[37] Masuk Tambang

1179 Words

Zea cukup ahli melepaskan diri. Tak butuh waktu lama, ikatan di tangannya sudah terurai. Bergegas dia menyiapkan segala keperluannya dalam ransel yang selalu dia bawa kalau bepergian. Tak banyak isi ranselnya, Dean sudah membawa seluruh perlengkapan yang diperlukan. Zea cuma butuh sedikit saja untuk membuatnya terlihat meyakinkan. Setelah semuanya siap, Zea memandang berkeliling dan mengucap selamat tinggal lirih. Dia tak berniat kembali ke sini. Dengan menggunakan motor yang dia beli, Zea pergi dari rumah itu. Dia yakin, mungkin di tengah jalan akan berpapasan dengan Dean, mengingat kalau lelaki itu pergi dengan jalan kaki. Zea pun tak terlalu cepat melajukan motornya. Dia cukup santai sambil sesekali menikmati pemandangan yang berada di sisi kiri dan kanannya. Mungkin ini saat terakhir

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD