Alea menghentikan kendaraan yang dia bawa di depan rumah Dean. Turun dari motor, dia segera mengetuk pintu rumah dan nyengir lebar begitu lelaki itu membuka pintu. “Hhh, terus aku harus kagum sama perbuatanmu itu?” tanya Dean ketus. “Jelas dong! Ide brilian kan? Daripada kita jalan kaki ke sana kemari. Aku udah merasa kayak ninja saja karena keseringan jalan.” “Bagus untuk staminamu. Kita butuh itu sebelum melakukan serbuan.” “Dean,” Alea melangkah lebih cepat dari Dean dan mencegat langkah lelaki itu. “Kita butuh kendaraan untuk ke lokasi. Tempatnya lumayan jauh!” “Tapi kamu bikin kita ketauan cepat Ze! Apa identitas yang kamu tinggalkan untuk menjamin motor ini?” “Nggak ada.” “Nggak ada?” Alea mengangguk. “Nggak mungkin!” “Kenapa enggak? Aku membeli motor ini dengan uang cash d