessa.      Gadis yatim piatu itu terduduk dengan berbagai alat bantu mendengarkan musik dan laptopnya. Membolak-balik beberapa lembar demi lembaran buku filsafat, keseriusan dalam menekuni bidang pendidikannya hampir tak pernah dicerna oleh kewarasan otaknya di halaman kampus. Nessa selalu membuat sulit untuk memahami tiap hak-hak yang telah dirampas. Merobek semua angan-angan dan jati dirinya. Tak jarang mata cokelat dari wajah oval itu menitikkan air mata, tersedu dalam diam dan keterikatan. Namun apalah arti sebuah perlawanan, semua tenaga dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD